Brilio.net - Dikutip dari buku berjudul Indahnya Asmaul Husna yang ditulis oleh Abu Sahla (2012), menerangkan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah SWT yang indah dan baik. Asma berarti nama dan Husna berarti baik atau indah. Salah satu sifat Allah SWT adalah Al Quddus.

Al Quddus merupakan salah satu dari 99 nama-nama terbaik dan indah milik Allah SWT dalam Asmaul Husna. Al Quddus artinya Yang Maha Suci. Allah SWT adalah maha segalanya, salah satu kesempurnaan Allah adalah dari sifat-sifatnya.

Seorang muslim sudah sepantasnya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna sebaik-baiknya serta dijalankan dalam kehidupan sehari-sehari, baik melalui perilaku maupun dzikir. Sebab, dengan berdzikir Asmaul Husna Al Quddus dapat membebaskan manusia dari pikiran yang sulit, merasa khawatir, dan penuh derita.

Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai arti Al Quddus beserta dalil dan cara meneladaninya dalam kehidupan, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (9/8).

Arti Al Quddus.

Arti Al Quddus © 2022 berbagai sumber

foto: pixabay.com

Asmaul Husna Al Quddus berasal dari akar kata q-d-s dalam bahasa Arab Klasik, artinya, yang suci, bersih, tanpa noda yang jauh dari segala bentuk kotoran atau ketidaksempurnaan menjadi suci, keramat, dan sakral. Dalam buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna yang ditulis oleh Syafi'ie el-Bantanie, secara bahasa Asmaul Husna Al Quddus artinya suci, murni, dan penuh keberkahan.

Allah SWT merupakan dzat yang bebas dari ketidaksempurnaan, Allah tidak memiliki kekurangan, dan tidak ada sedikitpun kesalahan yang Dia lakukan. Karena kesempurnaan dan keluhuran hanya milikNya. Dalam buku berjudul 99 Langkah Menuju Berkah ditulis oleh Febriana Arisha, ditegaskan Al Quddus artinya Yang Maha Suci bisa dijadikan sebagai dzikir untuk menyembuhkan penyakit.

Al Quddus dapat dijadikan sebagai wirid dan dzikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT pemilik kekuasaan tertinggi di dunia dan akhirat lagi Maha Suci. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditulis oleh Achmad Hasim dan M Kholid Fathoni (2017), Allah merupakan dzat yang Maha Suci dan menyukai hambanya yang menyucikan diri.

Sorang muslim sudah sepantasnya menyucikan dirinya secara zahir maupun batin. Menyucikan secara zahir adalah membersihkan badan supaya bersih dan terhindar dari kotoran serta penyakit. Sementara menyucikan diri secara batin dimaknai dengan menghindarkan diri dari sifat tercela yang dibenci Allah SWT.