Brilio.net - Kisah mengharukan dan menyentuh hati tentang seorang pengemudi atau sopir taksi online tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Dari negara tetangga, Malaysia punya banyak kisah serupa. Seperti kisah seorang pensiunan yang memilih mengisi waktu senjanya dengan menjadi pengemudi atau sopir taksi online di Malaysia.

Kisah tersebut dikisahkan oleh seorang penumpang bernama Rafiqa Rizqin Roslan. Perempuan asal Malaysia ini menceritakan kisah perjuangan laki-laki bernama Baderuliksan. Rafiqa memanggilnya dengan sebutan Pak Cik Badrul.

Suatu ketika, Rafiqa memesan sebuah taksi melalui aplikasi online. Pak Cik Badrul menerima pesanan dari Rafiqa. Pak Cik pun menjemput Rafiqa di stasiun LRT Gombak. Perempuan berhijab tersebut lantas mendapati sang sopir seorang laki-laki dengan rambut berwarna putih. Rasa penasaran Rafiqa pun muncul, membuat dirinya bertanya mengenai Pak Cik Badrul.

Kisah Rafiqa Pak Cik Badrul © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@rafiqarizqin

Pak Cik Badrul mulai menceritakan tentang dirinya. Ia adalah seorang pensiunan yang berusia 59 tahun. Tak hanya itu, dari cerita yang disampaikan oleh Pak Cik diketahui bahwa dirinya berasal dari wilayah Kelantan. Ia sengaja datang jauh-jauh dari Kelantan ke Kuala Lumpur untuk menjadi seorang sopir taksi online.

Merujuk pada google maps, Selasa (21/3) diketahui bahwa jarak antara Kelantan dan Kuala Lumpur mencapai 447 km. Jika mengendarai transportasi darat, waktu perjalanan yang ditempuh bisa mencapai 6 jam 55 menit. Waktu dan jarak yang cukup jauh antara Kelantan dan Kuala Lumpur.

Kisah Rafiqa Pak Cik Badrul © 2017 brilio.net

foto: google.co.id/maps

Memasuki masa pensiun, Pak Cik Badrul tak ingin berdiam diri. Ia memanfaatkan waktunya untuk aktivitas yang bermanfaat dan produktif. Pak Cik memilih mengisi waktunya dengan menjadi seorang sopir taksi online. Alasan Pak Cik jauh-jauh meninggalkan rumah untuk bekerja di Kuala Lumpur lantaran sang anak.

Pak Cik Badrul bercerita bahwa dirinya memiliki tiga anak yang sedang menempuh pendidikan. Tak tanggung-tanggung, dua dari tiga anaknya melanjutkan studi ke luar negeri, tepatnya di Madinah dan Mesir. Dilansir brilio.net dari laman Says, Selasa (21/3) Rafiqa menyebutkan, "... dalam seminggu, Pak Cik Badrul pulang dua kali ke Kelantan. Selama di Kuala Lumpur, Pak Cik menginap di sebuah penginapan."

Bagi Pak Cik Badrul, usia yang tak muda lagi bukan merupakan penghalang untuk bersantai atau bermalas-malasan. "Saya tua, tubuh saya lemah, tapi hal itu bukan alasan mengapa saya tetap bekerja sebagai sopir taksi online," ungkap Pak Cik Badrul.

Kisah Rafiqa Pak Cik Badrul © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@rafiqarizqin

Ada hal unik lainnya dalam diri Pak Cik Badrul. Ketika dirinya akan pulang ke Kelantan, ia mengajak mahasiswa atau siswa untuk pulang bersamanya. Ada banyak mahasiswa asal Kelantan yang merantau di Kuala Lumpur. Saat pulang, Badrul tak pernah menarik uang sepersen pun kepada mahasiswa atau siswa yang ikut pulang bersamanya.

Selama menjadi sopir taksi online, Pak Cik Badrul kerap menerima perlakuan buruk. Meski begitu, Pak Cik sadar tindakan tersebut muncul karena kesalahan dirinya. Bersama penumpang, dirinya kerap tersesat dan tak tahu arah. Terlebih saat mendapat pelanggan turis asing. Kemampuan bahasa Inggris yang minim membuatnya kesulitan. Meski banyak kesulitan yang dihadapi, Pak Cik Badrul tetap bertahan dengan pekerjaannya. Bayangan sang istri dan anak-anak selalu ada di pikirannya dan hal itulah yang membuatnya bertahan.

Kisah pensiunan menjadi supir taksi online ini pun menjadi viral, lantaran Fiqa, sapaan akrab Rafiqa, menuliskan dan mengunggah kisah Pak Cik Badrul di media sosial.

Kisah Rafiqa Pak Cik Badrul © 2017 brilio.net

foto: Instagram/@rafiqarizqin

Rafiqa menuliskan keterangan foto dalam bahasa Melayu.

"Hari ni jumpa pakcik grab car viral ni lagi hehe. Terkejut jugak katanya sebab viral. Kawan-kawan dia ada call panggil dia artis. Haha. Tapi yang penting anak-anak dia semua pon dah tau. ??

Sejujurnya Fiqa bukan saja cari populariti tapi Fiqa saja share cerita pakcik ni buat pedoman kita anak-anak sentiasa beringat jasa mak ayah kita cari rezeki. Alhamdulillah bertambah rezeki dia, ada yang call mintak hantar pergi airport etc. Ramai jugak pm Fiqa kt FB dan instagram nak contact pakcik ni. Tapi Fiqa xkan senang-senang bagi, Fiqa akan tanya tujuan jugak. Ye lah, takut jugak orang pergunakan pakcik ni kan.

Fiqa ada jugak baca few comments yang kata anak-anak pakcik ni semua hebat-hebat. Tadi saja tanya, anak-anak semua buat apa. Dia cerita satu persatu. Yang bagusnya salah seorang anak dia ada yang usahakan pusat pengajian tahfiz sendiri di Kelantan. Alhamdulillah. Bangga dengar cerita pakcik ni. Dia buat grab car ni pon sebahagian dari usaha beliau untuk tolong sumbangkan dana untuk pusat pengajian anak dia tu.

Ada lagi cerita menarik tentang pakcik ni. Tadi masa dia cakap ramai kawan-kawan dia dah tau kisah dia dah viral, tiba-tiba dia cakap "Awak xtau pakcik ni sebenarnya ramai kenal pakcik sebab pakcik ni dulu tauke budu." Kita pulak terkejut, terus cakap budu tu favourite saya pakcikkkkk hahahaa. Dia kata minggu ni dia balik Kelantan nanti dia bawakkan budu untuk Fiqa. Rezekiii Fiqa pulak, Alhamdulillah. Hehe.

Ada sebab kenapa Allah aturkan kita untuk jumpa orang-orang tertentu kan? ??

#pakcikgrabcar."

Dari cerita yang menjadi viral, hubungan Rafiqa dan Pak Cik semakin dekat. Tali silaturahmi di antara keduanya pun terjalin. Buntut dari cerita yang menjadi viral tersebut, rezeki dari Pak Cik semakin bertambah. Banyak yang tersentuh dengan kisah perjuangan Pak Cik Badrul yang masih produktif meski usianya tak muda lagi.

Kisah tersebut memberikan gambaran bahwa orangtua adalah sosok yang pekerja keras dan rela berjuang untuk sang anak tanpa kenal lelah. Sukses terus, Pak Cik!