Brilio.net - Sebuah tragedi terjadi saat perayaan HUT RI ke-77 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Seorang ibu rumah tangga bernama Rini (29) meninggal dunia setelah terjatuh saat mengikuti perlombaan balap karung pada Rabu (17/8) siang kemarin.

Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Kapolsek Mangkubumi, Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Hartono SH membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa yang menimpa warga Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya itu, terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat korban mengikuti lomba balap karung kategori emak-emak.

"Korban diketahui mengikuti lomba balap karung bersama warga dalam rangka HUT Kemerdekaan Indonesia," katanya.

Dari rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat detik-detik sebelum Rini terjatuh. Di jalan aspal, Rini beradu cepat saat balap karung bersama dua peserta lainnya. Di tengah riuh penonton dan pembawa acara yang menyemangati lewat pengeras suara, korban tampak gesit. Dia berhasil menjadi yang terdepan.

Kronologi ibu di Tasikmalaya meninggal © TikTok

foto: TikTok/@babyzayntv

 

 

 

Namun, saat Rini melakukan gerakan memutar dan kembali melompat, Rini jatuh tersungkur. Ironisnya saat terjatuh, kepala dan wajah Rini diketahui membentur aspal jalan dan menyebabkan pingsan. Suasana kegembiraan perayaan 17 Agustus 1945 ke-77 yang semula penuh dengan kegembiraan, mendadak menjadi peristiwa duka.

"Saat korban akan balik untuk finish, korban langsung tersungkur ke aspal dan tidak bangun kembali," ujar Iptu Hartono.

Kronologi ibu di Tasikmalaya meninggal © TikTok

foto: TikTok/@babyzayntv

Melihat korban pingsan, warga yang ada di sekitar lokasi kejadian pun langsung memberikan pertolongan dengan membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun diduga korban meninggal dunia di tengah perjalanan, sehingga saat sampai di fasilitas kesehatan menyatakan nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan.

Lebih lanjut ujar Kapolsek berdasarkan keterangan keluarga, korban mempunyai riwayat sakit hipertensi dan baru dua bulan melahirkan. Saat ini korban telah dimakamkan. Suami korban serta keluarganya menerima bahwa kejadian tersebut merupakan takdir dari Allah.

"Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi dan baru dua bulan melahirkan. Keluarga korban mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap itu sebagai musibah, tidak akan menuntut siapapun atas kejadian itu," jelasnya.