Brilio.net - Jika berbicara tentang taman, bayangan yang terbesit di pikiranmu mungkin tempat hijau penuh dengan aneka jenis bunga, bangku taman serta arena permainan anak-anak. Namun kesan indah yang kamu dambakan dari sebuah taman tidak akan kamu temui di Taman Neraka di Thailand berikut ini.

Taman bernama The Wang Saen Sek Hell Garden ini memajang berbagai jenis patung mengerikan yang bakal membuat ngilu dan merinding. Dilansir brilio.net dari Bohemian Blog, Sabtu (25/6), konon taman ini memang dibuat untuk menunjukkan gambaran mengerikan kehidupan di neraka.

Untuk menyambut para pengunjung, di pintu masuk taman tertulis "Selamat Datang di Neraka". Setelah kamu masuk di taman, kamu bakal disuguhkan pemandangan patung-patung para pendosa yang dihukum dengan cara yang paling kejam. Mulai dari ditusuk perutnya, direbus hidup-hidup, dipotong-potong, sampai digergaji.

Agama Buddha yang menjadi kepercayaan mayoritas masyarakat Thailand memang mempercayai kehidupan pasca kematian. Hukuman kejam di neraka tersebut dinamakan Karma atas orang-orang yang melakukan perbuatan dosa selama hidupnya.

Kalau tamannya isinya seperti itu, kira-kira ada pengunjungnya nggak ya?

BACA JUGA: Buat kamu yang lagi tunggu THR pasti paham 13 meme gokil ini

Berikut foto-foto kengerian siksa neraka di The Wang Saen Sek Hell Garden, Thailand:

1. Para pendosa berusaha melarikan diri dari siksaan.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



2. Kondisi kacau di neraka.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



3. Taman ini memberikan gambaran kondisi di neraka.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



4. Para pendosa disiksa dengan cara paling kejam.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



5. Ditusuk perutnya sampai tembus, lalu diputar-putar.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



6. Gambaran bagi orang yang semasa hidupnya suka menyiksa binatang.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



7. Direbus hidup-hidup.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



8. Digergaji.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net



9. Dilindas motor.

Taman siksa neraka © 2016 brilio.net