10 Buku kesukaan Maudy Ayunda, layak banget buat kamu koleksi

Brilio.net - Maudy Ayunda baru-baru ini membuat publik kagum. Bagaimana tidak, pemain film Perahu Kertas ini diterima di dua kampus ternama dunia. Dia mendapat undangan untuk melanjutkan S2 di Harvard dan Standford. Undangan melanjutkan S2 ini menjadi salah satu capaian luar biasa untuk Maudy Ayunda.

Sebelumnya, Maudy Ayunda juga kuliah S1 di universitas ternama dunia. Ia kuliah PPE (Philosophy, Politics, and Economics) di Oxford University. Di jurusannya itu ia juga berprestasi dengan menjabat sebagai Head of Speakers dalam organisasi Oxford Economics Society.

Kecerdasan Maudy Ayunda memang layak jadi panutan. Meski sibuk kuliah dan menjadi penyanyi, ia juga masih selalu aktif menulis. Bahkan kini ia telah memiliki dua buku berjudul Kina and Her Fluffy Bunny dan Dear Tomorrow.

Sebagai seorang penulis, Maudy Ayunda tentu juga suka membaca buku. Beberapa kali ia membagikan buku bacaannya di akun Instagram @maudyayunda. Setelah membaca buku, ia tak lupa memberikan review kecil yang ditulis di caption. Maudy Ayunda menggunakan tagar #maudyreads untuk mempermudah orang-orang tahu buku kesukaannya.

Nah, apa saja sih buku kesukaan Maudy Ayunda? Berikut deretan buku favorit Maudy Ayunda, seperti dirangkum brilio.net dari akun Instagram @maudyayunda, Rabu (6/3).


1. Buku puisi berjudul 'The Things You Can See Only When You Slow Down' karya Haemin Sunim dan jadi salah satu bacaan kesukaan Maudy Ayunda.

"Frasa itu membuat saya bernafas lebih dalam #maudyreads," terang Maudy Ayunda.


2. Buku berjudul 'Milk and Honey' karya Rupi Kaur ini juga jadi salah satu kesukaannya.

"Kesendirian adalah tanda kamu sangat membutuhkan dirimu sendiri #mytravelcompanion #maudyreads," tulis  Maudy Ayunda.


3. Siapa yang sudah baca buku Matthew Walker berjudul 'Why We Sleep'? Buku ini direview menarik oleh Maudy Ayunda.

"Pesan untuk penumpang kereta api: Why We Sleep. Walker mengingatkan kita akan kebenaran yang sederhana, bahwa tidur sangat penting dan vital bagi kesejahteraan fisik dan mental kita. Jangan meremehkan efek kehilangan bahkan satu malam tidur. Didukung dengan data dan anekdot yang menarik, saya sekarang ingin tidur 8 jam. #maudyreads," tulis Maudy Ayunda dalam caption Instagram @maudyayunda.


4. Salah satu buku yang direkomendasikan Maudy Ayunda berjudul 'Why I'm No Longer Talking to White People About Race'.

"Saya tidak bisa dengan cukup merekomendasikan buku ini. Sangat dalam. Ini sangat membuka pikiran, ditulis dengan baik, dan meskipun setting utamnya di Inggris, itu akan membat anda untuk merenungkan masalah yang dekat dengan rumah. #maudyreads."


5. Buku karya M Aan Mansyur berjudul Melihat Api Bekerja ini juga jadi teman baca Maudy Ayunda dalam perjalanannya.

6. Buku berjudul The One Thing ini juga jadi kesukaan Maudy Ayunda.

"Bacaan ulang yang cukup menyegarkan. Keller & Papasan mengingatkan kita bahwa tidak semua hal sama pentingnya: sehingga bertentangan dengan pendapat umum, kita harus menghindari mengikuti daftar yang harus dilakukan secara acak. Dengan kata lain, jangan bertujuan untuk menyelesaikan semuanya. Alih-alih, fokuslah untuk mencapai tujuan tunggal terpenting dalam setiap harinya. Kuratori dan prioritaskan tindakan anda. #foodforthought #planereading #maudyreads," jelas Maudy Ayunda.


7. Buku tentang gender berjudul Power karya Naomi Alderman ini menjadi salah satu kesukaan Maudy Ayunda.

"Bagi Anda yang tertarik dengan distopia, Anda mungkin menemukan ini bacaan yang bermanfaat. Buku ini menggambarkan dunia di mana dinamika gender mendapatkan sentuhan penuh. Berkali-kali sepanjang buku ini saya dibuat untuk merenungkan kekuatan, feminisme, dan dunia sebagaimana adanya saat ini. #maudyreads," terang Maudy Ayunda.


8. Novel kesukaan Maudy Ayunda berjudul 1Q84 karya penulis Jepang fenomenal, Haruki Murakami.

9. Novel berjudul The Zahir karya Paulo Coelho menemani Maudy Ayunda di kesehariannya.

10. Buku The Prince karya Machiavelli jadi salah satu kesukaan Maudy Ayunda.

"#thisweek: esai tentang The Discourses and The Prince oleh Machiavelli. Banyak penghormatan yang layak diberikan kepada Machiavelli, The Prince benar-benar hanyalah bagian dari pandangannya. Buat yang baru baca The Prince, wajib baca buku yg satunya. #maudyreads," jelas Maudy Ayunda.