Faktor yang mempengaruhi HPL (Hari Perkiraan Lahir).

rumus HPL (hari perkiraan lahir) © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

Hari perkiraan lahir (HPL) adalah tanggal di mana persalinan spontan diharapkan terjadi. HPL biasanya dihitung dengan menambahkan 280 hari (9 bulan dan 7 hari) ke hari pertama haid terakhir (HPHT). Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan.

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi HPL, antara lain:

1. Status kehamilan.

Ibu yang pertama kali hamil cenderung melahirkan lebih lambat daripada ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.

2. Usia ibu.

Ibu yang hamil di usia yang sudah cukup tua, misalnya lebih dari 35 tahun, berisiko melahirkan lebih lambat daripada ibu yang hamil di usia yang lebih muda.

3. Jenis kelamin bayi.

Bayi laki-laki cenderung lahir lebih lambat daripada bayi perempuan.

4. Indeks massa tubuh (IMT) ibu.

Ibu yang memiliki IMT yang tergolong obesitas berisiko melahirkan lebih lambat daripada ibu yang memiliki IMT normal.

5. Riwayat keluarga.

Ibu yang memiliki anggota keluarga yang pernah melahirkan melewati batas HPL berisiko mengalami hal yang sama.

6. Kesalahan perhitungan HPL.

Hal ini bisa terjadi jika sulit menentukan usia kehamilan awal atau HPL ditentukan berdasarkan USG di akhir trimester kedua maupun trimester ketiga kehamilan.

HPL yang tidak sesuai dengan usia kehamilan sebenarnya bisa menimbulkan beberapa risiko, seperti makrosomia janin, sindrom postmaturitas, dan kekurangan air ketuban. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memantau perkembangan kehamilan dan menyiapkan persalinan yang aman dan nyaman.