Brilio.net - Fisika adalah salah satu ilmu yang menarik dan bermanfaat untuk dipelajari. Fisika membantu kamu memahami fenomena alam yang terjadi di sekitar, seperti gerak, gaya, energi, listrik, magnet, cahaya, dan lain-lain. Fisika juga memiliki banyak penerapan dalam teknologi, industri, kedokteran, dan bidang lainnya. Salah satu topik yang menarik dalam fisika adalah gaya lorentz.

Gaya lorentz adalah gaya yang terjadi pada muatan listrik atau arus listrik yang berada dalam medan magnet. Gaya ini merupakan gabungan dari gaya elektrik dan gaya magnetik yang ada di medan elektromagnetik. Gaya lorentz dapat timbul karena adanya muatan listrik pada suatu medan magnet.

Nah supaya kamu lebih paham tentang gaya lorentz, berikut penjelasan lengkap tentang rumus gaya Lorentz, beserta pengertian, faktor yang mempengaruhi dan cara pengerjaannya. Brilio.net menghimpun dari berbagai sumber pada Rabu (27/9).

Pengertian gaya lorentz.

Rumus gaya lorentz dan cara pengerjaan soal © 2023 brilio.net

foto: Istimewa

Gaya lorentz adalah gaya yang terjadi pada muatan listrik atau arus listrik yang berada dalam medan magnet. Gaya ini merupakan gabungan dari gaya elektrik dan gaya magnetik yang ada di medan elektromagnetik.

Gaya lorentz memiliki besaran dan arah yang dapat ditentukan dengan rumus dan kaidah tangan kanan. Ketika terdapat sebuah kawat yang dialiri oleh arus listrik sebesar I serta kawat tersebut diletakkan pada tengah medan magnet, maka nanti akan timbul gaya magnetik pada kawat tersebut.

Dengan menggabungkan antara gaya magnetik dengan arus listrik, maka kita bisa menghitung berapa besar gaya pada kawat tersebut. Perhitungan seperti itulah yang disebut gaya lorentz.

Tahu nggak sih orang yang berjasa menemukan gaya lorentz? Ia adalah seorang fisikawan asal Belanda bernama Hendrik Antoon Lorentz pada tahun 1853 hingga 1928. Untuk mengenang jasanya maka penemuan ini dinamakan sebagai gaya lorentz. Perlu diketahui bahwa ada tiga faktor penting yang mempengaruhi gaya lorentz yaitu:

1. Besar arus listrik (I)
2. Kuat medan magnet (B)
3. Panjang penghantar (I)