Brilio.net - Laporan hasil observasi adalah salah satu jenis laporan yang sering dibuat oleh siswa, mahasiswa, guru, atau peneliti untuk melaporkan hasil pengamatan atau penelitian yang dilakukan di suatu tempat maupun objek tertentu. Laporan hasil observasi biasanya berisi tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari observasi yang dilakukan.

Salah satu objek yang sering dijadikan sasaran observasi adalah sekolah, khususnya sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2013 untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik, seperti kompetensi dasar, pendekatan saintifik, penilaian autentik, dan pembelajaran tematik.

Nah, pada artikel kali ini, brilio.net akan mengulik tentang laporan hasil observasi sekolah. Tak hanya dari contohnya saja tetapi ada juga terkait pengertian observasi sekolah, tips membuat laporan observasi sekolah, hingga pengertian kurikulum 2023. Langsung saja berikut ini contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013, lengkap dengan tips membuatnya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (15/2)

Apa itu kurikulum 2023?

Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013 © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Kurikulum 2013, yang juga dikenal sebagai Kurikulum K13, merupakan kurikulum pendidikan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di tahun 2013. Kurikulum ini dirancang untuk menekankan pengembangan karakter maupun keterampilan abad ke-21 pada siswa. Adapun beberapa poin penting tentang Kurikulum 2013 sebagai berikut:

1. Pendekatan Berbasis Kompetensi.
Kurikulum 2013 berfokus pada pengembangan kompetensi siswa, yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini dirumuskan dalam Kompetensi Inti (KI) serta Kompetensi Dasar (KD).

2. Pembelajaran Tematik.
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik di kelas I, II, dan III SD/MI. Pada jenjang pendidikan selanjutnya, pembelajaran tematik terintegrasi dalam mata pelajaran.

3. Penilaian Holistik.
Tak hanya itu, K13 menekankan pada penilaian holistik yang menilai sikap, pengetahuan, serta keterampilan siswa secara komprehensif. Penilaian ini dilakukan melalui berbagai instrumen, seperti tes tertulis, observasi, dan portofolio.

- Karakteristik Kurikulum 2013

1. Berpusat pada siswa
Penting diketahui bahwa pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik siswa.

2. Mengembangkan keterampilan abad ke-21
Selain itu, pada K13 selalu pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif.

3. Menekankan pada pendidikan karakter
Tujuan utama K13 tidak lain adalah membangun karakter siswa yang beriman, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.

4. Melibatkan peran aktif orang tua.
Rumah pertama sang anak adalah lingkungan keluarganya. Oleh sebab itu, pada K13 mendorong peran aktif orang tua dalam proses pembelajaran siswa.

- Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap di seluruh sekolah di Indonesia. Implementasi kurikulum ini diiringi dengan berbagai pelatihan dan pendampingan bagi guru. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan K13 diantaranya:

Kelebihan kurikulum 2013, yaitu:

1. Mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar.

2. Mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan siswa untuk masa depan.

3. Membangun karakter siswa yang beriman, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.

Sementara, kekurangan kurikulum 2013:

1. Membebani guru dengan administrasi yang berlebihan.

2. Masih terdapat kekurangan dalam buku teks dan perangkat pembelajaran.

3. Belum merata di semua sekolah, terutama di daerah terpencil.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Kurikulum ini memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan, serta masih terus diperbaiki untuk mencapai hasil yang optimal.

Apa itu observasi sekolah?

Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013 © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Observasi sekolah adalah suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis untuk memahami berbagai aspek di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti guru, peneliti, mahasiswa, bahkan orang tua.

Nah, tujuan observasi sekolah dapat dijabarkan dalam beberapa poin, diantaranya:

1. Mempelajari proses pembelajaran.
Observasi dapat dilakukan untuk mengamati bagaimana guru mengajar, bagaimana siswa belajar, dan bagaimana interaksi antara guru maupun siswa.

2. Mengevaluasi program sekolah.
Nggak cuma itu saja, pada dasarnya adanya bbservasi dapat dilakukan untuk menilai efektivitas program sekolah, seperti program ekstrakurikuler, program bimbingan konseling, bahkan program anti-bullying.

3. Memahami budaya sekolah
Tak jarang pula, dalam observasi bisa dilakukan untuk memahami budaya serta nilai-nilai yang dianut di sekolah, seperti norma dan tradisi di sekolah.

4. Mengidentifikasi masalah
Terakhir, observasi dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di sekolah, seperti bullying, kenakalan remaja, dan kurangnya disiplin.

Selanjutnya, untuk melakukan observasi sekolah ada beberapa metode yang bisa dilakukan, diantaranya:

1. Observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan sekolah dan berinteraksi dengan guru dan siswa.

2. Observasi non-partisipan yaitu pengamat mengamati dari kejauhan tanpa terlibat dalam kegiatan sekolah.

3. Observasi terstruktur, di mana pengamat menggunakan pedoman observasi yang telah dirancang sebelumnya. Artinya ada rencana

4. Observasi tidak terstruktur, selain terstruktur menggunakan pedoman observasi, kamu juga bisa membuat observasi tanpa tanpa pedoman observasi. Namun, tetap disusun secara rapi dan mudah dipahami oleh pembaca.

Manfaat observasi sekolah.

1. Memberikan informasi yang akurat dan objektif tentang berbagai aspek di lingkungan sekolah.

2. Membantu guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kebutuhan siswa dan sekolah.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Pada kesimpulannya, observasi sekolah adalah sebuah metode penelitian yang bermanfaat untuk memahami berbagai aspek di lingkungan sekolah. Hasil observasi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Tips membuat laporan observasi sekolah.

Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013 © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Untuk membuat laporan observasi sekolah nggak terlalu sulit kok, kamu hanya perlu memahami beberapa tips dan menelisik contoh laporan hasil observasi sekolah lalu modifikasi versi mu sendiri. Nah, berikut beberapa tips untuk membuat laporan hasil observasi sekolah yang baik:

1. Persiapan.

- Tentukan tujuan observasi, apa yang ingin kamu pelajari dari observasi?

- Pilih topik observasi yang spesifik, semakin spesifik topiknya, semakin fokus observasi yang kamu buat.

-Buat pedoman observasi, jangan lupa buat daftar yang berisi aspek-aspek yang ingin diamati.

- Siapkan instrumen observasi, penting catatan lapangan, foto, dan video.

2. Pelaksanaan observasi.

- Lakukan observasi dengan cermat dan teliti.
- Catat semua informasi yang relevant.
- Ambil foto dan video untuk mendukung hasil observasi.

3. Analisis data.

- Klasifikasikan dan kategorikan data observasi.
- Analisis data untuk menarik kesimpulan.
- Gunakan tabel, grafik, dan diagram untuk memperjelas hasil analisis.

4. Penulisan laporan.

- Gunakan bahasa yang baku dan mudah dipahami.

- Struktur laporan yang jelas, dapat berupa pendahuluan, isi, dan kesimpulan.

- Tulis laporan dengan sistematis dan logis. Sertakan tabel, grafik, dan diagram untuk memperjelas hasil analisis.

5. Revisi dan finalisasi.

- Periksa kembali laporan untuk memastikan tidak ada kesalahan.

- Mintalah masukan dari orang lain untuk meningkatkan kualitas laporan.

- Finalisasi laporan dan siapkan untuk dipresentasikan.

Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013.

Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013 © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Laporan Hasil Observasi Sekolah Kurikulum 2013

I. Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas, diharapkan setiap individu dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal, sehingga mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan masyarakat dan negara. Dalam upaya memastikan terwujudnya pendidikan yang merata dan bermutu, pengembangan kurikulum menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai upaya untuk menghadirkan pendidikan yang lebih relevan dengan tuntutan zaman. Kurikulum ini menitikberatkan pada pengembangan berbagai aspek kecerdasan, keterampilan, serta karakter peserta didik agar siap menghadapi tantangan abad ke-21.

Dalam konteks itu, observasi sekolah menjadi sebuah kebutuhan penting untuk mengevaluasi implementasi Kurikulum 2013 di lapangan. Observasi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, serta menilai sejauh mana kurikulum tersebut dapat diterapkan dengan efektif dan efisien dalam konteks kegiatan belajar mengajar.

Dalam laporan ini, akan disajikan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Surakarta pada tanggal [tanggal observasi]. Observasi dilakukan dengan fokus pada berbagai aspek, termasuk implementasi kurikulum, strategi pembelajaran, penggunaan sumber belajar, serta interaksi antara guru dan siswa. Analisis mendalam terhadap hasil observasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai perkembangan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.

Melalui laporan ini, diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan potensi dalam implementasi Kurikulum 2013 di lapangan. Selain itu, rekomendasi dan saran yang konstruktif juga akan disampaikan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

II. Identitas Sekolah

Nama Sekolah: SMP Negeri 1 Surakarta
Alamat: Jl. Slamet Riyadi No.123, Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal Observasi: 14 Februari 2024

III. Hasil Observasi

A. Proses Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran:

1. Guru menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti saintifik, inkuiri, dan discovery learning.

2. Siswa didorong untuk aktif dalam proses pembelajaran, seperti melakukan eksperimen, presentasi, dan diskusi.

Kegiatan Belajar Mengajar:

1. Kegiatan belajar mengajar berlangsung secara interaktif dan menyenangkan.

2. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi pelajaran.

Penilaian:

1. Penilaian dilakukan secara komprehensif, meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Guru menggunakan berbagai instrumen penilaian, seperti tes tertulis, observasi, dan portofolio.

B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Ruang Kelas:

1. Ruang kelas bersih, rapi, dan terawat.

2. Tersedia meja kursi yang memadai untuk semua siswa.

3. Tersedia papan tulis dan alat peraga pembelajaran.

Laboratorium:

1. Laboratorium IPA dan IPS tersedia dan terawat dengan baik.

2. Alat-alat laboratorium lengkap dan berfungsi dengan baik.

Perpustakaan:

1. Perpustakaan memiliki koleksi buku yang cukup lengkap.

2. Suasana perpustakaan tenang dan kondusif untuk belajar.

C. Kinerja Guru

1. Guru memiliki kualifikasi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

2. Guru memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang memadai.

3. Guru mengajar dengan penuh semangat dan dedikasi.

4. Guru mampu membangun hubungan yang baik dengan siswa.

D. Kinerja Siswa

1. Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Siswa mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok.

3. Siswa menunjukkan hasil belajar yang memuaskan.

IV. Kesimpulan

Secara umum, penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Surakarta sudah cukup baik. Proses pembelajaran berlangsung secara interaktif dan menyenangkan, guru memiliki kualifikasi dan kompetensi yang memadai, dan siswa menunjukkan hasil belajar yang memuaskan.

V. Rekomendasi

1. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, seperti menyediakan lebih banyak buku di perpustakaan dan meningkatkan kualitas internet.

2. Memberikan pelatihan kepada guru untuk mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesional.

3. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

VI. Lampiran

- Foto-foto kegiatan pembelajaran

- Hasil penilaian siswa

Demikian laporan hasil observasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Surakarta, 14 Februari 2024

Observer

(Nama)