Jenis-jenis kalimat adverbia.

Kalimat adverbia memiliki beberapa jenisnya sendiri, hal itu dapat dibedakan dengan fungsinya masing-masing. Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017: 239), adverbia berdasarkan perilaku semantisnya dapat digolongkan menjadi delapan macam, yakni adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentif, kewaktuan, kecaraan, kontrastif, dan keniscayaan.

1. Adverbia Kualitatif.

Adverbia ini digunakan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan derajat, tingkat, atau mutu.

2. Adverbia Kuantitatif.

Berbeda dengan adverbia kualitatif, jenis ini menyatakan makna yang berhubungan dengan jumlah.

3. Adverbia Limitatif.

Adverbia ini bertujuan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan pembatasan.

4. Adverbia Frekuentatif.

Adverbia frekuentatif menyatakan makna yang berhubungan dengan kekerapan.

5. Adverbia Kewaktuan.

Adverbia kewaktuan menyatakan makna yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa.

6. Adverbia Kecaraan.

Adverbia ini menyatakan makna yang berhubungan dengan proses terjadinya suatu peristiwa.

7. Adverbia Kontrastif.

Adverbia kontrastif adalah adverbia yang menyatakan pertentangan dengan hal atau makna kata yang disampaikan sebelumnya.

8. Adverbia Keniscayaan.

Adverbia ini adalah adverbia yang menyatakan hubungan makna dengan kepastian akan terjadinya hal atau peristiwa.

35 Contoh kalimat adverbia beserta penjelasan bentuk dan jenisnya berbagai sumber

foto: pexels.com

Contoh kalimat adverbia.

1. Matahari pagi bersinar terang.

2. Nenek sering memasak sayur lodeh.

3. Kakak jarang mandi kalau pergi kerja.

4. Dia selalu menyakiti hatiku setiap berbicara.

5. Maya sering mendapat masalah ketika ujian.

6. Dia jarang menyikat gigi sehingga giginya sakit.

7. Kami selalu pergi ke rumah nenek saat liburan.

8. Kami sering bermain di taman saat sore hari.

9. Pesawat terbaru dijual dengan harga tertinggi.

10. Agung selalu bersekolah sebaik mungkin.

11. Pandi selalu patuh pada kewajiban agama.

12. Anak itu berteriak di semua paru-parunya.

13. Tersangka dihukum dengan kekuatan maksimum.

14. Dia memarahi seorang pria dengan marah.

15. Dia terlihat jarang berkumpul dengan keluarganya.

16. Kami sering mengadakan makan besar saat hari raya.

17. Beliau sering menghabiskan waktu bersama cucunya.

18. Kami sering pergi ke toko baju itu di akhir tahun.

19. Maya kadang-kadang menangis mengingat ibunya.

20. Kucing itu sering lewat depan rumah Agung.

21. Rumah kami sering kebanjiran kalau hujan deras.

22. Kakak jarang membawa pulpen ke tempat les.

23. Dia jarang tersenyum jika bertemu orang lain.

24. Kami jarang makan ayam karena tidak terlalu suka.

25. Ayah sering membawa makanan setiap pulang kerja.

26. Maya adalah anak yang sering membantu orang tuanya.

27. Gedung itu dirancang khusus oleh arsitek sebagai megah.

28. Ibu kadang-kadang membelikanku mainan saat ke pasar.

29. Anjing itu terus menggonggong di bagian atas paru-parunya.

30. Lakukan semua pertanyaan ujian yang diberikan dengan jujur.

31. Kakak kadang-kadang bekerja sampingan sebagai ojek online.

32. Pakaian terdepresiasi semurah harga pakaian pada umumnya.

33. Afizah adalah orang yang sering memakai perhiasan jika ke pesta.

34. Dia jarang membawa uang jajan sehingga aku yang mentraktirnya.

35. Perampok itu menindas korbannya dengan cara yang paling kejam.