Brilio.net - Bahasa Jawa merupakan bahasa yang banyak dituturkan di Indonesia. Bahasa Jawa sendiri berasal dari suku Jawa. Penggunaan bahasa Jawa pun memiliki tingkatan yang berbeda, tergantung kepada siapa kamu bicara. Misalnya saja bahasa sehari-hari yang tergolong cukup sopan, ada juga bahasa kasar yang bisa digunakan untuk teman sebaya, dan juga bahasa Jawa halus untuk orang tua.

Karena bahasa Jawa memiliki ciri khas unik, kamu bisa membuat lelucon dengan kata-kata lucu berbahasa Jawa. Bagi kamu yang paham akan bahasa Jawa, pasti bisa merasakan nada lain saat membacanya. Ada unsur bercanda dan humor tersembunyi di bahasa Jawa. Bahasa yang satu ini pun kemudian sering dijadikan bahan humor berbagai kalangan.

Namun karena bahasa Jawa sudah terkenal akan kelucuannya, terkadang kata-kata sedih bahasa Jawa malah terlihat lucu. Alhasil bukannya menjadikan orang ikut sedih, justru bikin ketawa baper.

Tak usah ragu untuk menuliskan kata-kata lucu bahasa Jawa, lantaran sudah banyak orang yang paham bahasa Jawa meskipun bukan asli orang Jawa. Berikut 111 kata-kata lucu bahasa Jawa, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (29/10).

Kata-kata lucu bahasa Jawa tentang kehidupan.

<img style=

foto: Instagram/@kha31ris

Sebuah lawakan mampu menambah keceriaan dan warna baru dalam hidup. Ada banyak cerita yang setiap hari dilalui, kisah itu bisa disiratkan jadi kata-kata lucu.

1. "Dosa sing paling menyedihkan iku dosambat ora duwe duit."

(Dosa yang paling menyedihkan itu adalah mengeluh tidak punya uang)

2. "Jenenge urip mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenengan dangdutan."

(Namanya hidup itu pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan)

3. "Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal.

(Orang gemuk itu, bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal)

4. "Sopo sing gelem mijeti aku. Nek wedok tak pek bojo. Nek lanang, bojone tak pek."

(Siapa yang mau mijitin aku. Kalau perempuan akan aku jadikan istri. Kalau laki-laki, istrinya akan kujadikan istriku)

5. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin yo rasane perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu rasanya ya perih)

6. "Gendut kui montok, mung kebablasen."

(Gendut itu montok, hanya berlebihan saja)

7. "Sorry.. Orangnya lagi fitnes awak'e fit atine ngenes."

(Maaf.. Orangnya baru fitnes. Badannya fit tapi hatinya sakit)

8. "4 hal sing ora iso dipokso, cinta, ukuran baju dan celana, ukuran bh, ukuran semvak. Nek dipokso efeke nyesek."

(4 hal yang tidak bisa dipaksakan, cinta, ukuran baju dan celana, ukuran baju dalam, ukuran celana dalam. Kalau dipaksakan efeknya sesak)

9. "Combro bae ana isine, masa atimu kosong."

(Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)

10."Masalah wedokan iku gampang, penting iso nyaur utang sek."

(Masalah perempuan itu mudah, yang penting bisa membayar utang dulu)

Kata-kata lucu bahasa Jawa tentang cinta.

<img style=

foto: Instagram/@kbspeed_racingconcept

Ada unsur tawa dan romantis di dalam kata-kata bahasa Jawa ini. Nggak cuma bikin ketawa tapi juga bikin kamu baper nggak ketulungan.

11. "Bojo ki asline awet sing biasa-biasa, mergo ayu ki paling banter 20 tahun wes ilang ayune. Lha bojo sing biasa, sampek tuek yo tetep biasa."

(Istri itu aslinya lebih awet yang biasa-biasa saja, karena wajah cantik itu paling lama hanya bertahan 20 tahun. Kalau istri yang biasa, sampai tua juga akan tetap sama)

12. "Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?"

(Truk saja punya pasangan, masak kamu nggak punya?)

13. " Pacaran kui ra usah diumbar-umbar, sing penting undangan teko-teko kesebar."

(Pacaran itu tidak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan)

14. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."

(Cintaku hanya fokus pada dirimu seperti kamera, hanya fokus pada dirimu saja yang lainnya blur)

15. "Najan awakmu lemu, ning isih amot ning atiku."

(Walaupun badanmu besar, masih muat kok di hatiku)

16. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."

(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu)

17. "Ojo godain bojone wong. Biarlah bojone wong sing nggodain kita."

(Jangan menggoda istri orang. Biarlah istrinya orang yang menggoda kita)

18. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."

(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brankas yang butuh kode)

19. "Tresno iku mergo ati, ra bakal owah tekane mati."

(Cinta itu datang karena hati, tidak akan berubah hingga mati)

20. "Sliramu manis dek, kaya gula."

(Dirimu manis dek, seperti gula)

21. "Cinta kuwi kadang koyo kripik telo, iso remuk nek ra ati-ati ne ngoowo."

(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)

22. "Jare simbok timbang golek Pokemon, luwih becik golek jodo, simbok pengen gendong putu, dudu gendong Pikachu."

(Kata ibu daripada nyari Pokemon mending nyari jodoh, ibu pengin nimang cucu bukan nimang Pikachu)

23. "Nek jodo yo bakal jadi jodo, nek ora jodo yo tak kondangan wae karo nyumbang lagu kandas."

(Kalau jodoh ya bakal jadi jodoh, kalau tidak jodoh ya aku akan kondangan sambil nyumbang lagu Kandas)

24. "Sing bergincu bakal kalah karo sing berilmu."

(Yang berlipstik bakal kalah sama yang berilmu)

25. "Rasah sok romantis, nek akhire mung tragis. Mending seng humoris tapi akhire manis."

(Nggak perlu romantis, kalau akhirnya hanya tragis. Mending yang humoris tapi akhirnya manis)

26. "Kula ngertos nek rejeki niku mung titipan. Tapi Gusti, mbok nek nitip kathah sekedhik."

(Saya tahu kalau rejeki itu titipan. Tapi kalau nitip, agak banyakan dikit, dong, Tuhan)

27. "Cukup nyawang koe sing ta sayang, kangen iki langsung ilang."

(Cukup melihat kamu yang aku sayang, rindu ini sudah langsung hilang)

28. "Asline aku ki setia, Ning akeh seng ra percoyo!"

(Sebenarnya aku itu setia, tapi banyak yang nggak percaya)

29. "Tresnoku seakan kata Save."

(Cintaku seperti kata menyimpan)

30. "Tresnomu koyo rumah makan Padang akeh cabange."

(Cintamu seperti rumah makan Padang banyak cabangnya)

Kata-kata lucu bahasa sindiran halus kepada teman.

<img style=

foto: pixabay.com

Kata-kata lucu yang satu ini cocok buat kamu yang mau nyindir teman, tapi nggak mau bikin dia sakit hati. Istilahnya secara perlahan namun ngena banget di hati.

31. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren."

(Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti)

32. "Wong Jowo kui jos! Bensin dadi bengsin, cokelat dadi soklat, mobil dadi montor, utang dadi lali."

(Orang jawa itu memang mantap! Bensin jadi bengsin, cokelat jadi soklat, mobil jadi montor, utang jadi lupa)

33. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."

(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)

34. "Yen tak sawang sorote mripatmu, ketoke kowe arep nembung utang karo aku."

(Kalau aku lihat sorot matamu, sepertinya kamu akan meminta utang padaku)

35. "Konco kok moro nek butuh tok. Rumangsamu aku pom bensin?"

(Teman kok kalau datang hanya pas butuh saja. Menurutmu aku ini pom bensin apa?)

36. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."

(Kalau bicara jangan terlalu manis-manis, nanti mulutnya diserbu semut)

37. "Aku janji ra nakal maneh, kecuali nakali koe."

(Aku berjanji tidak akan nakal lagi. Kecuali nakalin kamu)

38. "Kerjo tak tekuni. Duit tak celengi, dolan tak kurangi. InsyaAllah taun ngarep sholatmu tak mamumi."

(Kerja aku tekuni. Uang aku kumpulkan, main aku kurangi. InsyaAllah tahun depan kamu jadi makmum salatku)

39. "Cinta mesti ono loro ati, nek kowe wegah loro ati, kowe gak bakalan nemu cinta sejatimu ndes!!"

(Cinta itu pasti pernah bikin sakit hati, kalau kamu nggak mau sakit hati, kamu nggak bakal menemukan cinta sejatimu)

40. "Untung atiku iki digawe karo Gusti Allah. Nek gawean menungso wes remuk ket wingi."

(Untung hatiku ini dibuat oleh Gusti Allah. Kalau buatan manusia sudah hancur dari kemarin)

Kata-kata lucu bahasa Jawa buat mantan.

<img style=

foto: Instagram/@kha31ris

Kata-kata buat mantan kebanyakan berisi kalimat galau. Nggak ada salahnya kalau kata hatimu itu dibuat jadi kalimat menghibur.

41. "Wis ta titeni, wong wedok sing ayu kui mesti wis ono sing nduwe."

(Sudah aku cermati, perempuan cantik pasti sudah ada yang punya)

42. "Aku mung iso maca buku, durung iso maca atimu."

(Aku hanya bisa membaca buku, belum bisa membaca hatimu)

43. "Makkk, atine anakmu ora kuat mak."

(Ibu, hatinya anakmu tidak kuat bu)

44. "Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?"

(Obat yang pahit saja bisa membuat sembuh, masa kamu yang manis malah bikin sakit?)

45. "Aku bernapas kowe bernapas, mosok kene jodoh."

(Aku bernapas, kamu bernapas, masak iya kita jodoh)

46. "Nanging tresno iki udu es teh plastikan. Sing mbok cantelke lalu engkau tinggalkan."

(Tapi cintaku ini bukanlah es teh di dalam plastik. Yang hanya kamu gantung lalu kamu tinggalkan begitu saja)

47. "Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?"

(Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)

48. "Aku kon ngerteni kowe terus. Lha rumangsamu aku cctv opo?"

(Aku diminta untuk mengerti dirimu terus, memangnya aku ini cctv apa?)

49. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."

(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Dua tambah dua sama dengan empat)

50. "Awake bareng, tapi atine cemantel neng awake wong lia."

(Badannya bersama, tapi hatinya berlabuh pada orang lain)

51. "Ketemu mergo Allah, janji demi Allah, tapi lungo demi dee."

(Ketemu karena Allah, janji demi Allah, tapi pergi demi dia)

52. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."

(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)

53. "Ojo sebut aku mantan. Sebut wae aku alumni. Sopo reti dewe iso reuni."

(Jangan sebut aku mantan. Sebut saja aku alumni. Siapa tahu kita bisa reuni)

54. "Sing modus dipercoyo sing tulus digawe sengsoro."

(Yang modus dipercaya yang tulus disia-siakan)

55. "Tresno iku ra delok sopo-sopo, tapi kok kowe pilih sek ngganteng."

(Cinta itu tidak melihat siapa-siapa, tapi kok kamu pilih yang ganteng)

56. "Tresnoku ge mantan koyo dinosaurus, pernah enek tapi wes punah."

(Cintaku untuk mantan seperti dinosaurus, pernah ada tapi sudah punah)

57. "Dunyo nambah tuek, arep ngenteni opo maneh, wes wayahe nglalekne mantan."

(Dunia semakin tua, mau nunggu apa lagi, sudah saatnya melupakan mantan)

58. "Akhire wong seng sering nyakiti bakal ngerasakne disakiti genti."

(Akhirnya orang yang sering menyakiti akan merasakan disakiti juga)

59. "Tetese grimis karo tetese tangisanmu, iseh jeru tetesen banyu motone wong tuoku."

(Tetesan gerimis sama tetesan tangismu, lebih dalam tetesan air mata orang tuaku)

60. "Aku wis berjuang mati-matian, kowe malah ilang tanpo pamitan."

(Aku sudah berjuang mati-matian, kamu malah menghilang tanpa pamit)

61. "Jenenge pasangan, yen ora pas yo mung dadi angan."

(Namanya pasangan, kalau enggak pas ya cuma jadi angan)

62. "Aku tanpamu koyo sego kucing ilang karete. Ambyar."

(Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)

63. "Saking galaune, krungu lagu Balonku wae atiku kemropok."

(Begitu galaunya sampai dengar lagu Balonku saja hatiku hancur)

64. "Dear mantan, sorry kowe sopo? Utekku wis tak kumbah, aku wes bungah."

(Dear mantan, kamu itu siapa? Otakku sudah aku cuci, aku bahagia sekali)

65. "Asline aku yo kudu nangis, ning aku wedi ngko nek umbelku metu."

(Aslinya aku juga harus nangis, tapi aku takut kalau nanti ingusku keluar)

Kata-kata galau lucu bahasa Jawa.

<img style=

foto: freepik.com

66. "Ikhlas iku koyok keset, dipidek pidek tetep kudu welcome."

(Ikhlas itu seperti keset, walau diinjak-injak tetap harus welcome)

67. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."

(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)

68. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales. Ngguwak-ngguwak tenogo, sinau ikhlas ya."

(Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya. Menghabiskan tenaga saja, belajarlah untuk ikhlas)

69. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."

(Supaya tidak kecewa, kita harus tahu kapan waktunya berhenti berharap dan kapan waktunya untuk berhenti)

70. "Ora kabeh wong seneng karo apa sing dewek lakoni. Ora papa, sing penting dewek niate apik lan nglakoni sing bener."

(Tidak semua orang senang dengan apa yang kita lakukan. Tidak apa-apa, yang penting kita niatnya baik dan melakukan yang benar)

71. "Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur. Mengko lambemu kesampluk pesawat."

(Kalau berbicara jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu tersambar pesawat)

72. "Penak ora penak yo penak no wae wong jenenge golek duwit."

(Enak tidak enak ya dienakkan saja, namanya juga cari uang)

73. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati."

(Harus semangat walaupun tidak ada yang menyemangati)

74. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi ga nemu jedeng ae."

(Hidup tanpa tujuan seperti orang yang kebelet tapi tidak menemukan WC)

75. "Kabeh tugas kuwi gampang, nek ora usah di garap."

(Semua pekerjaan itu mudah, jika tidak usah dikerjakan)

76. "Abot di pikul bareng, enteng di gowo bareng, nek abot loro karone dipaketno ae."

(Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, kalau sama sama berat dipaketin aja)

77. "Ojo ragu mecahno masalah, kecuali nek onok tulisan, 'Mecahno tuku'."

(Jangan ragu untuk sekadar memecahkan masalah, kecuali kalau ada tulisan 'Memecahkan berarti membeli')

78. "Duit saiki gampang luntur yo, esuk abang awan biru sore ijo wengi malah dadi abu-abu."

(Uang sekarang gampag luntur ya, pagi merah siang biru sore hijau malam malah jadi abu-abu)

79. "Moga wae masa depanku sepadang layar Hpne makku."

(Semoga saja masa depanku secerah layar HP ibuku)

80. "Kowe turu we angel opo meneh bahagia."

(Kamu tidur aja susah apalagi bahagia)

Kata-kata bijak lucu bahasa Jawa.

<img style=

foto: freepik.com

81. "Cincing-cincing meksa klebus."

(Tadinya ingin berhemat malah boros)


82. "Wit, yen di uncali watu tetep dibales kanggo woh."

(Hiduplah seperti pohon, ketika dilempari batu tetap dibalas dengan buah)

83. "Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso."

(Jangan merasa bisa, tapi jadilah untuk bisa merasa)

84. "Yo pegel yo kudu sambat, berhubung aku power rangers abang. Pegel karo sambatku tak kon ilang."

(Aku capek juga pengen mengeluh, namun berhubung aku power rangers merah. Capek dan ngeluhku saya suruh hilang)

85. "Ojo obah yen atimu kemranyah, Aluwung meneng nganti atimu lerem."

(Jangan bergerak jika hatimu gelisah, lebih baik diam sampai hatimu tenang)

86. "Ngentukne kui angel, mempertahankan kui luweh angel, opo meneh ngeculne koe kui adoh luweh angel."

(Ndapetin itu susah, mempertahankan itu lebih sulit, apalagi melepasmu itu jauh lebih sulit)

87. "Kowe iku bagaikan embun pagi sing menyejukkan, tapi sayang aku ora tau ngerti mergo tangiku awan."

(Kamu itu seperti embun pagi yang menyejukkan, tapi sayang aku nggak pernah tahu karena bangunku siang)

88. "Wong nek diapiki mesti bakal mbales ngapiki, nek wes diapiki tapi malah nglarani mungkin duduk wong."

(Orang kalau diperlakukan baik harusnya membalas dengan kebaikan juga, kalau sudah diperlakukan baik malah menyakiti, mungkin bukan manusia)

89. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

90. "Kowe nangis mergo diputus pacarmu? Senasib ro aku. Reneo, aku dodolan tisu tuku siji gratis aku."

(Kamu nangis karena diputus pacarmu? Sini, aku jualan tisu beli satu gratis aku)

91. "Aku ra iso nyindir isone tresno ning awakmu."

(Aku nggak bisa nyindir bisanya cinta sama kamu)

92. "Saben dino kegowo ngimpi tapi ora iso duweni."

(Setiap hari terbawa mimpi tapi tidak bisa memiliki)

93. "Nelongso rasane, sing tak tresno ono sing nduwe."

(Nelangsa rasanya yang aku cinta sudah ada yang punya)

94. "Ngenteni awakmu sayang karo aku bebasan koyo ngenteni udan ning mongso ketigo, ora mungkin."

(Menunggu kamu sayang denganku sama halnya seperti menunggu hujan di musin kemarau, nggak mungkin)

95. "Rapopo aku karo awakmu ora isoh bareng, sing penting kopiku karo kopimu wis tau sak mejo berdua."

(Nggak pa pa aku sama kamu nggak bisa bersama, yang penting kopiku dan kopimu udah pernah semeja berdua)

96. "Wis kadung ngomong sayang jebule wis nduwe gandengan, wis kadung tak sawang malah ninggal kenangan."

(Udah terlanjur bilang sayang ternyata udah punya gandengan, udah terlanjur aku pandang malah meninggalkan kenangan)

97. "Luwih becik meneng kanthi resiko dianggep dadi bodho, tinimbang ngomong lan marakke wong liya tambah ragu."

(Lebih baik tetap diam dengan risiko dianggap bodoh, daripada berbicara dan menghilangkan semua keraguan tentang itu)

98. "Yen sampeyan lagi dadi mayoritas, iku wektu kanggo ndandani utawa mandheg lan introspeksi.”

(Setiap kali kamu berada di pihak mayoritas, sekarang saatnya untuk melakukan reformasi atau berhenti dan berefleksi)

99. "Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah."

(Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)

100. "Aja milik barang kang melok."

(Jangan tergiur barang yang berkilau)

101. "Mangasah mingising budi, Memasuh malaning bumi, Memayu hayuning bawana."

(Melatih ketajaman budi, membersihkan angkara-murka di bumi, dan merawat berkah dan anugerah alam, harus menjadi tujuan hidup setiap orang)

102. "Manungsa mung ngunduh wohing pakarti."

(Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri)

103. "Ora kena nglarani."

(Jangan melukai orang lain)

104. "Siji-sijine kawicaksanan sing sejati yaiku sampeyan ngerti nek ora ngerti apa-apa.”

(Satu-satunya kebijaksanaan yang sejati adalah mengetahui Anda tidak tahu apa-apa)

105. "Cekelana impenanmu, Amarga yen impen mati, Urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur."

(Berpegang teguh pada mimpi, Karena jika mimpi mati, Hidup adalah burung bersayap yang rusak, itu tidak bisa terbang)

106. "Sabar iku ingaran mustikaning laku."

(Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yang sangat indah dalam sebuah kehidupan)

107. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu, biar nasibmu baik)

108. "Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baiknya orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

109. "Narimo ing pandum."

(Menerima segala rintangan dengan ikhlas)

110. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe."

(Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu)

111. "Tresno iku ora patokan karo ganteng, ayune rupamu, akehe bondomu, lan opo penggaweanmu."

(Cinta itu tidak berpatokan pada ketampanan, cantiknya parasmu, banyaknya hartamu, dan pekerjaanmu)