Brilio.net - Bahasa Indonesia memang mempunyai beraneka ragam jenis kalimat. Kalimat-kalimat tersebut mempunyai berbagai fungsi serta kegunaannya masing-masing. Dengan mengetahui serta mempelajari jenis-jenis kalimat bahasa Indonesia dapat menambah ilmu serta mempermudah seseorang untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.

Salah satu kalimat bahasa Indonesia yang perlu dipahami dan dipelajari adalah kalimat adverbia. Mungkin sebagian orang masih asing dengan kata adverbia serta untuk apa adverbia perlu dipahami dan dipelajari.

Supaya tidak bingung, alangkah baiknya untuk mempelajari adverbia dari awal, mulai dari pengertian sampai contoh kalimat adverbia. Berikut adalah penjelasan tentang kalimat adverbia yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (28/11).

35 Contoh kalimat adverbia beserta penjelasan bentuk dan jenisnya berbagai sumber

foto: pexels.com

Pengertian kalimat adverbia.

Dalam bahasa Indonesia, kalimat adverbia dapat diartikan sebagai kalimat keterangan. Dikutip dari buku Berpikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia karya Rahma Barokah (2021:176), adverbia merupakan jenis kata pemberi keterangan pada kata verba, adjektiva, nomina predikatif, ataupun kalimat tertentu. Sebagai kata keterangan, adverbia membutuhkan kata lainnya agar bisa menjadi sebuah kalimat yang utuh.

Secara umum dapat adverbia digunakan sebagai pewatas yaitu suatu kata yang digunakan untuk menerangkan atau menjelaskan kata yang diikutinya. Dalam jenis-jenis kata, terdapat beberapa jenis kata keterangan seperti kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan (penjelasan) terhadap semua kalimat.

Bentuk kata adverbia.

Adverbia mempunyai dua jenis bentuk kata yang digunakan dalam penulisan suatu kalimat. Berikut ini adalah bentuk dari kata adverbia.

1. Adverbia bentuk tunggal.

Dikutip dari buku Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi (2009) karya Zaenal Arifin, adverbia bentuk tunggal merupakan bentuk adverbia yang meliputi kata dasar, kata ulang, dan juga kata berafiks. Jadi, jenis adverbia yang satu ini hanya memiliki satu kata saja.

2. Adverbia bentuk gabungan.

Adverbia bentuk gabungan merupakan jenis kata dasar yang bisa saling berdampingan, tetapi terdapat juga kata yang tidak bisa berdampingan. Jenis adverbia ini dapat dikatakan berdampingan apabila kata tersebut tidak memiliki suatu perantara. Sedangkan disebut tidak berdampingan jika kata adverbia dipisahkan oleh unsur lain.

 

 

Magang: Agung Pradana Putra

 

Jenis-jenis kalimat adverbia.

Kalimat adverbia memiliki beberapa jenisnya sendiri, hal itu dapat dibedakan dengan fungsinya masing-masing. Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017: 239), adverbia berdasarkan perilaku semantisnya dapat digolongkan menjadi delapan macam, yakni adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentif, kewaktuan, kecaraan, kontrastif, dan keniscayaan.

1. Adverbia Kualitatif.

Adverbia ini digunakan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan derajat, tingkat, atau mutu.

2. Adverbia Kuantitatif.

Berbeda dengan adverbia kualitatif, jenis ini menyatakan makna yang berhubungan dengan jumlah.

3. Adverbia Limitatif.

Adverbia ini bertujuan untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan pembatasan.

4. Adverbia Frekuentatif.

Adverbia frekuentatif menyatakan makna yang berhubungan dengan kekerapan.

5. Adverbia Kewaktuan.

Adverbia kewaktuan menyatakan makna yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa.

6. Adverbia Kecaraan.

Adverbia ini menyatakan makna yang berhubungan dengan proses terjadinya suatu peristiwa.

7. Adverbia Kontrastif.

Adverbia kontrastif adalah adverbia yang menyatakan pertentangan dengan hal atau makna kata yang disampaikan sebelumnya.

8. Adverbia Keniscayaan.

Adverbia ini adalah adverbia yang menyatakan hubungan makna dengan kepastian akan terjadinya hal atau peristiwa.

35 Contoh kalimat adverbia beserta penjelasan bentuk dan jenisnya berbagai sumber

foto: pexels.com

Contoh kalimat adverbia.

1. Matahari pagi bersinar terang.

2. Nenek sering memasak sayur lodeh.

3. Kakak jarang mandi kalau pergi kerja.

4. Dia selalu menyakiti hatiku setiap berbicara.

5. Maya sering mendapat masalah ketika ujian.

6. Dia jarang menyikat gigi sehingga giginya sakit.

7. Kami selalu pergi ke rumah nenek saat liburan.

8. Kami sering bermain di taman saat sore hari.

9. Pesawat terbaru dijual dengan harga tertinggi.

10. Agung selalu bersekolah sebaik mungkin.

11. Pandi selalu patuh pada kewajiban agama.

12. Anak itu berteriak di semua paru-parunya.

13. Tersangka dihukum dengan kekuatan maksimum.

14. Dia memarahi seorang pria dengan marah.

15. Dia terlihat jarang berkumpul dengan keluarganya.

16. Kami sering mengadakan makan besar saat hari raya.

17. Beliau sering menghabiskan waktu bersama cucunya.

18. Kami sering pergi ke toko baju itu di akhir tahun.

19. Maya kadang-kadang menangis mengingat ibunya.

20. Kucing itu sering lewat depan rumah Agung.

21. Rumah kami sering kebanjiran kalau hujan deras.

22. Kakak jarang membawa pulpen ke tempat les.

23. Dia jarang tersenyum jika bertemu orang lain.

24. Kami jarang makan ayam karena tidak terlalu suka.

25. Ayah sering membawa makanan setiap pulang kerja.

26. Maya adalah anak yang sering membantu orang tuanya.

27. Gedung itu dirancang khusus oleh arsitek sebagai megah.

28. Ibu kadang-kadang membelikanku mainan saat ke pasar.

29. Anjing itu terus menggonggong di bagian atas paru-parunya.

30. Lakukan semua pertanyaan ujian yang diberikan dengan jujur.

31. Kakak kadang-kadang bekerja sampingan sebagai ojek online.

32. Pakaian terdepresiasi semurah harga pakaian pada umumnya.

33. Afizah adalah orang yang sering memakai perhiasan jika ke pesta.

34. Dia jarang membawa uang jajan sehingga aku yang mentraktirnya.

35. Perampok itu menindas korbannya dengan cara yang paling kejam.