Brilio.net - Terkadang kita tidak menyadari bahwa mempelajari sesuatu tidaklah harus di bangku sekolah atau kursus. Tak heran bila para motivator menyebutkan bahwa ada universitas kehidupan. Maksudnya adalah kita hidup perlu belajar dari lingkungan sekitar kita, termasuk di dalamnya belajar pada binatang.

Binatang bisa saja mengajari kita sesuatu yang mungkin tak dapat kita dapatkan dari sesama manusia. Belajar apa saja itu? Kali ini brilio.net kasih bocoran 10 pelajaran yang bisa kamu dapatkan dari binatang seperti dikutip brilio.net dari powerofpositivity.com, Minggu (19/7). Yuk, kita cek sama-sama!

1. Hidup untuk saat ini
Tidaklah keliru kalau kamu merancang masa depanmu sedemikian rupa. Tapi ternyata kebanyakan dari kita terlalu fokus pada masa depan sehingga tidak bisa menikmati saat sekarang. Contoh sederhananya adalah kamu bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik tapi mengesampingkan keluarga dan kesehatan.

Mungkin semua cita-citamu itu akan terwujud suatu hari, tapi apa kamu yakin tidak akan mengalami penyesalan saat semua kamu raih? Menyesal karena kehilangan momen-momen indah bersama orang tersayang.

Nah, di sisi lain ada spesies yang tidak terlalu meributkan masa selanjutnya. Tidak ribet besok makan apa, minum apa, berteduh di mana, dan semacamnya. Ambil contoh seekor kijang. Dia mengikuti arus hidupnya, mencari buah dan air, dan melakukan aktivitas satu ke aktivitas lainnya tanpa kekhawatiran-kecuali sedang terancam dengan predator, ya.

2. Cinta tanpa syarat
Pernah diselingkuhi pacar? Aduh, pacarmu itu kudunya malu sama binatang. Binatang saja bisa menunjukkan rasa kasih sayang dan kesetiaan pada tuannya.

Nah, seringnya bila bicara soal cinta tanpa syarat, anjing adalah binatang yang sering muncul dalam pikiran kita. Dia memang terkenal setia dan hormat pada kita. Saat kita dalam kondisi marah pun, dia ada untuk kita. Dari anjing kita bisa belajar untuk menghargai dan mengasihi orang lain dengan tulus.

3. Tersenyum tanpa peduli apa pun
Mau foto selfie dengan binatang terbahagia di Australia? Kamu bisa menemui Quokka. Dia itu binatang mamalia sejenis kanguru. Dia tak kalah lucu dari kanguru, lho. Beberapa waktu belakangan memang marak foto selfie dengan Quokka. Kenapa? Sebab dia selalu tersenyum. Ya, Quokka seperti tampak menikmati hidupnya dan seolah tanpa beban.

Nah, dari Quokka kita belajar bahwa dalam situasi apa pun, kita perlu selalu tersenyum. Dengan tersenyum, terkadang kita bisa membahagiakan orang lain. Timbal balik yang kita dapatkan adalah kita tidak akan semakin bete menjalani hidup kita.

4. Bekerja sama
Manusia adalah makhluk egois. Setuju dengan pernyataan ini? Faktanya, terkadang kita memang egois alias mau menang sendiri tanpa memedulikan sekeliling kita. Nah, coba kita lihat koloni semut.

Mereka selalu bekerja sama dalam banyak hal. Dari semut kita semakin sadar bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

5. Menyisihkan waktu beristirahat
Kita pasti tidak asing dengan istilah workaholic. Tidak jarang dari kita yang memforsir diri untuk bekerja sampai lupa beristirahat. Padahal fisik kita juga memiliki batas kemampuan bekerja. Jangan sampai justru sakit akibat bekerja keras. Bukankah akhirnya kita tidak bisa produktif kembali?

Nah, coba kita belajar dari babi. Boleh saja kita menyebutnya pemalas dan tukang makan, tapi dari dia kita belajar untuk lebih santai dalam menjalani hidup ini. Namun kita juga perlu tetap pasang target untuk meraih cita-cita yang kita inginkan.

6. Belajar berani
Kita sering dibayang-bayangi ketakutan yang sebenarnya belum terjadi. Kita terlalu ambil pusing terhadap segala kemungkinan. Bukan hanya pusing, justru kita mencemaskannya berlebihan.

Nah, mulai sekarang, kita belajar tidak takut untuk mengambil keputusan dan menghadapi segala risiko yang harus kita tanggung. Kita perlu mencontoh raja hutan alias singa yang selalu menunjukkan keberanian, kekuatan, dan mental baja terhadap apa pun yang dia hadapi.

7. Mandiri
Bolehlah kita mencontoh sifat kuda. Dia hidup mandiri dan tidak jarang bertindak out of the box untuk mengeksplorasi dunia yang belum ia ketahui. Dia adalah reprentasi hewan yang gagah dan elegan, tapi juga punya sisi keras kepala.

Dari penjelasan itu menunjukkan bahwa tak masalah kita melakukan kesalahan sesekali dalam hidup ini, asal itu dalam upaya mewujudkan cita-cita yang selama ini kita kejar. Asalkan cita-cita yang positif, ya.

Dari kuda kita juga bisa belajar untuk tidak memedulikan ocehan miring orang lain. Mendengarkan hal buruk dari orang lain hanya akan menguras energi dan fokusmu. Kamu berhak menjalani hidupmu sendiri dan mewujudkan tujuan hidupmu. Semangat!

8. Sedikit bicara, banyak mendengar
Terkadang saat menghadapi suatu masalah, yang kita butuhkan adalah didengar orang lain. Sayangnya, terkadang kita justru mendapatkan ocehan ini dan itu bahkan penghakiman. Seakan-akan tidak ada yang mampu memahami kita.

Kelihatannya, kita semua perlu belajar dari lumba-lumba. Cara berkomunikasi mereka adalah dengan menggunakan siulan suara yang dapat dipahami satu sama lain. Tapi, mereka harus menerapkan teknik yang tepat. Kalau mereka semua dalam satu koloni di lautan bersamaan bersiul, tidak akan ada yang paham maksud kawan-kawan mereka. Sehingga perlu ada yang bersuara dan yang lain mendengarkan.

Nah, kita pun harus begitu. Tidak akan pernah terjadi komunikasi yang bagus jika kedua belah pihak saling bicara atau bahkan sama-sama terdiam. Bukankah hidup ini indah bila saling melengkapi?

9. Bertindak konyol
Jangan malu-malu untuk bertindak konyol sekali waktu. Itu tidak akan seburuk yang kamu bayangkan. Kita bisa belajar dari kelinci yang punya karakter konyol dan ceria. Saat bersama kita, mereka bisa melompat ke sana kemari sesuka hati untuk mencari perhatian kita. Dengan begitu dapat diartikan dia suka mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Bagi sebagian orang mungkin menganggap makhluk lucu ini hiperaktif dan terkesan menjengkelkan. Tapi dari kelinci kita bisa belajar untuk selalu fun dan menikmati hidup. Sebab, terkadang kita perlu menertawakan diri sendiri supaya hidup lebih berwarna.

10. Belajar memaafkan
Beberapa waktu belakangan, negara kita, Indonesia, sedang menggalakkan untuk melindungi gajah yang menjadi korban kekejaman manusia. Binatang bertubuh tambun ini sebenarnya cerdas dan memiliki emosi yang kompleks seperti manusia. Binatang berbelalai panjang ini bisa saja tetap berteman dengan manusia walaupun tahu manusia lain membunuh anggota keluarga mereka. Hal ini mengartikan bahwa mereka bisa memaafkan kesalahan pihak lain bagaimanapun situasinya.

Nah, bagaimana? Sudah siap belajar dari binatang?