Pernah mendengar kata stroke? Mungkin dari sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang satu ini. Penyakit stroke merupakan penyakit yang sangat mematikan dan banyak diderita oleh penduduk indonesia.

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan menurut survei tahun 2004, stroke merupakan nomor satu di RS Pemerintah di seluruh penjuru di Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganaya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di tempat tidur.

Waspadai stroke, penyakit berbahaya yang juga mematikan

Sekitar 28,5% penderita stroke di Indonesia meninggal dunia. Penelitian menunjukkan, stroke menyerang pria 30% lebih tinggi katimbang wanita. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dantidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident). Dengan pengertian yang lebih terperinci,stroke bisa muncul bila sel-sel darah merah tidak sampai ke jaringan otak ketika pembuluh darah otak menjadi tersumbat (ischemic stroke) atau pecah (hemmorhagic stroke).

Secara sederhana, stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat bergantung pada pasokan darah yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri (pembuluh nadi). Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Semakin lama penghambatan itu terjadi, efeknya akan semakin parah dan semakin sulit untuk dipulihkan.Oleh sebab itu, tindakan yang cepat dalam mencegah dan mengatasi stroke sangat menentukan kesembuhan atau pemulihan kesehatan para penderita stroke.

Waspadai stroke, penyakit berbahaya yang juga mematikan

Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah dan asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika, dimana kegemukan dan junk food telah mewabahNamun fakta yang mencenangkan adalah stroke tidak hanya memonopoli orang yang sudah tua, namun juga bisa menimpa manusia yang yang masih tergolong usia produktif. Hal itu terjadi karena berbagai perubahan gaya hidup dan pola makan yang semakin instan dan tidak mengindahkan masalah kesehatan dari akibat perilaku dan gaya hidup serta pola makan yang dilakukan.

Dalam dasawarsa terakhir ini, sesuai dengan pengamatan dan peninjauan Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) di rumah sakit maupun yang berada dalam masyarakat, terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Namun, dengan berbagai keberhasilan dan kemajuan di bidang sosial ekonomi, serta perbaikan di bidang pangan, usia harapan hidup bagi para penderita stoke dan juga upaya penyembuhannya bisa di tingkatkan. Hal ini tentu menjadi sebuaah angin segar, namun hal itu menuntut adanya sebuah kedisiplinan dan pengetahuan mendalam tentang stroke bagi setiap orang yang mengalaminya sebagai upaya pencegahan. Karena bagaimana pun, pola hidup yang tidak sehat dan juga gaya hidup yang serba instan telah membawa bom waktu bagi badan yang suatu saat bisa meledak dan kemudian berjangkitlah berbagai penyakit seperti stroke ini.