Nomofobia atau dalam bahasa inggris: Nomophobia, no-mobile-phone-phobia adalah suatu sindrom ketakutan jika tidak mempunyai telepon genggam atau akses ke telepon genggam. dikemukakan juga oleh salah satu peneliti Nomopobic, Caglar Yildrim bahwa "Nomophobia dianggap sebagai Phobia zaman modern yang dikenalkan pada kita sebagai efek samping dari interaksi antara orang dan informasi mobile serta teknologi komunikasi, terutama smartphone."

Kecanduan smartphone di jaman sekarang bukan lagi sekedar hal biasa yang dapat kita anggap sepele. Hal tersebut sudah terjadi pada usia balita hingga dewasa pada era sekarang. perasaan panik, takut, cemas, tak berdaya, kurang percaya diri, muncul ketika mereka tidak berada didekat smartphone atau mengoperasikannya.
Munculnya berbagai macam media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, Line, Whatsapp, BBM, dan berbagai macam media sosial lainnya yang menjadi salah satu faktor utama penyebab timbulnya fobia ini. Ciri-ciri kecanduan ini membuat beberapa orang terus menerus memandang layar ponsel mereka dengan membuka aplikasi tertentu berharap mendapatkan sebuah perhatian seperti komentar, like, atau bahkan personal message/inbox. Hal ini tentu menimbulkan dampak yang serius bagi mereka yang kecanduan, misalkan bertingkah laku kurang berinteraksi dengan orang di dunia nyata dan lebih merasa nyaman di dunia maya, membangun dunia sendiri seolah mereka hidup sempurna dalam dunia ciptaan mereka di dunia maya.

Mereka pengidap Nomofobia cenderung lebih suka berkomunikasi via smartphone, sebagai alat komunikasi yang mudah sekali untuk dibawa kemana-mana, dengan bentuknya yang kecil, ringan, serba guna. Mereka tidak peduli dengan kondisi sekitar atau apapun, mereka terus menerus menatap layar ponsel sehingga mengakibatkan kepedulian terhadap sesama di dunia nyata berkurang.

Inilah beberapa ciri-ciri khusus tingkah laku dan kepribadian pengidap Nomofobia yang mungkin perlu kamu ketahui, apa sajakah itu?
1. Marah, gelisah, ketika ponsel tidak ditemukan.
2. Badmood ketika sinyal sedikit.
3. Pulsa dan paket data lebih penting daripada makan.
4. Sedia powerbank atau baterai cadangan karena para Nomophobic tidak pernah membiarkan smartphone mereka mati.
5. Membawa Handphone hingga ke kamar mandi
6. Saat menunggu di waktu luang, mereka lebih memilih lihat handphone meskipun hanya menggeser-geser layar dekstop saja.
7. Tempat berlogo WiFi menjadi spot favorit saat nongkrong.
8. Lebih percaya berita dari internet daripada koran meskipun berita dari internet tersebut HOAX.
9. Kebanggaan tersendiri ketika mereka mendapatkan komen yang banyak, like, ataupun pujian-pujian bagai dewa/dewi.
10. Bangun tidur langsung mencari handphone dan mengecek satu persatu akun sosial medianya.
11. Kemana-mana selalu selfie dan upload di media sosial untuk mendapatkan pengakuan diri berupa like dan komentar memuji.
Apakah kamu memiliki salah satu ciri-ciri tersebut diatas? jika iya, maka ada baiknya saya sarankan untuk lebih memperbanyak pertemanan di dunia nyata, dan berinteraksi dengan orang-orang di dunia nyata. Kurangi pemakaian sosial media secara berlebihan dengan melakukan hal-hal yang positif, misalkan ikut membantu orang tua membersihkan rumah, memasak, piknik bersama teman-teman tanpa harus meributkan selfie untuk upload di instagram, facebook ataupun social media lainnya. Foto boleh, tapi kamu tidak perlu membocorkan semua kehidupan pribadi kamu di dunia maya dan menjadikannya petunjuk bagi umum. Jika kamu memang merasa perlu, sah-sah saja kamu foto lalu membagikannya kepada khalayak ramai di social media. Ingat ya, jika kamu merasa perlu saja.
Dan jika ada temu kumpul dengan teman-teman kamu, usahakan tidak membuka gadget dan lebih banyak berbicara serta menguatkan kemampuan berinteraksi kamu. Bukan hanya sibuk dengan gadget sendiri-sendiri seperti kebanyakan orang jaman sekarang. jika kamu saat bertemu orang banyak berhasil melepaskan diri dari handphone kamu, membiarkan diri kamu relaks menikmati kebersamaan nyata tanpa memikirkan yang semu. Selamat, kamu berhasil terbebas dari Nomofobia.