Tingkatkan efektivitas budidaya ikan dengan sistem kolam pintar

Budidaya perikanan merupakan aktivitas yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Aktivitas ini dapat dilakukan di tempat dengan pasokan air yang cukup memadai. Budidaya ikan dapat dilakukan dengan skala kecil dan skala besar. Budidaya ikan berskala kecil tidak membutuhkan tempat yang luas dengan modal yang minim dan bisa dilakukan sebagai usaha rumahan. Budidaya ikan berskala besar seperti budidaya ikan nila dan lele yang membutuhkan perlakuan khusus, modal yang besar, kolam dan tempat yang luas. Kebutuhan pangan akan ikan dipasaran bisa dibilang cukup baik, sehingga tidak sedikit masyarakat menjadikan aktivitas budidaya ikan pangan sebagai mata pencarian utama.

Membudidayakan ikan berskala kecil ataupun besar diperlukan pengetahuan dan perlakuan yang tepat tergantung jenis ikannya. Seperti budidaya ikan nila yang telah penulis sebutkan sebelumnya, suhu optimal bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30 derajat celcius dengan pH air 7-8, pemberian pakan ikan nila juga memerlukan jumlah dan waktu yang tepat.

Sampai saat ini para peternak ikan masih melakukan kegiatan yang ada di kolam secara tradisional, seperti memberi pakan ikan, mengecek keadaan air, dan lainnya. Penulis membayangkan bagaimana jika ada 50 kolam besar yang harus diberi pakan tiga kali sehari, hal ini tentu merupakan pekerjaan yang melelahkan dan menghabiskan cukup banyak waktu untuk para pekerjanya.

Untuk mendukung revolusi industri Agro-Maritim 4.0 yang bertujuan memberikan kontribusi pertanian dan kelautan, penulis di sini ingin memberikan solusi dengan membuat kolam pintar menggunakan arduino, yaitu sebuah board pengendali yang bersifat open source dengan menggunakan beberapa sensor untuk membaca data yang diperlukan, seperti sensor water level untuk mengetahui tingkat ketinggian air, sensor suhu kedap air untuk mengetahui suhu pada air, sensor pH meter untuk mengetahui ph air. Dan untuk sistem pemberian pakan ikan dapat menggunakan sistem Timer (delay) dan sebuah tombol (aktivasi manual) yang digabungkan dengan mekanisme dinamo/servo untuk sistem pemberian pakan ikan otomatis.

Sensor-sensor tersebut akan dipasangkan ke setiap kolam dan hasil setiap bacaan sensor akan ditampilkan ke pengguna melalui layar monitor. Aplikasi android/IOS atau diintegrasikan dengan WEB. Dengan cara seperti ini operator tidak harus memberi pakan ikan secara manual dan dapat mengetahui semua informasi setiap kolam ikan lebih efisien.

*Muhammad Raihan Aditia Suhendi, Ridwan Siskandar