Dota 2 adalah game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang ramai dimainkan di kalangan anak-anak warnet. Dota 2 biasanya dimainkan di PC/Komputer dan ramai dimainkan oleh berbagai negara di seluruh dunia, khususnya di China. Banyak pro player yang berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Bulan Agustus kemarin China menjadi tuan rumah turnamen terbesar yang diadakan oleh Valve, yaitu The International.

The International adalah turnamen yang jumlah nominal hadiahnya sangat besar, bahkan bisa membuat pemenangnya menjadi miliarder dadakan. Total hadiahnya yaitu $30.000.000 atau setara dengan Rp420 miliar. Hadiah tersebut dikumpulkan oleh Valve dari hasil pembelian Battle Pass yang diadakan oleh Valve setiap tahunnya. Setengah dari harga tersebut akan dimasukkan ke hadiah The International dan setengahnya lagidiperuntukkan bagiValve itu sendiri.

The International 2019, turnamen Dota 2 dengan hadiah fantastis

OG yang berasal dari benua Eropa menjadi pemenang dariturnamen di tahun 2019 setelah menang di tahun 2018 sehingga OG menjadi tim yang menang dua kali berturut-turut. OG menjadi tim yang sangat ditakutkan oleh tim lainnya dengan pemain sekelas Jerax, Topson, Ana, Notail, Ceb, strategi yang susah diprediksi, dan gaya bermain yang tidak dimiliki oleh tim-tim lain. Sehingga OG sangat pantas untuk menjadi juara di turnamen tersebut.

The International 2019, turnamen Dota 2 dengan hadiah fantastis

Notail selaku captain juga menjadi salah satu juru kunci tim ini sukses memenangkan turnamen tersebut. Dengan gaya Draft Hero yang unik dan susah diprediksi oleh tim lawan membuat Notail menjadi captain terbaik di Dota 2. Notail yang berasal dari Denmark menjadi pemain yang keberadaanya di tim OG paling repot. Ia harus berpindah role/posisi di dalam sebuah tim. Ia harus berpindah dari Role Carry ke Support. Ia dulunya adalah pemain Carry, tetapi karena ditinggal oleh rekan timnya maka ia harus mengisi kekosongan role Support dengan kemampuannya dan gaya bermain yang bisa dibilang di luar dugaan. Notail pun mampu membawa timnya menjadi juara untuk kedua kalinya.

Sedangkan Ana yang berasal dari Australia menjadi pemain Carry di tim tersebut. Ia adalah tulang punggung di OG. Peran Ana sangat besar karena ia harus bisa mengangkat/membangun situasi yang terjadi di saat pertandingan sudah dimulai.

Sebelum Tournament TI9 (The International 2019) dimulai, Ana sempat vakum/istirahat dan fokus kepada dunia real-nya. Ia mengumumkan vakum/istirahat kepada para fans yang membuat fansnya berpikir bahwa ia tidak akan bermain untuk OG di Tournament TI9 tersebut. Tetapi sebelum Tournament TI9 dimulai ternyata manager dari tim OG memanggil Ana untuk bermain di Tournament TI9.

Dengan uang yang totalnya hampir $56.000.000 membuat Tim OG Dota 2 menjadi miliarder dadakan. Uang tersebut diraih dari hasil menang TI tahun 2018 dan 2019. Dota 2 menjadi hobi serta dapat dijadikan juga sebagai sebuah pekerjaan.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk bermain Dota 2? Lumayan loh jika dapat berpartisipasi diturnamentersebut dan memenangkan pertandingan maka kamu akan menjadi miliarder dadakan.Sekian artikel singkat ini, semoga bermanfaat dan dapat membuatmu termotivasi serta memainkan game Dota 2. Sampai jumpa dan terima kasih.