Meskipun baru dimulai pada tanggal 20 Desember 2017, acara Pantang Ngemis ini mendapat perhatian dari penonton. Sudah beberapa kali tayang memberikan penuh makna bahwa hidup itu harus selalu berjuang dan ikhlas serta bersyukur. Banyak hikmahnya di sini, dan patut di contoh.
Berikut kata-kata karakter di Pantang Ngemis yang sudah mendapat apresiasi. Berkat mereka, kita mengerti tentang berartinya hidup.
1. Nenek Wasiah.
foto: instagram/@officialgtvid
Inilah Sosok Mulia Dari Nenek Wasiah yang kesehariannya berjualan keong di pinggir jalan selama 20 tahun. Waktu yang sangat lama dihabiskan Wasiah berjualan keong.
2. Bapak Khanafi.
foto: instagram/@officialgtvid
Kita semua mungkin sudah menyaksikan dan mengenal sosok mulia dari Bapak Khanafi dan istri yang kesehariannya hanya berjualan pisang. meskipun hidup dalam keterbatasan mereka pantang meminta dan selalu ikhlas memberi.
3. Ibu Tarsem.
foto: instagram/@officialgtvid
Kemarin kita pasti lihat dengan Tim Pantang Ngemis untuk menyuruh agen percobaan untuk mengetes ibu ini untuk meminta sedikit jualan kerupuknya. Setelah beberapa menit ibu ini ikhlas memberi kerupuk jualannya kepada agen tim pantang ngemis.
Sungguh mulia Ibu Tarsem yang masih membutuhkan uangdarihasil jualannya dan masih bisa memberi sebagian kerupuk jualannya kepada penolong.
4. Nenek Suryani.
foto: instagram/@officialgtvid
Inilah prinsip Nenek Suryani dengan wanita yang sangat baik dan berhati mulia. Yang kesehariannya berjualan pisang di sekitaran perkampungan demi memenuhi kehidupannya sehari-hari.
5. Nenek Asti.
foto: instagram/@officialgtvid
Semoga Sikap Hati Nenek Asti dapat Menginspirasi Hati kita Semua. Dengan hati ikhlasnya nenek ini selalu berkata jujur dan berhati mulai ketika tim pantang ngemis memberi percobaan kepada nenek asti yang kesehariannya berjualan perabotan rumah tangga.
6.Bapak Rauf.
foto: instagram/@officialgtvid
Dengan sepeda tuanya Bapak Rauf mengayuhnya dengan penuh semangat demi mencari rezeki untuk anak dan istri. Jarang sekali ia mendapatkan hasil dari jualan kalendernya, namun Rauf tidak pernah berhenti bersyukur dan selalu peduli dengan yang lain.
7. Nenek Satiah.
foto: instagram/@officialgtvid
Nenek Satiah yang kesehariannya berjualan koran, berjuang demi anaknya yang mengalami sakit jiwa. Penuh hati yang mulia dan mempunyai kesabaran yang baik ketika cobaan datang pada dirinya.
8. Bapak Sulaeman.
foto: instagram/@officialgtvid
Keseharian Bapak Sulaeman yang hanya berjualan mainan mobil-mobilan dari kayu. Dia rela berjalan 2 km dari rumah ke tempat berjualan, demi mendapatian rezeki.
9. Bapak Mudiarso.
foto: instagram/@officialgtvid
Bapak Mudiarso adalah penjual bantal keliling demi menghidupi kebutuhan istri dan 4 anaknya. Di balik fisik yang tidak begitu sempurna, tidak membuat Mudiarso berhenti menyerah, dan terus berusaha.
10. Bapak Edi.
foto: instagram/@officialgtvid
Begitu pula Bapak Edi yang keseharian hanya berjualan asongan dari pagi hingga malam. Dia pun tetap bersemangat dan terus berusaha apa yang dijalani sekarang untuk lebih baik.
11. Pak Usman.
foto: instagram/@officialgtvid
Seorang yang hanya berjual minuman mineral dalam keseharian dia tidak pernah meminta belas kasihan kepada siapapun. Pak Usman selalu berusaha untuk lebih baik, dan selalu berbagi apabila disekitarnya meminta tolong kepadanya walaupun hidupnya serba susah.
12. Ibu Atjah.
foto: instagram/@officialgtvid
Ibu Atjah yang kesehariannya hanya berjualan lontong hanya untuk membiayai sekolah cucunya yang masih kuliah. Ibu Atjah sengaja menyuruh cucunya untuk fokus kuliah dulu dan jangan sampai berkerja dulu kalau kuliah cucunya belum kelar.
Source
- https://www.serbakuis.com/lomba-review-buku-claudia-kaunang-berhadiah-trip-ke-bangkok-thailand/