Pernahkah kalian berpikir sampah yang kita hasilkan akan menjadiapa? Mungkin untuk sampah yang mudah mengurai itu tidak menjadi masalah. Namun, dewasa ini, penggunaan sampah plastik dinilai meningkat karena dianggap lebih praktis dan mudah didapatkan. Padahal kita tahu, bahwasanya sampah plastik sulit diurai, membakarnya pun dapat menimbulkan polusi udara dan juga dapat merusak lapisan ozon jika dilakukan secara terus menerus.

Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya pun semakin hari semakin menurun. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kebersihan dan kesehatan. Namun hal itu rupanya hanya disadari oleh beberapa masyarakat. Bahkan tak hanya itu, kaum pelajar yang seharusnya tahu bahaya sampah plastik pun masih saja membuang sampah sembarangan.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh lembaga pemerhati lingkungan atau pihak kebersihan, seperti menempelkan poster untuk buang sampah pada tempatnya, meletakkan tong sampah di sisi jalan, memberikan tempat sampah khusus sampah organik dan anorganik, dan lain sebagainya. Namun, nampaknya masih belum memberikan efek yang berarti. Pemerintah pun menggalakkan program 3R, yaitu reuseatau menggunakan kembali, reduceatau mengurangi penggunaan, dan recycleatau mendaur ulang dengan tujuan agar masyarakat sadar akan sampah plastik.

Mengetahui hal itu, Kota Surabaya memiliki solusi yang dinilai unik lewat diluncurkannya Suroboyo Bus.Suroboyo Bus merupakan trasnportasi yang disediakan oleh pemerintah Kota Surabaya. Suroboyo Bus juga dilengkapi dengan aplikasi GOBIS Suroboyo Bus yang dapat memantau pergerakan dan mengetahui jarak tempuh antar halte Suroboyo Bus.

Mungkin kondisi Suroboyo Bus dengan bus-bus yang lain tidak ada bedanya, namun yang membuat bus ini unik adalah metode pembayarannya. Pembayaran Suroboyo Bus hanya dengan menerima sampah plastik. Penumpang bisa menukarkan sampah plastik di Terminal Purabaya dan Halte Rajawali. Sampah plastik yang disetorkan adalah botol plastik. Setiap 3 botol besar, atau 5 botol tanggung, atau 10 gelas plastik akan ditukar dengan satu stiker yang dapat digunakan untuk mengakses Suroboyo Bus. Penumpang juga bisa membawa botol plastik saat naik Suroboyo Bus tanpa menukarnya terlebih dahulu.

Adanya Suroboyo Bus dinilai mampu mengatasi beberapa masalah yang dihadapi oleh pemerintah Kota Surabaya, di antaranya mengatasi kemacetan, mengurangi polusi kendaraan bermotor, mengurangi angka kecelakaan, solusi kepada anak sekolah, serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Kota Surabaya. Dan tentunya pemerintah Kota Surabaya mengolah sampah plastik tersebut agar bisa digunakan kembalisehinggatidak menambah produksi sampah plastik. Hal ini dilakukan karena kita tahu bahwasanya hanya sedikit dari masyarakat kita yang mengetahui cara mengolah sampah plastik dengan baik. Bisa dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan, kurangnya keterampilan dalam mendaur ulang sampah, menganggap jika sampah yang dihasilkan hanya berdampak kecil bagi lingkungan, dan lain sebagainya.

Dari langkah tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwasannya dalam mengatasi sampah plastik, beberapa kota atau daerah dapat menerapkan program sebagaimana yang telah dilakukan pemerintah Kota Surabaya. Karena mungkin melalui program tersebut, perlahan-lahan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai dampak sampah plastik pada kelangsungan ekosistem.