Hujan meteor Orionid merupakan fenomena langit yang setiap tahun terjadi. Akan tetapi, sedikit sulit untuk mengamati fenomena ini di kota-kota di Indonesia dikarenakan tingginya tingkat polusi cahaya. Meteor atau yang lebih dikenal dengan nama bintang jatuh merupakan pecahan-pecahan komet yang terbakar saat memasuki atmosfir bumi. Hujan meteor Orionid sendiri berasal dari pecahan Komet Halley yang terakhir mendekati Bumi tahun 1986. Komet ini meninggalkan pecahan-pecahan kecil di lintasannya dan pecahan-pecahan ini akan terbakar saat memasuki atmosfir Bumi yang terlihat dalam bentuk bintang jatuh atau meteor. Partikel pecahan komet ini akan hancur terbakar pada ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi, sehingga tidak akan membahayakan kehidupan manusia Bumi. Hujan meteor ini dinamakan Orionid karena titik radian atau pusat dari hujan meteor ini berada di Rasi Orion "Si Pemburu". Walaupun begitu, meteor-meteor dapat muncul dari arah mana saja sehingga jangan terlalu terpaku pada Rasi Orion.

Siap-siap langit Indonesia dihujani meteor

Fenomena ini dapat disaksikan mulai tanggal 2 Oktober sampai 7 November, dengan puncaknya terjadi tanggal 20-21 Oktober 2017. Pada puncaknya, Rasi Orion baru terbit di timur sekitar pukul setengah 12 malam, sehingga mulailah mengamati langit dari tengah malam hingga dini hari. Jika kalian ingin menyaksikan fenomena langit yang cukup spektakuler ini kalian cukup pergi ke tempat yang minim polusi cahaya, pastikan memakai pakaian hangat dan membawa makanan dan minuman untuk menemani malam pengamatan. Usahakan sekitar 30 menit sebelum memulai pengamatan untuk tidak melihat sumber cahaya buatan manusia, seperti cahaya smartphone, cahaya lampu, atau senter. Hal ini dikarenakan manusia alaminya adalah mahkluk diurnal, atau mahkluk yang aktif di siang hari sehingga mata manusia harus melakukan penyesuaian terhadap kegelapan terlebih dahulu agar lebih optimal saat mengamati hujan meteor. Jika terpaksa membutuhkan senter, sebaiknya lapisi senter dengan kain merah agar lebih redup. Untuk smartphone, bisa diredupkan cahaya dari layarnya. Selain itu disarankan juga untuk memilih waktu ketika bulan berada pada fase bulan baru atau bulan sabit, atau ketika cahaya bulan sedang tidak terlalu terang karena cahaya bulan juga dapat mengganggu pengamatan.

Siap-siap langit Indonesia dihujani meteor

Fenomena ini sangat menarik untuk disaksikan dengan orang-orang terkasih, seperti keluarga, teman, atau pasangan kalian. Selain dapat menyaksikan hujan meteor, di tempat yang minim polusi cahaya kalian bisa melihat Stasiun Luar Angkasa Internasional yang melintas di atas kepala kalian, selain itu kalian juga dapat menyaksikan Galaksi Bima Sakti yang merupakan galaksi tempat tinggal kita, dan masih banyak lagi benda-benda langit yang dapat kalian amati. Ingat-ingat tips untuk menyaksikannya, salam pengamat!