Brilio.net - Beberapa waktu terakhir, cuaca terasa sangat panas, bisa dikatakan sebagai cuaca panas ekstrem. Hal itu ditandai dengan suhu saat siang hari mencapai 34-36 derajat Celcius. Ada beberapa spekulasi yang mengatakan bahwa Indonesia sedang dilanda gelombang "Heatwave", namun belum ada konfirmasi dari pihak berwenang atas fenomena cuaca ekstrem ini.

Apakah kamu tahu apabila cuaca panas ekstrem seperti saat ini membahayakan kesehatan tubuh? Ternyata paparan suhu terlalu tinggi pada tubuh, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Apabila tidak ada langkah penanganan yang efektif, tubuh memiliki risiko yang sangat berbahaya, hingga menyebabkan pada kematian.

Gejala yang biasa dialami seseorang saat terpapar cuaca panas ekstrem seperti pusing, mual, keringat bercucuran, kulit kemerahan, hingga pingsan. Nyatanya, beberapa gejala tersebut adalah pertanda tubuh sedang mempertahankan suhu inti agar tetap dalam batas normal.

Bila gejala-gejala itu dibiarkan, maka berbagai fungsi organ vital tubuh, seperti jantung, ginjal, kulit, dapat mengalami kerusakan fatal. Oleh karenanya, kamu perlu mendalami informasi seputar dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh. Jika kamu tertarik, kamu bisa menghimpun informasinya dibawah ini.

Berikut 10 dampak cuaca panas ekstrim terhadap kesehatan tubuh. Seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (17/5).

1. Dehidrasi

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh © 2024 brilio.net

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh
freepik.com

Cuaca panas ekstrem dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan tubuh manusia, terutama melalui mekanisme yang menyebabkan dehidrasi. Ketika suhu lingkungan meningkat, tubuh akan merespons dengan mekanisme pendinginan untuk menjaga suhu inti tetap stabil.

Salah satu cara utama tubuh mendinginkan diri adalah melalui keringat. Pengeluaran keringat membantu mengurangi suhu tubuh, namun juga menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi.

Kondisi tubuh semakin parah karena cairan yang dikeluarkan melalui keringat lebih cepat menguap dalam cuaca panas, sehingga mengurangi ketersediaan cairan dalam tubuh. Seringkali, orang tidak menyadari betapa pentingnya menambah asupan cairan dalam cuaca panas, yang memperburuk kondisi dehidrasi.

Beberapa gejala dehidrasi dapat bervariasi dari ringan hingga parah, contohnya saja seperti timbul rasa haus berlebihan. Lalu, kondisi mulut dan kulit terasa kering, yang disertai dengan perubahan warna urin menjadi lebih gelap. Hingga dalam kondisi yang parah, ditandai dengan detak jantung yang meningkat.

2. Heatstroke

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh © 2024 brilio.net

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh
id.pinterest.com/@universityhealthnews.com

Cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah heatstroke, yang merupakan kondisi medis darurat yang mengancam nyawa. Heatstroke terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu internalnya yang menyebabkan suhu tubuh meningkat secara drastis hingga mencapai 40°C atau lebih.

Dalam kondisi cuaca panas, tubuh berusaha mendinginkan diri melalui keringat. Namun, pada suhu yang sangat tinggi dan paparan panas yang berkepanjangan, mekanisme ini bisa gagal karena tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit, mengurangi kemampuan untuk berkeringat. Akibat dari suhu tubuh terus meningkat, dapat mengganggu fungsi berbagai organ dan sistem tubuh.

Beberapa gejala heatstroke, seperti kulit memerah dan timbul keriput, hembusan nafas lebih cepat. Disertai pula dengan mual-mual dan muntah, timbulnya rasa sakit berat di bagian kepala, hingga hilangnya kesadaran diri.

3. Kram otot

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh © 2024 brilio.net

Dampak cuaca panas ekstrem terhadap kesehatan tubuh
id.pinterest.com/@nysnmedia.com

Cuaca panas ekstrem dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan tubuh, termasuk menyebabkan kram otot - kondisi ini sering kali dikaitkan dengan kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat berlebih. Kram otot akibat cuaca panas, sering disebut "heat cramps", biasanya terjadi setelah aktivitas fisik berat dalam kondisi panas.

Ketika tubuh berusaha mendinginkan diri melalui keringat, banyak cairan dan elektrolit hilang dari tubuh yang dapat mengganggu fungsi otot. Elektrolit memainkan peran krusial dalam kontraksi dan relaksasi otot. Ketidakseimbangan ini menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkontrol dan menyakitkan, yang dikenal sebagai kram otot. Beberapa gejala kram otot yang disebabkan cuaca panas, seperti rasa kram di beberapa bagian otot besar (betis,paha,dsb). Akibat kram tersebut, akan menyebabkan kejang otot dan rasa nyeri yang sangat parah.