Salvador Cabanas adalah nama yang mungkin asing bagi penggemar EPL, tapi jika takdir berkata lain, mungkin dia bisa jadi lebih terkenal sekarang.

Sebelum ditembak di kepala, striker Paraguay ini hampir gabung di MU

Pemain Paraguay ini mengaku telah menandatangani kontrak perjanjian untuk bergabung dengan sebuah klub sepak bola di Eropa dengan nilai 1,3 juta pada tahun 2010. Dan klub yang dituju adalah Manchester United. Kabarnya, manajer Sir Alex Ferguson merupakan penggemar dirinya. Saat itu Cabanas sedang memperkuat Club America di Liga Meksiko, dan mereka tak mau kehilangan pemain berharganya begitu saja. Klub tersebut kemudian menaikkan gajinya dua kali lipat, serta memberi sebuah apartemen di kota Cancun serta di Acapulco.

Sebelum ditembak di kepala, striker Paraguay ini hampir gabung di MU

Tapi kepindahan itu tak terjadi karena sebuah insiden mengerikan. Cabanas yang saat itu berusia 29 tahun ditembak di kepalanya oleh seorang pengedar obat terlarang, di toilet sebuah klub malam di Mexico City. Dia diselamatkan dan dioperasi 6 jam untuk menghentikan pendarahan dalam, tapi dokter memutuskan meninggalkan peluru di otaknya karena takut terjadi komplikasi. Hal ini membuat mimpinya pindah ke Manchester United sirna, dan dia tak bisa bermain bola lagi.

Sebelum ditembak di kepala, striker Paraguay ini hampir gabung di MU

Cabanas adalah bintang timnas Paraguay yang diharapkan bersinar di Piala Dunia 2010. Dia telah mencetak 10 gol dalam 44 kali penampilan bersama timnas. Sebelumnya ia juga pernah mendapat gelar pemain terbaik Amerika Selatan tahun 2007 setelah menjadi top scorer di Copa Libertadores.

Sebelum ditembak di kepala, striker Paraguay ini hampir gabung di MU

Cabanas berkata bahwa saat dia menjadi bintang, dia menjadi idola banyak orang, tapi saat dia dalam keadaan buruk, tak ada orang yang datang kepadanya. Bahkan Federasi Sepakbola Paraguay serta beberapa rekan setim tidak membantunya setelah dia mengalami musibah tersebut.

Sebelum ditembak di kepala, striker Paraguay ini hampir gabung di MU

Setelah kejadian tersebut, mukjizat terjadi. Cabanas sembuh dan sempat bermain bola lagi di tahun 2012. Dia sempat membela klub Club 12 de Octubre di Liga Paraguay sebelum akhirnya pensiun 2 tahun kemudian. Kini Cabanas berusia 38 tahun dan bekerja di sebuah toko roti di ibukota Paraguay, Asuncion. Cabanas menyukai pekerjaan barunya, menurutnya hal ini menyenangkan, dan banyak orang mengenalnya serta mengajak mengobrol tentang sepak bola.