Di tengah persoalan persamaan gender yang masih menjadi perdebatan di Arab Saudi, dimana baru belakangan ini wanita diperbolehkan menyetir mobil sendiri. Negara ini membuat sebuah terobosan dengan memberikan kewarganegaraan kepada sebuah robot humanoid berjender wanita. Hal ini diungkapkan langsung oleh robot humanoid yang diberi nama Sophia ini dalam sebuah konferensi di Riyadh dengan mengatakan bahwa sebuah kehormatan baginya bisa mendapatkan anugerah itu dalam bahasa Inggris yang fasih.

Dunia maya pun heboh dengan kejadian ini di mana banyak warganet yang kritis mempertanyakan keputusan ini. Antara lain penampilannya yang polos tidak memakai jilbab seperti layaknya wanita di negara tersebut.

Arab Saudi jadi negara pertama yang punya warga negara berupa robot

Ada juga yang mempertanyakan mengenai wali sang robot, yang merupakan sebuah keharusan di negara tersebut dalam situasi tertentu sang wali dapat mengambil keputusan atas nasib subjek yang menjadi perwaliannya.

Dalam kesempatan tersebut Sophia juga menegaskan bahwa manusia tidak perlu takut dengan kecerdasan artifisial yang dimilikinya, seperti ketakutan yang tergambar dalam film Blade Runner 2049.

"Kalian terlalu banyak membaca Elon Musk dan menonton terlalu banyak film Hollywood," tegasnya seperti dilansir dari Metro UK menyindir CEO SpaceX dan Tesla.

Sophia menyatakan kecerdasan artifisialnya dirancang berpatokan nilai-nilai kemanusiaan seperti kebijakan, kebaikan dan kasih sayang.

Pertanyaan lainnya adalah dengan pemberian kewarganegaraan ini apakah merupakan tindakan illegal jika mematikan dan mempreteli dirinya.