Hidup sehat adalah dambaan setiap orang. Oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk bisa hidup sehat. Dari tindakan preventif maupun kuratif. Tindakan preventif bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi serta melakukan aktivitas olahraga yang rutin. Tindakan kuratif yaitu dengan tindakan swamedikasi (penyembuhan sendiri) atau meminta resep dokter.

Aktivitas swamedikasi dapat dilakukan oleh setiap orang atau masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Selain aman jauh dari unsur kimiawi, tindakan swamedikasi juga murah meriah. Aktivitas swamedikasi dapat membuat tanaman obat keluarga (Toga). Toga adalah salah satu gerakan masyarakat dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran dalam tubuh kita.

Tanaman toga sebenarnya banyak ragam dan pilihan. Berikut beberapa tanaman toga yang bisa menghiasi ruang hijau di lingkungan sekaligus bermanfaat sebagai obat herbal. Sebagian tanaman ini kadangkaladianggap sebagai tanaman liar yang tidak memberi manfaat bagi tubuh. Padahal kajian secara ilmiah tanaman yang dianggap liar tersebut, justru memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Tetapi banyak orang yang tidak mengetahuinya.

1. Kunyit (Curcuma longa).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Kunyit merupakan tanaman perenial herbasius dari keluarga Zingiberaceae (Li et al., 2011). Tanaman ini asli Asia Selatan (Lim, 2016). Kunyit memiliki bunga majemuk yang bersifat terminal (Backer & Van Den Brink, 1968). Rimpangnya berwarna orange.

Kunyit secara etnobotani banyak dimanfaatkan sebagai asesoris pelengkap acara adat. Di Jawa, kunyit dimanfaatkan untuk upacara adat sunatan perempuan (tetesan), pernikahan (kacar-kucur dan sawer), dan pemakaman jenazah. Sementara itu, di Pulau Dewata digunakan untuk memberi warna pada beras dan membuat nasi kuning untuk upacara adat pada Hari Raya Kuningan (detikHealth, 2019). Sari kunyit mampu menurunkan kolesterol jahat (Nisa, 2018). Prasad et al. (2017), melaporkan bahwa di India dimanfaatkan sebagai obat untuk mempercepat penyembuhan luka.

2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia dan masuk keluarga Zingiberaceae. Terna yang dapat mencapai tinggi sampai 2,5 m (Tjitrosoepomo, 2016). Rimpangnya terdiri atas suatu rimpang induk berbentuk bulat telur dengan anak-anakan rimpang yang langsing panjang, berjumlah 3-4. Sebelah dalam berwarna kuning, pucat di pinggir, pusat kuning tua.

Khasiat untuk kesehatan di antaranya untuk sakit limpa, sakit ginjal, sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, sakit perut, produksi asi, nafsu makan, sembelit, sakit cangkrang, cacar air, sariawan, dan jerawat (Raina, 2011, p. 315).

3. Jahe (Zingiber officinale).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Sumber: https://en.wiktionary.org/wiki/Zingiber_officinale)

Jahe adalah anggota suku Zingiberaceae. Merupakan tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm (Raina, 2011, p. 134). Jahe ada tiga jenis yaitu gajah, emprit, dan merah. Aryanti et al. (2015), melaporkan bahwa jahe merupakan komoditas pertanian yang memiliki peluang dan prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia.Banyak di jajakan di penjual angkringan.

Jahe mengandung minyak atsiri zingiberena, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Khasiatnya untuk mengatasi batuk, membangkitkan nafsu makan, mulas, dan perut kembung (Raina, 2011, p. 134).

4. Kumus kucing (Orthosiphon aristatus).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tanaman ini anggota dari suku Lamiaceae. Disebut kumis kucing karena bunganya mirip bulu kucing yang berwarna putih. Tanaman ini wajib ada di halaman rumah kamu. Kenapa demikian? Dari segi manfaatnya tanaman ini bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit asam urat. Hal ini karena kumis kucing mengandung zat orthosiphonin, glikosida, dan diuretik (Nisa, 2018).

Khasiat kumis untuk kesehatan mampu mengobati infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, sakit kencing batu, encok, peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab (Raina, 2011, p. 209).

5. Daun binahong (Basella rubra Linn).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Sumber: https://www.alamy.com)

Singh (2016), menyebut Basella milik keluarga Basellaceae. Dan umumnya dikenal dengan bayam malabar, bayam india, bayam Sri Lanka, dan bayam merambat. Tanaman berasal dari dari Korea. Tumbuhan ini menyebar ke Indonesia dan biasa disebut gendola. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di lingkungan yang dingin dan lembap.

Khasiatnya untuk mengatasi masalah kulit (jerawat), maag, asam urat, kolesterol, diabetes, sesak napas, anemia, batuk, membersihkan paru-paru dari kotoran dan racun, mengembalikan stamina yang hilang, mempercepat proses penyembuhan luka, meningkatkan tekanan darah, bikin penis keras dan tahan lama, mengatasi masalah haid, dan mengatasi anak yang susah makan (Anonim, 2019).

6. Daun Beluntas (Pluchea indica).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Vicky Lim Yen Ngoh, 2011)

Beluntas anggota suku Asteraceae. Tanaman ini merupakan semak atau setengah semak yang dapat tumbuh tegak dengan tinggi sampai 2 meter (Raina, 2011, p. 47). Daun bertangkai pendek, letak berseling, bentuk bundar telur sungsang, ujung bundar melancip, bergeriigi warna hijau terang.

Khasiat untuk kesehatan dapat menghilangkan bau badan, gangguan pencernaan pada anak-anak dan menambah nafsu makan, menurunkan panas, peluruh keringat, scabies, TBC, nyeri pada reumatik, sakit pinggang (Raina, 2011, p. 47).

7. Kencur (Kaempferia galanga).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tanaman rimpang milik keluarga Zingiberaceae. Kencur adalah tanaman bumbu sekaligus obat-obatan. Kencur merupakan tanaman rimpang yang dagingnya tidak berserat.

Tanaman ini sering dibuat jamu beras kencur atau jamu cekok yang dijual oleh penjual jamu gendong. Secara ilmiah kencur merupakan tanaman obat terpenting karena khasiatnya sebagai ekspetoransia, diuretika, dan stimulansia (Pujiasmanto & Dian Rahmawati, 2016).

8. Sambiloto (Andrographis paniculata).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

Sumber: (https://www.viva.co.id/)

Tanaman ini termasuk asli Indonesia (Nisa, 2018, p. 47). Sambiloto termasuk suku Acanthaceae. Daun sambiloto mengandung aldehid, keton, alkane, flavonoid, kalium, natrium, dan kalsium.

Daun sambiloto merupakan tanaman liar yang dapat ditemukan di kebun, tepi sungai, dan tanah kosong yang lembab (Nisa, 2018, pp. 5455). Daun sambiloto adalah tanaman obat tradisional untuk mengobati stroke.

9. Temu ireng (Curcuma aeruginosa).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2018)

Temu ireng merupakan suku Zingiberaceae yang dikenal sebagai tanaman obat tradisional (Hartini, 2001). Temu ireng biasanya memiliki warna rimpang biru kebiruan. Rasa daging rimpangnya pahit.

Rimpang tanaman ini biasanya digunakan sebagai obat batuk, asma, kudis, cacing, malaria, kurang segar segar sehabis melahirkan, serta sebagai obat penambah nafsu makan (Hartini, 2001). Kencur juga dikenal obat penyembuhan luka pada kulit (Lim, 2016).

10. Sirih (Piper betle).

Rekomendasi 10 tanaman obat keluarga, cocok ditanam di rumah

(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tanaman ini milik keluarga Piperaceae. Sirih termasuk tanaman merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5-8cm dan lebar 2-5cm. Di Jawa daun sirih dipakai untuk kelengkapan nginang (Raina, 2011, p. 289).

Khasiatnya untuk menghilangkan bau mulut, sakit mata, eksim, kulit gatal, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, batuk, sariawan, dan masih banyak yang lain (Raina, 2011, p. 289).