Kalau kamu penyuka jajanan dan minuman tradisional seperti dodol, cendol, kue cucur, apem, klepon, bandrek, bajigur, wedang jahe, pasti sering menemukan campuran gula merah dalam bahan pembuatannya.

Ternyata, gak hanya sebagai pemanis pada makanan dan minuman saja, gula merah juga memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Dibanding sering mengonsumsi gula pasir yang bisa menimbulkan risiko penyakit diabetes, masyarakat lebih memilih gula merah yang dirasa lebih aman. Mungkin lebih aman, tapi tidak juga aman 100% karena itu tergantung dari jumlah serta bahan campuran gula merah sebagai makanan atau minuman yang kamu konsumsi.

Jika membandingkan dengan gula pasir yang bisa dibilang sangat minim kandungan gizi, gula merah justru mengandung beberapa nutrisi seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B8 (inositol), vitamin C, asam folat, karbohidrat, kalsium, zat besi, protein, lemak, serat/inulin, kalium, magnesium, fosfor. Selain itu, terdapat kandungan fitonutrien yaitu flavanoid, polifenol, antioksidan, juga antosianidin.

Masyarakat kita mengenal gula merah ada 3 jenis. Gula merah yang disadap dari nira (cairan/getah manis) pohon atau kuncup bunga kelapa (palma) yang biasa disebut gula jawa, biasanya digunakan untuk bahan pembuatan dodol, kecap atau pemanis adonan kue. Kita biasa menyebut gula kelapa sebagai gula jawa karena para pembuatnya kebanyakan adalah masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Gula merah yang terbuat dari nira pohon aren/enau dan biasa disebut gula aren. Gula aren juga diambil dari nira bunga jantan pohon enau yang biasanya menghasilkan lebih banyak nira dibanding bunga betina, sering kali digunakan sebagai pemanis minuman, atau bahan untuk membuat kue.

Satu lagi, gula merah yang bentuknya butiran kecil-kecil berwarna cokelat yang biasa disebut gula semut/gula kristal atau gula palem, terbuat dari nira pohon kelapa ataupun nira aren, biasanya dikemas sebagai campuran minuman atau taburan kue.

Gula jawa yang terbuat dari nira pohon/kuncup bunga kelapa bercirikan warna cokelat gelap dan biasanya masih agak kotor, makanya kita perlu menyaringnya dulu sebelum dicampur dengan bahan makanan/minuman, dan teksturnya agak keras. Kalau gula aren punya ciri khas warna cokelat terang, tekstur lebih empuk, dan lebih bersih. Biasanya dibungkus dengan daun kelapa kering. Gula alami memiliki aroma khas tersendiri.

Gula merah mengandung indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibanding gula pasir. Kita menggunakan skala indeks glikemik 1-100 dalam mengukur seberapa cepat karbohidrat yang masuk ke tubuh berubah menjadi glukosa yang dapat meningkatkan kadar gula darah, tergolong tinggi jika IG di atas 70, dan termasuk rendah jika di bawah 55. Pada gula merah (gula kelapa), indeks glikemik sebesar 35 (berdasarkan penelitian oleh Philippine Food and Nutrition Research Institute, dilansir dari hellosehat.com). Penelitian lain ada yang menyebutkan pada angka 54. Sedangkan pada gula pasir, indeks glikemik mencapai 64, penelitian lain menyebut angka sekitar 56-69 dan tergolong IG menengah hampir tinggi.

Kita pun harus memerhatikan campuran bahan makanan atau minuman yang bersama gula merah itu, kalau IG rendah tapi mengombinasikannya dengan makanan/minuman tinggi gula atau karbohidrat, ya tetap saja jadi tidak sehat.

Jika pabrik mengolah gula pasir melalui proses pemurnian, masyarakat mengolah gula merah dengan cara tradisional alias tanpa bahan kimia yaitu hanya dengan memasak atau memanaskannya yang sekaligus untuk menghilangkan bakteri agar layak dikonsumsi. Selanjutnya, gula merah yang masih panas dan cair itu dituangkan ke dalam wadah berbentuk tabung (bambu) atau dalam cetakan bentuk setengah lingkaran (batok kelapa). Setelah mengeras, barulah gula merah dipasarkan dan kamu pun dapat membelinya di warung sayur sekitar rumahmu.

Zaman sekarang, hati-hati memilih gula merah di pasaran karena tak jarang ada saja pembuatnya yang curang dengan mencampurkan gula merah dan gula tebu atau bahan lain sehingga tidak murni lagi. Hal itu tentu saja akan berpengaruh pada khasiat, nilai gizi, dan terutama indeks glikemik jadi tinggi. So, pastikan membeli gula merah yang benar-benar murni ya, guys.

Bagaimana ciri-ciri gula merah yang baik dan murni?

Memilih gula merah murni saat membeli itu perhatikan ciri-cirinya sebagai berikut: warna terang, jelas, merata, utuh, padat, tidak cekung, tanpa retakan. Gula merah yang mengandung bahan campuran biasanya tampak gelap tak rata, ada bercak-bercak, cepat meleleh dalam bungkusnya saat disimpan di tempat lembap maupun terang.

Untuk menyimpan gula merah dengan benar, masukkan dalam wadah yang kering dan tutup, jauhkan dari bahan makanan cair atau beraroma tajam, hindari terkena sinar matahari langsung agar gula merah murni tidak gampang meleleh.

Sebagai pemanis alami dalam berbagai hidangan, mengonsumsi gula merah dapat memberikan keuntungan untuk tubuhmu, guys. Nih, beberapa manfaatnya.

1. Imunitas.

Gula merah mengandung vitamin C dan antioksidan yang berguna untuk membantu tubuh meningkatkan sistem kekebalannya. Mengonsumsi gula merah dapat melindungi kamu dari efek radikal bebas seperti asap, debu, polusi, sinar ultraviolet, serta mencegah tubuhmu terserang penyakit seperti flu dan batuk.

2. Cegah lelah.

Kamu merasa lelah setelah seharian bekerja atau beraktivitas? Kalau begitu, bisa deh, coba mengonsumsi gula merah untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Kandungan zat besi dan folat dalam gula merah mampu meghilangkan rasa lelah dan membuat tubuhmu kembali segar.

3. Cegah anemia.

Buat kamu yang sering merasakan lemas karena menderita anemia, kamu butuh asupan zat besi dan folat agar tubuhmu dapat memproduksi sel darah merah. Coba konsumsi gula merah yang mengandung zat besi yang memang bermanfaat untuk mencegah anemia. Kamu yang sering mengalami siklus haid tidak lancar atau sering kram, bagus juga kalau mengonsumsi gula merah yang dapat membantu memperlancar haid dan meredakan nyeri di perut saat masa menstruasi.

4. Cegah kanker.

Gula merah mengandung vitamin C yang melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker. Jika mengonsumsinya dengan rutin dan tak berlebihan, pemanis alami ini dipercaya mampu membantu mencegah munculnya salah satu penyakit yang mematikan itu.

5. Kulit sehat.

Mau kulitmu tampak sehat, halus terawat? Konsumsi gula merah yang mengandung antioksidan dan vitamin C yang berfungsi untuk merawat kesehatan kulit dan melindunginya dari kerusakan akibat efek buruk radikal bebas.

6. Pencernaan lancar.

Untuk menghindari sembelit, kamu bisa mengonsumsi gula merah yang ternyata mengandung serat dan berfungsi untuk membantu memperlancar sistem pencernaan dalam tubuhmu.

7. Jantung sehat.

Gula merah mengandung vitamin B3 (niasin) yang dipercaya mampu menormalkan kadar kolesterol yang pada akhirnya membantu menjaga kesehatan jantungmu.

Bagi kamu atau orang terdekatmu yang punya penyakit diabetes, sering kali mengganti penggunaan gula pasir dengan mengonsumsi gula merah. Langkah terbaik, konsultasikan dulu dengan dokter agar tidak sampai mengonsumsi berlebihan yang akan berisiko meningkatkan kadar gula dalam darah dan otomatis memperparah penyakit diabetes.

Walaupun masyarakat menyebut gula merah sebagai pemanis alami, kita harus tetap membatasi dalam mengonsumsinya. Karena apa? Kandungan kalori dalam gula merah hampir sama dengan gula pasir, yaitu per satu sendok teh terdapat 16 kalori dan 4 gram karbohidrat. Untuk kita masyarakat Indonesia yang dalam kondisi normal, batasi mengonsumsi semua jenis gula dalam sehari, kira-kira sebanyak 5-9 sendok teh atau sebanyak 50 gram per hari.