Sudah selayaknya warga Jakarta berterima kasih kepada para petugas UPK Badan Air, sebab merekalah yang berjasa menjaga kebersihan sungai maupun kanal. Di saat warga dengan gampangnya membuang sampah ke sungai, para petugas UPK Badan Air ini bersusah payah membersihkannya.

Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air dibentuk pada 2013. Unit ini berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Seperti disebutkan di atas, tugas unit ini adalah membersihkan sampah di sungai atau pun kanal. Para petugas bekerja pukul 8.0015.30 setiap harinya, termasuk hari Minggu. Di kala banjir, mereka bisa bekerja hingga lewat tengah malam.

Petugas UPK Badan Air, pahlawan penjaga kebersihan sungai

Minggu (15/7/2018), penulis berkesempatan melihat aktivitas petugas UPK Badan Air yang kala itu tengah membersihkan sampah di Kanal Banjir Barat, kanal yang terletak di seberang mal Season City, Jakarta Barat. Ada tujuh petugas. Dua orang sebagai operator alat berat, dua orang sebagai pembersih sampah yang langsung terjun ke kanal, satu orang sebagai supir truk, dan satu orang lagi sebagai ketua regu.

Tugas petugas UPK Badan Air.

Faiq (28), si ketua regu mengatakan, menjadi petugas UPK Badan Air membuatnya lebih peduli terhadap kebersihan. Sebelum menjadi ketua regu, Faiq bertugas sebagai pembersih sampah yang langsung terjun ke sungai. Tugasnya adalah menyisir dan mengumpulkan sampah yang tidak dapat dijangkau oleh alat berat. Sebagai petugas yang langsung berhubungan dengan sampah, Faiq tentu merasakan beratnya membersihkan sampah.

Saya nggak lagi buang sampah sembarangan karena udah ngrasain susahnya bersihin sampah, ujarnya. Faiq pun jengkel dengan orang-orang yang masih seenaknya membuang sampah sembarangan. Tak jarang ia menegur mereka.

Selain Faiq, ada pula tutur dari Abdul Rojat (50), petugas yang turun langsung ke sungai. Pertama kali bekerja, ia merasa jijik melihat banyaknya sampah. Lebih-lebih, ketika ia menemukan bangkai hewan. Seiring berjalannya waktu, ia menjadi terbiasa. Kalau dulu jijik lihat bangkai, sekarang ayo aja, kata lelaki yang menjadi petugas UPK Badan Air sejak 2014 itu.

Petugas UPK Badan Air, pahlawan penjaga kebersihan sungai

Sama seperti Faiq, Abdul juga merasa jengkel dengan orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Selama bekerja, tak jarang kepalanya tertimpa sampah yang dibuang ke sungai. Saat itu terjadi, Abdul sebenarnya ingin sekali memotret si pembuang sampah itu agar dikenai denda.

Bukan hanya tertimpa sampah, Abdul juga sering kali terjatuh. Ketika bekerja, Abdul berdiri di atas perahu mini yang dialasi styrofoam. Perahu itulah yang menjadi kendaraannya untuk menyusuri sungai sambil mengumpulkan sampah yang tercecer. Saat berada di atas perahu itulah, dirinya mengaku sering terjatuh.

Meskipun mengalami banyak kesusahan ketika bekerja, meskipun kesal dengan ulah warga yang tetap membuang sampah sembarangan, meskipun harus bekerja hingga lewat tengah malam di saat banjir, para petugas UPK Badan Air ini tetap bersemangat melaksanakan tanggung jawab mereka. Kata Abdul, Menjadi petugas UPK Badan Air adalah pekerjaan mulia.

Hargai mereka dengan membuang sampah pada tempatnya.

Ketika berada di Kanal Banjir Barat, penulis ikut kesal dengan ulah warga sekitar yang seenaknya membuang sampah ke kanal. Ada penjual dan pengemudi ojek daring yang membuang sisa minuman, anak yang membuang gelas, dan warga yang membuang air kotor dari ember. Jelas-jelas mereka tahu ada petugas pembersih di situ. Jelas-jelas mereka tahu ada pembersihan sampah di situ. Namun, ya, tetap saja perilaku buruk itu masih saja dilakukan.

Bekerja sebagai petugas UPK Badan Air tidaklah mudah. Setiap hari mereka harus berjibaku dengan kotoran. Coba bayangkan bila kita berada di posisi mereka. Berat, bukan? Mari hargai mereka yang sudah bersusah payah menjaga kebersihan kota, baik yang bertugas di sungai maupun di jalan. Jangan menambah beban mereka dengan membuang sampah sembarangan. Kita tidak pernah tahu beratnya perjuangan mereka. Jika di sekitar kita tidak ada tempat sampah, simpan saja dulu di tas sampai menemukan tong sampah.

Membuang sampah pada tempatnya adalah hal sepele sebenarnya. Tidak perlu bersekolah tinggi untuk bisa memahaminya. Namun, nyatanya hal yang sepele ini masih sulit dilakukan oleh sebagian besar warga. Mungkin, kita tidak sadar bahwa kita sering mengomel ketika melihat jalanan yang kotor atau sungai yang bau gara-gara sampah. Padahal, kita sendiri juga yang menyebabkannya.

Yuk, mulai biasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya. Ingat, ketika kita membuang sampah sembarangan, maka semakin berat tugas dari para pembersih sampah. Kerja mereka sudah berat. Jangan semakin menambah bebannya.