Dua pabrikan besar otomotif asal Jepang, Honda dan Suzuki seakan saling menunjukkan produk yang dapat memikat masyarakat kalangan menengah juga yang mempunyai jiwa sporty. Honda mengeluarkan Honda Brio RS CVT, sedangkan Suzuki mengeluarkan produknya suzuki Ignis GX AGS. Kedua mobil ini seakan terus saling menunjukkan eksistensinya di dunia otomotif dengan meng-upgrade produk yang sudah diproduksi dengan tambahan fitur yang menawan dari sebelumnya, terutama pada Honda Brio.

Dari segi ukuran, Honda Brio RS CVT lebih panjang 115mm dari Ignis. Honda Brio RS CVT memiliki dimensi 3815 mm x 1680 mm x 1485 mm dengan jarak sumbu roda 2405 mm, sedangkan Suzuki Ignis GX AGS dirancang dengan dimensi 3700 mm x 1690 mm x 1595 mm yang mempunyai jarak poros antara roda mempunyai 2435 mm lebih panjang daripada Honda Brio. Kedua mobil ini sama-sama dirancang dengan mengusung konsep city car sport. Dilihat dari dimensinya, kedua mobil ini mempunyai dimensi yang compact.

Honda Brio dan Suzuki Ignis ini didesain dengan mempunyai filosofi dan karakteristik yang sangat berbeda, namun konsep tetap sama untuk kendaraan perkotaan. Dilihat dari sisi ground clearencekeduannya memiliki perbedaan. Honda brio mempunyai jarak 165 mm dari permukaan tanah, sedangkan Ignis 180 mm, tentu lebih tinggi Suzuki Ignis dibandingkan dengan Honda Brio.

Dinilai dari segi Eksterior pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi tetap bertujuan untuk memberikan kecantikan jika dipandang. Dari sisi eksterior, Honda Brio RS masih menggunakan lampu depan helogen, ditemani dengan LED Light dan lampu kabut. Pada bagian spion pada Honda Brio dapat dilipat secara elektrik juga dilengkapai sein LED terintegrasi, pelg aloy berdiameter 5 inci berbalut ban 185/55, spoiler lampu rem terintegrasi, wiper belakang, dan lampu belakang kombinasi.

Sedangkan pada Suzuki Ignis GX memakai lampu dengan LED proyektor, lengkap ditemani dengan lampu siang. Pada spion dihiasi dengan lampu sein, mempunyai pelek lima trapezoid berukuran 15 inci dengan dibalut ban 175/65, roof rail, lampu rem belakang atas, lampu belakang kombinasi, juga diberi wiper pada bagian belakang.

Pada bagian interior kedua mobil ini hampir memiliki kesamaan tentunya untuk memberikan keyamanan saat berkemudi. Keduanya sama-sama memiliki layar sentuh yang memiliki kesamaan secara fungsinya, namun ada perbedaan sedikit. Pada Honda Brio unggul bisa memutar CD/DVD dan memiliki konektivitas yang banyak, namun sama bisa terhubung ke smartphone dengan melalui Bluetooth serta dapat dikendalikan lewat tombol pada kemudi. Air Conditional pada Brio RS dan Ignis GX sudah model tombol untuk mengendalikannya. Cluster Instrument juga memiliki kesamaan, sudah lengkap dengan tachometer dan MID. Honda Brio RS CVT memiliki kelebihan pada headrest di tengah tempat duduk baris kedua, sedangkan Suzuki Ignis tidak ada. Sementara Ignis menang karena mempunyai keyles entry ditambah tombol start, menyalakan mesin tanpa mencolok dan memutar anak kunci, sedangkan Honda Brio RS masih tetap menggunakan kunci untuk start engine.

Dalam pembahasan pada bagian inilah yang menarik, yaitu mengenai performa. Penggerak pada Honda Brio RS menggunakan Engine tipe in-line 4silinder 1,2 liter dengan mekanisme katup tipe i-VTEC yang mempunyai daya sebesar 90 PS dengan menghasilkan Torsi sebesar 110 Nm yang ditransmisikan dengan penyalur daya jenis CVT. Sedangkan Suzuki Ignis juga sama digerakkan oleh Engine tipe in-line 4-silinder 1,2 liter yang bertenaga 83 PS dengan torsi yang dihasilkan sebesar 113 Nm yang disalurkan melalui transmisi AGS (AMT). Meski sama-sama mempunyai transmisi otomatis, tipe transmisi CVT lebih nyaman dan halus untuk digunakan. Sedangkan AGS mempunyai keuanggulan gigi bisa dipindahkan melalui tuas.

Dari sisi safety, Honda Brio RS CVT dan Suzuki Ignis GX AGS samasama mempunyai dua kantung udara di depan pada kemudi dan dashboard sebelah kiri. Keduanya memiliki Rem ABS + EBD untuk keandalan dalam pengereman dengan aman. Serta ada sensor parkir belakang sebagai standar bawaan. Dari kedua mobil tersebut belum dilengkapi fitur safety control stabilitas dan traksi, namun fitur tersebut tidak wajib untuk diberikan.