Tahun 2020 bisa jadi adalah tahun tersuram yang pernah dialami pengusaha dan penggemar film bioskop di seluruh dunia. Situasi yang tidak pernah terduga sebelumnya sejak bioskop menjadi bagian hiburan audio visual manusia abad ke-19. Pandemi Covid-19 mencapai puncaknya di sepanjang tahun 2020. Berbagai lini industri babak belur dihajar virus, termasuk showbiz alias industri hiburan seperti bioskop/teater.

Pandemi meluluhlantakkan stabilitas bisnis bioskop hingga ke fondasinya. Proses syuting berantakan. Penutupan berbagai gedung bioskop karena penyebaran virus Covid-19 terjadi di berbagai negara. Syuting film-film yang tengah dinanti seperti film baru Batman, atau rencana rilis film yang sudah jadi siap tayang seperti James Bond, buyar berantakan tidak lagi sesuai rencana jadwal. Semua gara-gara pandemi tidak terduga dan menguasai tahun 2020 sepanjang tahun.

Apakah pengalaman pergi dan menonton film di gedung bioskop sedang berada di ambang kepunahan?

Nasib gedung bioskop di masa depan, apakah akan punah?

Foto: CourtJarrell

Tahun 2020 juga akan dikenang sebagai tahun di mana layanan-layanan digital meroket dan sangat mungkin akan jadi standar baku untuk berbagai hal; mulai dari berkomunikasi hingga mendapatkan layanan hiburan.

Sejak pandemi dimulai, cara pegawai kantoran bekerja banyak berubah ke arah digital. Pertemuan dan rapat tidak lagi dilakukan di ruang rapat, digantikan layanan digital seperti Zoom, Google Meet, Skype dan sejenisnya melalui jaringan internet. Begitu pula dengan hiburan seperti menonton film. Penggunaan layanan streaming film seperti Netflix, Disney+ dan sejenisnya melonjak tinggi karena pemakaian meningkat dibanding periode sebelumnya. Orang tidak lagi (bisa) menonton film di bioskop karena potensial mendapatkan atau menyebarkan virus Corona. Sehingga nonton film dari rumah adalah solusi aman walau film yang diputar tidak selalu berupa film baru yang dijadwalkan tayang tahun 2020. Tapi melihat apa yang baru saja dilakukan WarnerMedia (sebagai induk perusahaan film Warner Bros) sepertinya situasi akan semakin suram buat industri bioskop di masa depan?

AT&T WarnerMedia mengumumkan kalau mereka akan merilis semua film yang dijadwalkan rilis tahun 2021 di saluran streaming berbayar HBO Max berbarengan dengan rilis di teater atau bioskop. Ini jelas berita besar, karena selain baru pertama kalinya terjadi di industri perfilman Amerika langkah ini akan menjadikan bioskop tidak lagi pilihan satu-satunya untuk menikmati film terbaru. Di tengah suramnya bisnis bioskop karena pandemi, langkah WarnerMedia dianggap sebagai pukulan mematikan bagi pengusaha gedung bioskop di seantero Amerika.

Nasib gedung bioskop di masa depan, apakah akan punah?

Foto: Polygon

Karena jelas kebanyakan orang akan memilih nonton lewat HBO Max saja daripada apes kena virus jika pergi nonton di bioskop. Dan lebih murah karena tidak perlu beli makanan minuman bioskop yang sudah terkenal berharga lumayan itu. Jika nonton di rumah, seseorang tinggal pergi ke kulkas dan ambil makanan serta minuman dari sana. Praktis dan nggak perlu membelinya.

Beberapa sutradara film terkemuka menyuarakan penolakan atas langkah Warner Bros merilis film baru mereka di layanan streaming. Seperti Christopher Nolan yang baru-baru ini meriis Tenet. Denis Villeneuvesutradara film fiksi ilmiah Dunejuga menyuarakan hal serupa. Mereka beranggapan kalau film bioskop seharusnya ditayangkan di bioskop untuk kesempurnaan pengalaman menonton. Layar besar, tata suara menggelegar, merupakan pengalaman menonton film yang hanya bisa diberikan oleh gedung bioskop. Jika film terbaru bisa diakses dari rumah, maka orang akan malas pergi ke bioskop buat nonton film walau dirumah tidak ada layar dan speaker besar seperti ruangan teater.

Kondisi ini memang dilematis. Di satu sisi, mencegah diri tertular penyakit berbahaya seperti virus Covid-19 adalah hal mutlak. Berkerumun dalam ruangan bioskop jelas berbahaya selama pandemi belum selesai. Di sisi lain, dunia tidak seharusnya kehilangan kultur budaya seperti pergi nonton film ke bioskop. Bioskop adalah karya seni ciptaan manusia dalam hal bersosialisasi, menikmati hiburan, dan menjaga seni audio visual supaya tetap hidup di masyarakat. Sehingga yang bisa diharapkan hanyalah agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan dunia kembali ke hal-hal mapan sebelumnya (walau sudah menjalankan hal-hal baru dalam kehidupan harian).

Nasib gedung bioskop di masa depan, apakah akan punah?

Foto: The New York Times

Bantu dunia agar segera terbebas dari pandemi Covid-19 dengan cara yang kamu bisa. Dunia butuh itu dan kita bisa melakukannya bersama-sama. Apa kamu merasa sudah saatnya industri bioskop gulung tikar dan jadi bagian sejarah saja? Saya harap sih tidak.