IZENBERG, dan petinju legendaris Muhammad Ali, serta manajer bisnis Gene Kilroy, melakukan banyak hal bersama-sama, termasuk juga mengalami hal-hal lucu.

Sekali waktu pada Desember (tak disebutkan tahunnya), mereka tengah berada di Kota New York ketika mendengar ada seorang Yahudi tua di kawasan Bronx yang perumahannya harus ditutup karena ketiadaan dana.

Bagi Ali, orang tua dan anak-anak adalah hatinya, kata Izenberg.

Ini Desember dan bersalju dan rumah orang tua itu bersama yang lainnya tak cukup uang untuk menyelesaikan tahun. Mereka butuh dana untuk bisa melewati tahun berikutnya. Jika tidak, setelah 20 hari ke depan, mereka harus keluar rumah yang bersalju, berjalan terlunta-lunta.

Ambil buku cek dan kita pergi ke sana, kata Ali kepada Kilroy.

Mereka pun memencet bel rumah dan Pendeta Yahudi (Rabbi) membuka pintu serta langsung mengenali Ali.

Ke mana mereka akan pergi? tanya Ali kepada si pendeta.

Saya tidak tahu. Tapi, jika kami bisa membereskannya sampai 1 Januari, kami semua akan baik-baik saja, jawab si Rabbi.

Anda butuh berapa? tanya Ali lagi.

Si pendeta menyebutkan angka. Tulis di cek itu, kata Ali kepada Kilroy. Cek yang sudah berisi angka itu pun diserahkan Ali kepada si Rabbi.

Tahun depan pergilah kepada orang-orang Yahudi. Mereka punya banyak uang, kata Ali kepada si pendeta sebelum pergi.

Mau tahu berapa yang diberikan Ali untuk si pendeta dan orang-orang yang menempati rumah yang mereka sewa itu? Yang pasti, anganya 6 digit.

Itulah Ali. Ia sering melakukan hal-hal seperti itu dan ia tak ingin orang lain tahu.