Bicara tentang keyakinan dan adat di beberapa daerah memang bermacam-macam dan ada keunikannya. Sama dengan di negara kita, Indonesia, terdapat beberapa mitos yang masih dianut atau dipercaya secara turun temurun oleh dari orang-orang terdahulu. Di Jepang pun sama, walaupun merupakan negara yang sudah maju dan serba canggih, mereka masih mempertahankan budayanya. Berikut ini beberapa mitos yang masih dianut oleh warga Jepang.

1. Gunting kuku pada malam hari mengakibatkan kematian.

Mitos ini masih dipercaya masyarakat Jepang sampai sekarang

Pasti ada di antara kamu yang merasa risih ketika melihat kuku yang panjang dan kotor. Kamu pun pasti tak segan memotongnya ketimbang harus melihatnya terlalu lama dan merasa terganggu.

Tapi ingat, jika kamu sedang berada di Jepang, jangan pernah melakukan ritual menggunting kukumu pada malam hari. Karena penduduk Jepang percaya bahwa dengan menggunting kuku pada malam hari bisa membuat kamu meninggal. Mitos ini berkembang karena dulu mereka memotong kuku menggunakan pisau, jadi bisa dibayangkan kan ya.

2. Jangan bersiul di malam hari.

Mitos ini masih dipercaya masyarakat Jepang sampai sekarang

Larangan bersiul pada malam hari diyakini berasal dari kebiasaan para penjahat di masa lalu. Pencuri, penjahat, atau perampok pada umumnya bekerja di malam hari dan menjadikan siulan sebagai alat untuk berkomunikasi.

3. Angka sial.

Mitos ini masih dipercaya masyarakat Jepang sampai sekarang

Bagi penduduk Jepang, angka 49 dianggap sebagai hal yang dapat menimbulkan kesialan. Pasalnya, nomor empat memiliki pelafalan mirip dengan kata 'Shi-nu' yang dalam bahasa Jepang berarti mati.

Sedangkan nomor sembilan memiliki pelafalan yang sama dengan kata 'Ku-rushi' yang berarti penderitaan. Oleh sebab itu, angka 49 dianggap memiliki frasa yang mirip dengan kalimat 'menderita sampai mati'. Hmm, bagaimana, apakah sama dengan yang kita tahu ya?