Mungkin bagi sebagian orang masih asing dengan nama ' es drop'. Seperti salah seorang teman ketika saat saya tanya tentang es tersebut. Ia tidak tahu dan tidak pernah mendengar mengenai es tersebut sebelumnya. Saya lalu teringat kata ibu bahwa pemasaran es drop hanya ada di daerah tertentu saja. Terutama banyak ditemukan di kota produksinya yaitu di Blitar, Jawa Timur. Namun ada juga penjual yang memasarkan es drop hingga ke kota saya, Kediri.

Sebenarnya es drop berbentuk layaknya es lilin pada umumnya. Panjangnya kurang lebih 10 cm. Bedanya, stick yang dipakai adalah stick dari bambu dan esnya dibungkus selongsong kertas, bukan plastik. Tapi tenang, hal itu tidak membuat cita rasanya berkurang. Es drop juga tersedia dalam berbagai varian rasa. Di antaranya cokelat, stroberi, durian, vanilla, kacang hijau, dan pudding.

Uniknya lagi es drop dijajakan oleh pedagang keliling yang biasanya naik sepeda. Dengan membawa wadah tabung kaca berwarna merah, sang pedagang biasanya membunyikan lonceng dan meneriakkan es drop dengan nada serta gayanya masing-masing. Untukbisa mendapatkan satu batang es drop ini kamu hanya merogoh kocek sekitar Rp5 ribuan saja. Murah, bukan?

Konon, es drop telah ada sejak zaman penjajahan sehingga disebut jajanan legendaris Blitar. Pabriknya didirikan pada 1937 dengan nama Es Drop Burung Betet. Tahu nggak jika pada awalnya si pemilik pabrik sama sekali nggak berminat membuka usaha es. Malahan saat awal membuka pabrik, usahanya adalah rokok. Namun karena usaha rokok tersebut nggak berhasil, ia pun beralihberjualan es drop yang akhirnya sukses bertahan hingga saat ini. Kini, pabrik tersebut sudah ditangani oleh generasi ketiga.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba kesegaran rasa es drop?