Laptop dan smartphone sudah menjadi bagian dari keseharian kita, kalau tidak mau dikatakan ketergantungan. Coba ingat-ingat lagi kebiasaan kamu setiap harinya. Smartphone mungkin lekat dengan kamu dari mulai bangun pagi, berangkat ke kantor, dalam perjalanan ke tempat kerja untuk mengisi waktu dengan scrolling Instagram dan baru berhenti ketika masuk waktu kerja.


Itupun bukan berarti matamuterbebas dari penderitaan, karena selama 8 jam kamu bekerja dengan menatap layar komputer atau laptop. Ketika tiba saatnya istirahat siang kamu beralihk embali ke layar smartphone entah untuk browsing toko online atau membaca komen Twitter. Begitu seterusnya hingga sekalipun kamu sudah tiba kembali di rumah dan bersiap untuk tidur.


Bila digabungkan, rata-rata dalam satu hari seseorang bisa menatap layar komputer maupun smartphone selama kurang lebih 10 bahkan hingga 12 jam. Bayangkan bagaimana lelahnya mata kamu menjalani hari-hari yang demikian. Itu alasannya mengapa sekarang ini banyak orang yang sudah berkacamata di usia muda. Bisa jadi itu dikarenakan mereka sudah terpapar dengan berbagai gadget yang menggunakan layar sebagai media interaksi dalam durasi yang intens.


Khususnya bagi para digital nomad yang lebih sering bekerja di co-working space mungkin ada perasaan harus memanfaatkan waktu karena sudah membayar uang sewa. Padahal tubuh dan mata kamu butuh istirahat setelah beberapa saat bekerja. Memang And atidak akan menjadi buta hanya karena terlalu lama menatap layar komputer, namun beberapa dampak negatif bisa ditimbulkan karenanya, seperti:

Mata kering dan penglihatan kabur.
Ini dikarenakan biasanya orang terlalu terpaku menatap layar sehingga lupa berkedip. Dan itu buruk bagi kesehatan mata. Meneteskan obat tetes mata juga bisa menjadi alternatif lainnya.

Penyebab depresi
Bingung apa hubungannya menatap layar komputer/ smartphone dengan depresi? Sebuah studi menemukan bahwa orangyang secara konstan terhubung dengan dunia luar melalui telepon pintar-nya memiliki risiko kesehatan mental, kesulitan tidur, stress dan depresi.

Sakit kepala
Fokus kepada layar komputer dan atau smartphone kamu dalam waktu lama menimbulkan ketegangan pada mata danjuga otak kamu. Tidak heran bila kemudian kamu merasakan sakit kepala yang hebat.

Sakit leher dan punggung
Posisi kepala menunduk saat mengakses smartphone membuat leher kamu menahan beban lebih besar begitupun dengan punggung kamu.

Cyber sickness
Cyber sickness atau digital motion sickness adalah penyakit yang benar-benar ada. Gejalanya bisa dirasakan ketika kamu merasa pusing bahkan mual saat menatap layar smartphone.

Dalam wawancaranya dengan the New York Times, Professor of Otolaryngology dari Harvard Medical School, Steven Rauch, mengatakan bahwa cyber sickness terjadi karena tercampurbaurnya indra perasa kita.

5 Trik cegah risiko kerusakan mata akibat menghadap gadget berjam-jam

Sumber: Vision Council

Lalu apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah semuanya? Ada banyak cara untuk itu.

1. Atur jarak duduk kamu dengan layar komputer. Cara mudahnya adalah dengan merentangkan tangan ke arah layar, bila kamu bisa menyentuh layar itu tandanya Anda terlalu dekat. Posisi layar komputer harus di bawah eye level dan tidak boleh miring.
2. Kurangi keterangan cahaya dengan membersihkan layar. Jangan pandangi layar smartphonekamudi bawah sinar matahari langsung. Warna abu pada latar belakang juga lebih bersahabat dengan mata dibanding warna putih.
3. Terapkan strategi 20-20-20. Istirahatkan mata setiap 20 menit dengan mengalihkan pandangan ke suatu arah dengan jarak 20 kaki (atau sekitar 6 m), selama 20 detik.
4. Banyaklah berkediplah, karena itu akan membantu membasahi bola mata Anda sehingga tidak terasa kering.
5. Bila perlu, kenakanlah kacamata khusus untuk mengurangi radiasi komputer.