Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Diperlukan keikhlasan hati dalam menjalankan pekerjaan sebagai seorang guru. Begitulah yang dikatakan Maman Suwila, guru inspiratif penyandang disabilitas ketika dijumpai di sela-selanya mengajar mata pelajaran olahraga di SDN 050 Kota Bandung.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Sebagai guru yang terkenal tegas dan disiplin oleh kalangan orang tua siswa, Maman selalu terlihat bersemangat dan percaya diri mengajar anak-anak. Suaranya khas terdengar lantang ketika mengarahkan anak-anak untuk mempelajari materi pelajaran senam lantai. Anak-anak pun terlihat antusias mengikuti pelajaran yang Maman sajikan di hari itu.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Maman sangat tegas menindak murid-muridnya ketika dirasa nakal dan bandel saat mata pelajarannya berlangsung. Namun tindakan yang dilakukan Maman hanya berupa verbal atau teguran agar murid-muridnya yang tidak nakal atau bandel lagi. Murid-murid yangbandel tersebut akhirnya mengerti dan dapat kembali antusias mengikuti pelajaran olahraga.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Di siang hari, Maman melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang guru olahraga di kolam renang. Guru olahraga yang kehilangan tangan kirinya inipun bisamengajarkanteknik renang yang baik kepada muridnya.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Walaupun fisiknya mengalami kekurangan, Maman tak menganggapnya sebagai sebuah hambatan dalam menjalankan profesinya. Maman sama sekali tidak merasa kurang percaya diri bahkan hingga minder dalam mengajar. Kekurangan fisiknya justru membuat Maman lebih bersemangat dan lebih giat untuk melaksanakan pekerjaannya sebagai seorang guru yang sepantasnya mendidik anak-anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Maman mulai menekuni profesinya sebagai guru olahraga dari tahun 1983. Maman pun menjelaskan hal yang menyebabkan dia kehilangan tangan kirinya. Ketika tahun 2000 dia mengalami kecelakaan jatuh dari motor hingga tangannya terlindas mobil trukdan harus diamputasi. Setelah kecelakaan tersebut, awalnya Maman merasa putus asa dan semangat mengajarnya pun jatuh. Namun Maman berusaha bangkit dan mulai memahami arti rasa bersyukur dan menganggap kekurangan fisiknya menjadi acuan rasa semangat mengajar sebagai seorang guru.

Mengenal Maman, guru olahraga inspiratif penyandang disabilitas

Maman sangat peduli dengan anak-anak karena benar-benar ingin membentuk kepribadian seorang anak untuk menjadi insan yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara. Maman selalu menerapkan kedisiplinan, penerapan akhlak yang baik, dan selalu mengingatkan muridnya untuk menjauhi narkoba. Maman berharap bisa mencetak generasi muda yang berkualitas agar bisa menjadi penerus generasi berikutnya, dan bisa membangun dan memajukan negara Indonesia menuju yang lebih baik dari sebelumnya.