Hepatitis A merupakan jenis penyakit menular akibat virus (HAV) yang menyerang organ hati. Karena terinfeksi, organ hati mengalami peradangan yang menurunkan fungsi kerjanya dalam tubuh.

Sering kali makanan dan minuman yang tidak bersih jadi awal penularan hepatitis A. Tidak bersih artinya mengandung virus HAV yang berasal dari feses manusia. Namun ada juga beberapa penyebab lain seperti kontak langsung dengan penderita dan menyentuh benda yang terkontaminasi. Mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi, ketika kita telan otomatis virusnya pun ikut masuk ke tubuh. Menjaga kebersihan menjadi kunci agar kita tidak ikut tertular.

Di Indonesia, sepanjang tahun 2013 hingga 2018 telah terjadi peningkatan sebesar 0.4% kasus penderita penyakit hepatitis berdasarkan diagnosis dokter. Data tersebut hasil Riset Kesehatan Data (Riskesdas). Hal ini tentu membuat kita harus berantisipasi supaya kasusnya tidak meluas. Tanggal 28 Juli sebagai World Hepatitis Day mengingatkan kita agar waspada akan penyakit tersebut.

Penyakit hepatitis A memang akan hilang sendiri pada tubuh penderita sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. Biasanya seseorang akan sembuh dalam hitungan minggu atau bulan. Penderita harus beristirahat cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat kesembuhan. Pemberian obat hanya membantu meringankan gejala sakitnya.

Meskipun jarang berujung fatal, penyakit hepatitis A berisiko terjadinya gagal hati atau kerusakan fungsi organ tersebut. Risiko ini rentan mengenai mereka yang berusia lanjut ataupun orang yang aslinya mengidap penyakit liver.

Seperti yang sudah disebutkan, berikut lebih jelasnya mengenai faktor-faktor penyebab seseorang terjangkit hepatitis A.

1. Makanan dan minuman.

Virus hepatitis A bisa menyerang seseorang lewat makanan mentah atau setengah matang. Pastikan memasak makanan hingga benar-benar matang, contohnya seperti kerang. Selain itu, makanan dan minuman yang tidak bersih apalagi dari air yang terkontaminasi limbah pembuangan tentu akan lebih berisiko.

2. Kontak langsung.

Penderita mudah menularkan penyakit hepatitis A lewat kontak fisik dengan orang lain. Bahkan, sebelum pengidap menunjukkan gejala sekalipun masih bisa menularkan virusnya. Kalau tidak ingin terinfeksi, seseorang memang harus jaga jarak sementara waktu hingga penderita benar-benar sembuh.Kalau memang harus berinteraksi, setidaknya pakai pelindung seperti sarung tangan dan kacamata lalu bersihkan diri setelahnya.

Munculnya gejala hepatitis A ini sekitar 2 sampai 6 minggu setelah penularan, jadi tidak seketika terjadi. Gejala bisa berlangsung sekitar 8 minggu. WHO melaporkan sebesar 90% anak-anak terinfeksi virus hepatitis A di lingkungan yang kurang bersih. Walau terinfeksi, sering kali sistem imun mereka masih sanggup melawan virus sehingga tidak menunjukkan gejala. Dibanding anak-anak, gejala penyakit ini lebih tampak pada orang dewasa. Dampak lebih parah bisa terjadi pada orang tua.

Sebagian besar orang yang sudah terkena hepatitis A di kemudian hari tubuhnya akan lebih kebal untuk terserang lagi. Tapi, tidak menutup kemungkinan penyakit ini bisa kambuh lagi setelah 6 bulan disertai gejalanya.

Seseorang terinfeksi virus hepatitis A dengan ciri-ciri seperti di bawah ini:

1. Mengalami demam terus-menerus

2. Merasa mual dan muntah

3. Tubuh terasa lemas dan lelah

4. Urin berwarna gelap

5. Feses (tinja) berwarna pucat

6. Rasa nyeri pada perut dan sendi

7. Nafsu makan hilang

8. Badan terasa gatal

9. Mengalami diare

10. Kulit dan bagian putih mata menguning.

Nah, supaya tidak tertular hepatitis A, tentunya perlu melakukan pencegahan sebagai berikut:

1. Sebagai antisipasi, minta suntik vaksin hepatitis A agar tubuh tetap terlindungi. Berikan suntik vaksin termasuk pada anak-anak dan penderita penyakit liver kronis, juga mereka yang terkena hepatitis B dan C.

2. Rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Lakukan itu terutama setelah beraktivitas di luar, keluar dari toilet, menyentuh benda-benda kotor, dan sebelum menyantap makanan.

3. Pastikan memasak makanan hingga benar-benar matang, khususnya kerang.

4. Hindari membeli makanan dan minuman sembarangan yang tidak jelas kebersihannya.

5. Beristirahat yang cukup.

6. Mengonsumsi makanan dan minuman sehat seperti buah, sayuran, jus, susu, dan sumber gizi lainnya.

7. Wajib menjaga kebersihan baik diri ataupun lingkungan sekitar.

8. Sebisa mungkin hindari area yang banyak terjangkit virus hepatitis A.

9. Tidak berkontak langsung dengan penderita, termasuk berhubungan intim, apalagi melakukan seks anal.

10. Memperhatikan kesehatan pasangan sebelum beraktivitas seksual.

11. Tidak berbagi jarum suntik dengan penderita.

12. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol.

13. Tidak serumah dengan pengidap hepatitis A.

14. Hindari meminjam atau berbagi barang-barang dengan penderita seperti piring, gelas, sikat gigi, handuk, dan lainnya.