Menjelang keputusan KPU dalam menetapkan presiden yang terpilih dalam pesta demokrasi rakyat pada tanggal 17 April yang lalu, suasana politik kian memanas seiiring bergaungnya istilah People Power dari kubu Oposisi. Tapi di sini kita tidak akan masuk ke dalam itu, justru kita akan lebih mengenal istilah People Power dan apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut.

Secara umum People Power dalam kamus istilah politik memiliki arti "Penggulingan kekuasaan Presiden secara paksa melalui aksi demonstrasi rakyat. Seluruh rakyat turun ke jalan agar Presiden meletakkan jabatannya karena dinilai telah melanggar konstitusi atau melakukan penyim-pangan".

Dari pengertian tadi dapat kita ketahui kalau People Power adalah suatu cara yang digunakan oleh rakyat suatu negara untuk menumbangkan pemerintahan yang sedang berkuasa apabila pemerintah yang bersangkutan telah melakukan kasus pelanggaran yang berat.

People Power ini sendiri pernah terjadi di beberapa negara berikut.

1. Reformasi Indonesia tahun 1998.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Salah satu faktor pemicu terjadinya reformasi ini adalah hantaman dari Krisis Moneter di mana jatuhnya nilai uang rupiah secara drastis, hal ini mendorong rakyat yang meminta untuk terjadinya perubahan. Awal reformasi ini dimulai oleh Demo Mahasiswa dan akhirnya diikuti rakyat pada bulan Mei tahun 1998, sehingga Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun harus mengakhiri masa rezimnya.

2. Revolusi Beludru Cekoslovakia tahun 1989.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Suatu revolusi yang memecahkan negara Cekoslovakia menjadi 2 negara, yaitu Ceko dan Slovakia pada tahun 1993. Sebelum terpecah, Cekoslovakia dipegang oleh kekuasaan komunis yang akhirnya harus mengakhiri ideologi ini.

3. Revolusi Bulldozer Serbia tahun 2000.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Merupakan kejadian gerakan damai rakyat yang terjadi pada 2000 di Republik Federal Yugoslavia setelah pemilihan presiden Republik Federal Yugoslavia pada 2000 dan menyebabkan jatuhnya rezim Slobodan Milosevic pada 5 Oktober 2000. Istilah Bulldozer ini sendiri nampaknya dipakai karena saat terjadinya demonstrasi, para demonstran menggunakan Bulldozer dalam menjalankan aksinya.

4. Revolusi Hijau Iran tahun 2009.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Adanya gerakan protes yang terjadi setelah pemilu Presiden Iran 2009. Aksi ini dilakukan karena adanya kecurangan dalam pemilu dan demonstran menyatakan dukungan kepada calon oposisi, Mir Hossein Mousavi di Teheran dan kota-kota besar lainnya di Iran dan di seluruh dunia.

Protes-protes ini disebut Revolusi Hijau karena warna kampanye calon Presiden Mousavi. Sebagai tandingan, kelompok lainya juga mengadakan demonstrasi di Teheran untuk mendukung kemenangan Mahmoud Ahmadinejad yang dinyatakan sebagai pemenang.

5. Revolusi Saffron Myanmar tahun 2007.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Awalnya aksi protes dilakukan oleh pelajar dan aktivis. Tapi pada 18 September 2007, ribuan biksu Buddha ikut turun ke jalan untuk aksi protes secara damai.

Revolusi Saffron merujuk pada warna-warna jubah para biksu Buddha yang dengan gagah berani menggelar aksi protes besar-besaran pada 2007 untuk menentang kebijakan anti demokrasi junta militer Myanmar. Aksi protes dipicu penghapusan subsidi bahan bakar pada 15 Agustus 2007, menyebabkan lonjakan harga BBM hingga 66% sementara gas sebanyak 500%.

6. Arab Spring pada tahun 2010-2011.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Revolusi Arab yang lebih dikenal denganArab Spring adalah gerakan protes secara besar-besaran yang mulai terjadi di berbagai negara Arab pada akhir 2010. Penyebabnya adalah maraknya KKN, kesewenang-wenangan penguasa, krisis ekonomi, kehidupan sulit, dan pemilu yang dianggap tidak bersih. Gerakan ini telah berhasil menggulingkan empat rezim pemerintahan, yaitu di Tunisia, Mesir, Libya, dan Yaman.

7. People Power di Filipina tahun 1986.

Ini maksud People Power dan kejadiannya di 7 negara

Runtuhnya rezim Presiden Ferdinand Marcos setelah ditemukannya berbagai bukti bahwa rupanya ia bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan salah satu kader pejuang demokrasi Filipina yang bernama Benigno. Ferdinand Marcos sendiri pada awal periode menjabat memiliki respon yang cukup baik, akan tetapi mulai banyaknya dugaan praktik KKN yang dilakukan olehnya. Situasi semakin memburuk setelah terjadinya kecurangan di mana Ferdinand memenangkan Pemilu setelah mengganti 30 orang anggota KPU. Jutaan rakyat Filipina yang divokali oleh Corazon Aquino menuntut turunnya Ferdinand Marcos dan terjadilah people power dalam bentuk damai sehingga akhirnya setelah turun dari jabatannya, Ferdinand Marcos sendiri mengungsi ke Hawai.

Nah, itulah sekilas beberapa kejadian People Power di beberapa negara. Semoga saja nanti apapun hasil yang ditetapkan negara Indonesia kita yang tersayang ini dapat tetap damai dan tentram.