Orang Indonesia biasanya mulai beruban di usia 30-an atau 40-an tahun. Tapi, bagaimana kalau uban sudah mulai hinggap di kepalamu yang masih berusia 20-an tahun?

Munculnya uban di usai muda bisa mengurangi rasa percaya diri. Kadang kamu harus menyamarkannya dengan terpaksa mewarnai rambut. Saat uban itu tumbuh di kepala, kamu pun bingung, kok bisa terjadi, ya?

Normalnya, semakin tua usiamu akan mulai muncul rambut uban di kepala. Melamin (zat warna) yang berperan dalam memberi warna pada rambut akan berkurang seiring berjalannya waktu. Terdapat kandungan hidrogen peroksida pada folikel rambut yang jumlahnya semakin banyak saat usiamu bertambah. Hal itu menyebabkan pigmen rambut melambat dan rambutmu berubah menjadi putih.

Buat kamu yang masih muda tapi sudah beruban, mungkin selalu berniat untuk mencabutnya. Asal tahu aja nih, mencabut uban terlalu sering bisa merusak folikel rambut. Akibatnya rambut tidak akan tumbuh lagi, menipis, bahkan kamu bisa mengalami kebotakan.

Dibandingkan dengan rambut hitam, tekstur uban lebih tipis, kasar, kering, dan rapuh sehingga perlu merawatnya dengan baik. Hindari sinar matahari terlalu banyak tanpa perlindungan, gunakan bahan alami untuk melembapkan rambut, dan perhatikan kebersihan air saat keramas.

Lalu, mengapa seseorang bisa tumbuh uban di usia masih muda? Ternyata ada beberapa faktor penyebabnya.

1. Gen atau keturunan.

Jika orang tuamu telah memiliki uban saat usia muda, kemungkinan kamu pun akan mengalami hal sama. Faktor genetik memang bisa berpengaruh dan mau tak mau kamu harus menerima. Orang berambut terang lebih cepat muncul uban ketimbang mereka yang memiliki rambut gelap.

2. Stres.

Kalau kamu keseringan mengalami stres, kemungkinan bisa tumbuh uban di kepalamu. Stres bikin rambutmu mengalami kerontokan karena akarnya melemah pada kulit kepala yang tidak sehat. Selain akan tampak kusam, rambutmu bisa berubah warna menjadi putih.

Usir stres dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayuran, beristirahat yang cukup, dan berlibur atau cari hiburan.

3. Merokok.

Kebiasaan merokok bisa mempercepat ubanmu tumbuh di kepala. Ternyata, merokok bisa mengikis vitamin B12 dalam tubuh yang dibutuhkan rambut. Padahal vitamin B12 penting untuk membentuk energi, sel darah merah, dan berguna dalam proses metabolisme. Adanya vitamin B12 juga membuat rambut tumbuh kuat dan menjaga pigmennya. Lalu, gimana solusinya?

Untuk menghindari beruban di usia muda, kurangi atau hentikan kebiasaan merokok. Kamu perlu rutin mengonsumsi makanan bergizi. Makanan yang kaya antioksidan seperti kacang hijau dan wortel bagus untuk pertumbuhan rambutmu. Ingatlah bahaya dari kebiasaan merokok yang bisa merusak jantung dan paru-paru. Kebiasaan merokok mengakibatkan pembuluh darah menyempit, mengganggu aliran darah di folikel dan membuat rambutmu rontok dan beruban.

Rawat rambutmu dengan rutin melakukan pijatan di kulit kepala saat keramas. Hal itu berguna untuk melancarkan sirkulasi darah di kepala yang bisa bikin kulit dan rambutmu sehat. Jangan lupa usapkan kondisioner saat keramas dan beri vitamin setelahnya untuk hasil rambut yang benar-benar sehat terawat.

4. Penyakit.

Mengidap suatu penyakit bisa menyebabkan munculnya uban di kepala, contohnya seseorang yang terkena autoimun. Sistem imun menyerang sel-sel tubuh termasuk pada rambut yang bisa menghilangkan pigmen atau warna asli rambut. Penyakit autoimun seperti vitiligo dan alopecia contohnya, pengidapnya bisa tumbuh uban di usia muda.

Selain itu, seseorang yang mengalami kelebihan kelenjar tiroid (hipertiroidisme) atau kekurangan kelenjar tiroid (hipotiroidisme) juga bisa mempercepat tumbuhnya uban.

Berperan dalam metabolisme, kelenjar tiroid di leher ini jika mengalami kelainan bisa mengurangi produksi melamin yang dibutuhkan rambut. Pergilah ke dokter untuk penanganan penyakit tersebut seperti melakukan terapi hormon.Seseorang yang menjalani radioterapi bisa tumbuh uban lebih awal, tapi warna rambut akan kembali normal nantinya.

Pengidap sindrom Werner juga bisa mempengaruhi warna rambutnya. Ada juga albino, kondisi kelainan genetik dimana seseorang tidak memiliki atau sedikit pigmen berakibat pada kulit, rambut, dan mata berwarna putih pucat.