Masih ingat gak dengan kasus hoax dari Ratna Sarumpaet? Itu merupakan salah satu dari kasus hoax yang menghebohkan negara kita dalam satu tahun ini. Bukan hanya kasus tersebut, ada juga beberapa kabar-kabar hoax lain yang beredar di masyarakat setiap harinya, apalagi di 5 tahun belakangan ini. Berita-berita hoax ini sangat meresahkan banyak pihak dan juga dapat merugikan beberapa pihak, terutama orang-orang yang tertuduh oleh kabar-kabar hoax tersebut.

Akan tetapi, walaupun sudah tau banyak berita hoax yang ada di sekitar, masih banyak aja yang percaya dan dan nge-share berita-berita hoax tersebut. Pertanyaan pun timbul, kenapa masih ada yang nge-share? Apakah memang gak tahu?

Ini 4 alasan mengapa orang Indonesia sering terjebak hoax

Menurut para pakar psikologi dan ilmu saraf, setiap orang punya kecenderungan alami untuk memercayai informasi yang mudah dicerna. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis aktivitas otak dengan alat pindai fMRI. Dari pemindaian tersebut, diketahui bahwa otak akan melepaskan hormon dopamin setiap kali kamu berhasil memahami fakta atau pernyataan tertentu. Dopamin bertanggung jawab untuk membuatmu merasa positif, bahagia, dan nyaman. Sementara ketika menerima informasi yang rumit, justru bagian otak yang mengatur rasa sakit dan muak yang lebih aktif. Jadi tanpa sadar, otak manusia memang lebih menyukai hal yang sederhana dan mudah dipahami, bukan berita-berita yang harus dipikirkan dulu.

Tapi, apakah benar cuma itu saja alasannya? Nah, berikut ini merupakan beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa orang Indonesia sangatmudah terjebak dengan berita hoax.

1. Sukanya hanya membaca judul, untuk isi berita urusan belakangan.

Ini 4 alasan mengapa orang Indonesia sering terjebak hoax

Pernah melakukan hal ini? Selamat! Berarti kamu mudah percaya dengan berita hoax. Banyak netizen beranggapan bahwa judul dapat mewakili seluruh isi konten. Padahal kenyataannya TIDAK. Dengan adanya istilah clickbaitpada zaman sekarang membuat kita tidak bisa langsung menganggap bahwa judul berita tersebut benar-benar mewakili isi berita. Kita perlu untuk membaca dan memahami isi dari berita yang disajikan.

2.Sesuai dengan perasaan,share!

Ini 4 alasan mengapa orang Indonesia sering terjebak hoax

Hal ini juga sering dilakukan oleh banyak netizen di Indonesia. Sama seperti yang sudah ditulis di awal kalau setiap orang punya kecenderungan alami untuk memercayai informasi yang mudah dicerna, membuat banyak netizen Indonesia sangat memakai perasaannya seakan-akan konten ataupun berita hoax tersebut adalah pacarnya, sehingga asal share aja. Karena itulah konten dan berita hoax mudah tersebar. Makanya jadi netizen itu jangan mudah baper.

3. Mengkaji ulang? Males ah!

Ini 4 alasan mengapa orang Indonesia sering terjebak hoax

Sepertinya ini berkaitan dengan minat baca orang Indonesia. Berdasarkan studi World Most Literate Countries yang dilakukan oleh Presiden Central Connecticut State University (CCSU), John W Miller, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara pada 2016. Seharusnya kita harus mau untuk mencari tau apakah berita yang tersebar itu benar atau nggak sehingga penyebaran berita hoax itu berhenti di kamu aja dan tidak menyebar ke orang lain. Sama kayak nyari tau tentang si doi pasti ngeriset dulu kan dari orang-orang sifat dan orangnya seperti apa. Masak untuk mengkaji si dia bisa, tapi mengkaji berita gak bisa sih.

4. Berita yang aku dapat ini paling benar, yang kalian dapatkan itu salah!

Ini 4 alasan mengapa orang Indonesia sering terjebak hoax

Hal ini udah sering di Indonesia. Bukan hanya soal politik maupun teori konspirasi bisa membuat orang Indonesia egois, tapi juga berita maupun konten yang didapat juga egois. Merasa mendapat berita yang paling bener tanpa membandingkan berita dari orang lain membuat berita yang dia dapat yang sebenarnya hoax malah kesebar kemana-mana. Ingatlah kalau orang itu tidak luput dari kesalahan sehingga ada kemungkinan berita yang kamu dapatkan itu ada kesalahan juga. Jangan merasa yang paling benar, hanya terus mencari dari sumber-sumber yang lain sehingga kamu bisa menyimpulkan dan membuat berita yang kamu dapat itu akurat.

Nah, itulah alasan mengapa orang Indonesiamudaha terpengaruh dengan berita hoax. Gak mau kan Indonesia jadi sarangnya berita hoax? Jadi jangan lakukan kesalahan yang sama. Jadilah netizen yang cerdas dan jadilah salah satu dari orang-orang yang dapat membendung berita hoax yang ada. Jadilah agen perubahan!