Dikutip dari mashable.com (30/12/18),beberapa waktu laluHacker atau peretas mencuri informasi pribadi dari 997 pemberontak Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan. Pemerintah Korea Selatan melaporkan pada Jumat, 28 Desember 2018 lalu.

Identitas peretas masih belum diketahui. Namun para ahli mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan para pemberontak dan keluarga mereka.

Pusat Hana adalah lembaga pemukiman Korea Selatan yang bekerja menampung para pemberontak Korea Utara untuk memperkenalkan dan menyesuaikan mereka dengan kehidupan di luar kediktatoran Korea Utara. Ada 25 pusat yang melayani sekitar 32.000 pemberontak. Pusat-pusat mencatat data para pembelot dengan catatan digital.

Hal ini memberi para peretas sebuah basis data para pemberontak. Seorang karyawan di pusat pemukiman Gyeongsang Utara dilaporkan membuka email dengan lampiran jahat yang dapat menembus komputernya. Itu yang menyebabkan peretasan mengakuisisi rincian pribadi 997 pembelot yang tinggal di provinsi Gyeongsang Utara.

Peretasan itu berisi detail pribadi, termasuk nama, tanggal lahir, dan alamat. Negara Korea Selatan mengatakan bahwa ini adalah peretasan signifikan pertama yang melibatkan keselamatan para pemberontak.

Ternyata identitas peretas sampai saat ini belum diketahui. Namun pemerintah Korea Selatan mengetahui adanya kelompok peretasan Korea Utara yang menargetkan para pembelot.

Bahkan tanpa mengetahui dengan pasti identitas para peretas, para ahli mengatakan bahwa pelanggaran ini dapat membuat pemberontak lebih takut, dan kurang punya motivasi untuk terus melihat ke depan. Ada kemungkinan bahwa peretasan dapat berdampak pada keluarga pemberontak, karena identitas setiap pemberontak tidak diketahui di Korea Utara.