×
Sign in

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  Connect with Facebook   Connect with Google
Hindari toxic positivity, ini dampak yang bisa terjadi

0

Serius

Hindari toxic positivity, ini dampak yang bisa terjadi

Foto: Gerd Altmann dari Pixabay

Ketika ucapan motivasi malah bikin depresi.

Disclaimer

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail redaksi@brilio.net

Yulia Rosita

03 / 02 / 2020 16:19

Pernah nggak sih, ketika kamu sedang curhat tentang pengalaman sedihmu dijawab seperti, “Ah baru segitu, aku pernah lebih parah dari itu kok!” Kalau pernah, itu adalah salah satu dari contoh toxic positivity. Pastinya, hal ini sangat nggak kamu inginkan saat bercerita. Saat seseorang curhat, yang mereka ingin dengar bukanlah kata-kata positif atau motivasi, melainkan hanya untuk didengar dan divalidasi bahwa perasaan mereka itu wajar.

Ketika kamu menangis karena habis putus dengan pacarmu, tentunya respon; “Menangislah sepuasmu, jika itu membuatmu lega, lakukanlah.” Akan lebih enak didengar dibandingkan “Udah jangan nangis! Memangnya dia nangisin kamu juga?” Itulah mengapa kamu perlu tahu bahwa validasi ini sangatlah penting. Validasi mengenai perasaan sedih sangat jarang dilakukan khususnya oleh kaum remaja. Jika terus dibiarkan, hal ini nggak akan berujung baik lho!    

Whitney Hawkins Goodman, pemilik The Collaborative Counseling Center telah merangkum perbedaan antara toxic positivy dengan validasi dalam akun Instagram @sitwithwit. Dari contoh ini, kamu bisa mengambil inspirasi kata-kata apa yang lebih baik untuk diucapkan. Hati-hati ya! Karena banyak sekali kalimat-kalimat yang menurutmu bisa menyemangati, malah bisa membuat seseorang semakin depresi loh.

Kapan sih toxic positivity ini bisa terjadi?

Toxic positivity sering terjadi di saat kamu sedang curhat dengan teman. Mungkin tidak semua orang mengetahui tentang toxic positivity. Bahkan, banyak yang tidak bermaksud untuk melakukan toxic positivity tapi terlanjur mengucapkannya karena tidak tahu apa dampaknya. So, setelah ini jangan dilakukan lagi ya!

Loading...

Dampak dari toxic positivity.

Toxic positivity ini sangat penting untuk dihindari. Jika kamu terus terjangkit dalam toxic positivity, tentunya kamu akan menjadi lebih sering untuk membohongi perasaanmu. Di mana seharusnya kamu meluapkan kesedihanmu, malah harus menahannya karena tekanan toxic positivity dari orang lain. Oleh karena itu, toxic positivity bisa menjadi awal mula dari depresi. Di saat seseorang menerima toxic positivity, tentunya ia akan merasa ceritanya diremehkan, menganggap kehidupannya tidak penting, dan bahkan orang tersebut justru akan semakin menyalahkan dirinya sendiri atas masalah yang terjadi.

Nah, mulai sekarang kita harus mengurangi kata-kata yang bukannya menjadi motivasi, malah semakin menjatuhkan ya!





Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    0%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

  • Love

    0%

Tags

Loading...

RECOMMENDED VIDEO

Wave white

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

-->
MORE
Wave red