Masih dalam suasana Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret lalu, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk untuk merayakannya. Seperti dengan menonton film yang bertemakan perjuangan seorang perempuan. Dengan menonton film ini dapat dapat menginspirasimu untuk menjadi selalu tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan untuk menggapai cita-cita yang diimpikan.

1. Legally Blonde (2001).

Banyak yang beranggapan kalau cewek cantik nggak ada otaknya. Hal ini nggak berlaku untuk Elle Woods yang diperankan oleh Reese Witherspon dalam film Legally Blonde. Elle berhasil membuktikan bahwa kecantikan seseorang tidak ada hubungannya sama sekali dengan tingkat kecerdasan. Selain cantik, Elle adalah seorang perempuan yang kaya raya dan pintar. Ia berhasil mendapatkan gelar Juris Doctor di Harvard.

Film ini sangat cocok buat kamu perempuan yang sering diremehin orang lain, apalagi diremehin cowok-cowok. Seperti Elle, kamu perlu membuktikan bahwa kamu nggak cuma cantik tapi juga pintar.

Film ini sangat menarik untuk ditonton karena berisikan dialog-dialog cerdas, mampu membuat kamu tertawa lepas, dan menginspirasimu dalam hal beradu argumen secara halus dan cerdas dengan cowok yang suka banyak alasan.

2. The Help (2011).

The Help merupakan film yang diangkat dari novel karangan Kathryn Stockett. Film ini berlatar di Amerika Serikat pada tahun 1960-an yang pada saat itu terjadi pergejolakan isu ras antara warga kulit putih dan kulit hitam. Film yang dibintangi oleh Emma Stone ini memotret isu rasisme yang terjadi pada warga keturunan Amerika-Afrika kulit hitam yang bekerja sebagai pembantu di rumah kepada kasta yang lebih tinggi. Pada saat itu warga kulit putih memang dinilai memiliki kasta yang lebih tinggi.

Emma Stone yang memerankan sebagai Eugenia Skeeter Phelan, seorang warga kulit putih yang berprofesi sebagai seorang penulis melakukan perlawanan untuk memperjuangkan pembantu rumah tangga yang mendapatkan perlakuan diskriminasi dan tindakan yang sewenang-wenang dari majikan. Sosok Skeeter digambarkan sebagai perempuan yang ceria dan pemberani yang pada saat itu juga menghadapi gejolak stereotype. Di mana pada saat itu perempuan pada usia tertentu diharuskan untuk menikah dan menjadi ibu rumah tangga tanpa boleh menjadi perempuan karier sebab itu adalah hal yang tabu.

Film ini memberikan pesan bahwa dalam dunia ini tidak perlu diskriminasi dengan adanya kasta yang membedakan seseorang, atau menjadikan senjata untuk melemahkan salah satu pihak. Selain itu, sebagai perempuan kita berhak untuk menentukan jalan hidup yang dianggap baik, bertanggung jawab atas apa yang dipilih, dan menjadi perempuan yang profesional baik dalam karier ataupun menjadi ibu rumah tangga.

3. Joy (2015).

Joy merupakan film drama komedi biografi berdasarkan kisah nyata perjuangan Joy Mangano yang menciptakan mop dan alat-alat yang membantu keperluan rumah tangga. Selain sebagai seorang single parent yang memiliki dua anak, Joy adalah pekerja serabutan yang terlilit banyak hutang. Hal ini menyebabkan Joy harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya. Dengan kegigihan dan tekad yang bulat, pada akhirnya ia berhasil mendirikan perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang alat pembersih lantai dan alat keperluan rumah tangga.

Film ini sangat menginspirasi perempuan, khususnya bagi mereka yang menjalani peran sebagai seorang ibu atau sebagai single parent. Joy membuktikan bahwa seorang perempuan mampu sukses menjalankan bisnis dan mengurus keluarga. Joy aja bisa, masa kamu nggak?

4. Hidden Figures (2016).

Hidden Figures merupakan film drama biografi yang diangkat dari kisah nyata perjuangan tiga perempuan Amerika Serikat bernama Katherine Globe, Dorothy Vaugan, dan Mary Jackson. Mereka adalah perempuan berkulit hitam jenius dalam bidang matematika. Dalam kisahnya mereka memperjuangkan kaum wanita kulit hitam di Amerikat Serikat yang tengah berada di iklim segregasi karena diskriminasi warna kulit yang masih kental. Namun, kejadian itu berbalik ketika mereka berhasil bekerja untuk NASA saat Amerika Serikat sedang berpacu melawan Rusia.

Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa setiap manusia adalah sama tanpa perlu mendiskriminasikan seseorang baik dari sisi gender, ras, dan warna kulit. Kisah mereka telah menginspirasi kaum perempuan untuk selalu semangat pantang menyerah untuk memperjuangkan cita-citanya.

5. Kartini.

Film Kartini menceritakan kisah nyata perjuangan Kartini yang merupakan salah satu pahlawan wanita paling populer di Indonesia. Film garapan Hanung Bramatyo ini mengajak para perempuan untuk memahami arti perjuangan para wanita di era penjajahan Belanda yang tidak hanya bertarung melawan orang lain, tapi juga melawan diri sendiri, kukungan adat, serta keluarga. Di mana pada tahun 1900-an di Indonesia perempuan tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan tinggi bahkan untuk golongan ningrat sekalipun. Bahkan, pada saat itu wanita ningrat Jawa hanya boleh menikah dengan pria ningrat.