Pasca diumumkannya dua orang Warga Negera Indonesia (WNI) positif virus Corona Covid-19, harga temulawak dan jahe mengalami kenaikan di pasaran. Kenaikan tersebut mencapai 100 persen lebih. Hal ini disebabkan temulawak dan jahe diyakini dapat menangkal virus Corona karena menaikkan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Bahkan pada hari Selasa dan Rabu kemarin sempat terjadi kekosongan di tingkat produsen karena banyaknya permintaan, seperti dikatakan oleh Darsini, salah seorang pedagang di Pasar Anyar.

"Kemarin sempet kosong, hari Selasa dan Rabu," ujar Darsini saat ditemui di Pasar Anyar.

Berdasarkan pantauan wartawan, untuk harga, ia mengungkapkan mengalami kenaikan terutama temulawak. Harga normal yang hanya Rp 12 ribu kini melonjak menjadi Rp 50 ribu. Kemudian untuk harga jahe merah dari harga normal Rp 40 ribu saat ini naik menjadi Rp 80 ribu. Lalu jahe biasa dari Rp 30 ribu naik menjadi Rp 40 ribu.

"Harga ini bertahap naik sejak empat hari kemarin, setelah rame berita soal Corona," katanya.

Salah seorang pembeli, Nia, warga Neglasari mengatakan semoga harganya bisa cepat turun meski memang sedang banyak permintaan karena jika tidak masyarakat yang akan terbebani.

"Semoga bisa cepet turun harganya, kalau bisa normal lagi. Katanya dengan mengonsumsi ini kita bisa terhindar virus Corona karena itu saya mau konsumsi jahe," ujarnya.