Entrepreneur adalah mereka yang lahir dan dilahirkan untuk merintis usaha sendiri. Ada yang berhasil dan berlanjut, berkembang menjadi sebuah perusahaan raksasa yang mendunia, tapi ada juga yang gagal total dan akhirnya menyerah dengan bekerja kepada orang lain; menjadi karyawan. Bukan berarti menjadi karyawan tidak atau kurang terhormat, tapi tentu saja berbeda situasinya dibandingkan menjadi seorang pemilik perusahaan.Baum, Frese, & Baron (2012) menyatakan bahwa pada dasarnya entrepreneurship merupakan aktivitas personal. Kao (dalam Siagian, 2011) mendefinisikan kewirausahaan sebagai suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi) dan/atau membuat sesuatu yang berbeda (inovasi), yang tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.

Kepribadian melekat erat dengan diri kita, kebiasaan kita, pandangan hidup kita yang dapat menjadi kelebihan dan kekuatan seseorang yang dapat mendatangkan keberhasilan, namun sebaliknya juga dapat menjadi kelemahan dan kekurangan yang membuatnya gagal. Baum, Frese, & Baron (2012) menjelaskan bahwa sifat kepribadian seorang wirausaha terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Sifat proksimal (kepribadian spesifik).

Sifat ini lebih dekat pada perilaku dan merupakan sebuah prediktor tindakan wirausaha yang kuat. Kepribadian spesifik ini meliputineed for achievement (kebutuhan akan prestasi), risk taking (pengambilan risiko), innovativeness (inovatif), autonomy (otonomi), locus of control, dan self-efficacy.

2. Sifat distal (kepribadian umum).

Big Five Personality yang terdiri dariextraversion (ekstraversi), emotional stability (stabilitas emosional), openness to experience (keterbukaan pada pengalaman), agreeableness,danconscientiousness.

Saputra (dalam Husna, 2017) menjelaskan bahwa sifat kepribadian umum tersebut tidak secara langsung mempengaruhi perilaku atau performa dan hasil bisnis sang wirausaha, melainkan dimediasi oleh sifat kepribadian spesifik. Sementara itu, efek sifat kepribadian spesifik dipengaruhi oleh variabel-variabel dari lingkungan, seperti informasi, tugas, kondisi sosial, dan lingkungan fisik.

Penelitian yang dilakukan oleh Mayasari dan Perwita (dalam Setiabudi, 2019) menunjukkan bahwa kepribadian wirausaha memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap niat seseorang dalam berwirausaha. Semakin besar potensi kepribadian wirausaha yang dimiliki, maka akan semakin besar juga niat yang ada untuk melakukan wirausaha.

The real Iron Man: Elon Musk.

Dilansir dari Saintif.com, Elon Reeve Musk yang lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan adalah seorang entrepreneur Amerika yang mendirikan X.com pada tahun 1999 (yang sekarang menjadi PayPal). Ia merevolusi teknologi antariksa dengan SpaceX, mengubah masa depan transportasi dunia dengan Tesla dan Hyperloop, mengubah masa depan energi dengan Solar City, dan masih banyak lagi lainnya.

Di balik kesuksesannya yang fenomenal, Elon Musk tentu mengalami perjalanan panjang, hambatan, dan juga kegagalan. Berikut ini 17+ kegagalan parah yang pernah dialaminya (Ayu, 2018):

1995: Ditolak saat melamar pekerjan di Netscape

1996: Dipecat sebagai CEO di perusahaannya sendiri, Zip2

1999: PayPal dianggap sebagai 10 ide bisnis terburuk

2000: Dipecat dari PayPal saat bulan madu

2000: Hampir meninggal akibat malaria serebal.

2001: Rusia menolak menjual roketnya

2002: Rusia menolaknya lagi.

2006: Peluncuran roket pertama dan ledakan pertama SpaceX

2007: Peluncuran roket kedua dan ledakan kedua

2008: Peluncuran roket ketiga dan kegagalan kritis ketiga bersama satelit NASA

2008: Tesla dan SpaceX di ambang kebangkrutan

2013: Roket pertama gagal mendarat di samudera

2014: Model Tesla S memiliki beberapa masalah dengan pembakaran baterai spontan

2015: Roket keempat meledak saat peluncuran. Roket kedua dan ketiga meledak saat mendarat di sebuah droneship

2016: Pengiriman Tesla model X tertunda lebih dari 18 bulan

2016: Roket kelima meledak saat peluncuran dengan satelit Facebook di Afrika (biaya $300M)

2016: Kegagalan kritis roket SpaceX keempat, kelima dan keenam saat mendarat di droneship.

Berdasarkan sifat kepribadian seorang wirausaha yang sudah dipaparkan di atas, Elon Musk adalah salah satu pengusaha teknologi terkenal di masa kini dengan bisnis teknologi yang sangat inovatif di berbagai bidang. Ia juga merupakan seseorang yang pantang menyerah, tidak berorientasi pada masa lalu, dan ia sangat proaktif mengambil keputusan untuk merubah masa depan menjadi apa yang dia inginkan.

Entrepreneur is not only born but also made. Menjadi seorang wirausaha bukan tentang memikul setiap beban sendirian, melainkan, tentang memaksimalkan nilai dari segala sesuatu, termasuk dirikamu sendiri. So, Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu siap untuk menjadi seorang wirausaha yang tidak takut untuk melakukan hal yang diperlukan untuk mengejar mimpi?