Memasuki usia yang ke-57, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tak pernah lelah untuk terus berbenah demi mewujudkan kualitas pendidikan tinggi yang setara dengan Perguruan Tinggi dunia. Pembenahan itu dilakukan terhadap berbagai sektor, mulai sarana-prasara, peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan juga pembenahan fasilitas perkuliahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UNY Prof.DR. Sumaryanto M.Kes AIFO dalam Upacara Peringatan Dies Natalies UNY yang berlangsung di Ruang Rektorat Kampus Karang Malang Jumat (21/5/2021).

Lebih lanjut Sumaryanto mengatakan, selama masa pandemi UNY melakukan peningkatan layanan berupa penyediaan fasilitas akademik berbentuk bantuan kuota, penurunan UKT, pemberian sembako, dan berbagai layanan yang mendukung mahasiswa agar tetap aktif. Sedangkan layanan eksternal berupa jalinan kemitraan dengan berbagai industri dan institusi di tingkat nasional, regional, dan internasional.

Dies Natalis UNY ke-57 diselenggarakan secara sederhana

Karena masih berada dalam situasi pandemi, Dies Natalis ke-57 UNY diperingati dengan prinsip kesederhanaan dan kepedulian karena masih dalam keprihatinan pandemi Covid-19. Kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan kembali aktivitas civitas akademika UNY baik daring maupun luring. Dalam kesempatan ini juga diumumkan dosen berprestasi dan pemberian penghargaan masa bakti 40 tahun.

Pada tahun ini, lanjut Sumaryanto, tema Dies Natalis UNY adalah "Pendidikan Bermutu untuk Membangun Peradaban Baru". Tema ini diambil untuk memperteguh komitmen UNY sebagai salah satu universitas kependidikan di Indonesia yang mempunyai peran strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional dengan menciptakan tenaga pendidik dan kependidikan yang unggul, kreatif, inovatif, takwa, mandiri, cendekia.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam orasi ilmiahnya mengungkapkan, sebagai sebuah Lembaga Pendidikan Tinggi Tenaga Kependidikan (LPTK) dan bagian penting dari Kampus Merdeka, UNY diharapkan meluluskan alumni calon-calon pendidik, bukan sekadar guru, yang siap mengembangkan pendidikan dan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan digitalisasi pendidikan tanpa tercerabut dari akar kebudayaannya.

Namun di sisi lain Sultan juga mengingatkan, selama lebih dari setahun ini, seluruh subyek-didik mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi Covid-19. Selama itu, telah banyak hal dilalui oleh subyek-didik, guru dan orang tua. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang berubah ini juga perlu disikapi dengan lebih arif.