Danik, nama pembaca tarot ini dalam tiga tahun terakhir muncul di antara sejumlah nama tarot reader terkenal di Yogyakarta. Tarot memang cukup berkembang di kota ini. Ada setidaknya dua komunitas besar, Gaia dan Dewaroetji, yang ada di Yogyakarta, ditambah sejumlah tarot reader perorangan. Danik menjadi satu nama baru di dunia tarot yang cukup diperhitungkan.

Menurut penuturan Danik, dirinya mengenal tarot kira-kira tahun 2015, Kira-kira 5 tahun lalu. Awalnya dibacain temen. Kemudian temen ngasihin kartunya, padahal waktu itu sama sekali ga paham tarot. Danik tertarik semata karena gambarnya yang lucu dan istilah yang menurutnya bagus, seperti: The Moon, The Star, Empress, dan lain-lain.

Danik kemudian belajar membaca tarot secara otodidak dari buku pegangan. Pada tahun 2017, Danik bertemu Audifax, founder komunitas tarot Lightgivers, yang menghubunginya di Facebook karena tertarik dengan pembacaan kartu tarot wayang yang dilakukan Danik. Kemudian pada tahun yang sama, melalui Audifax, ia mendalami filosofi dan psikologi tarot. Tahun itu juga Danik bergabung ke komunitas tarot Lightgivers, sebuah komunitas tarot besar di Indonesia dan memulai karier profesionalnya.

Menjadi tarot reader memberikan sejumlah pengalaman, terutama pertemuan dengan klien-klien yang unik. Danik menceritakan, salah satunya, klien menanyakan pertanyaan aneh seperti: apakah bisa menjadi fuckboy, atau apakah bisa menjadi mafia? Namun, setelah digali lebih dalam, ternyata dari pertanyaan aneh ini si klien cuma menginginkan atensi karena merasa tidak pernah dipedulikan orang sekitarnya.

Salah satu tokoh yang menginspirasi Danik adalah Carl Gustav Jung, tokoh psikiatri asal Swiss yang terkenal dengan teorinya soal nirsadar kolektif dan arketipe. Menurut Danik, pemikiran Jung banyak memengaruhi cara pandangnya melihat jiwa manusia dan membaca pertanda.

Menurut Danik, satu hal yang perlu diperbaiki dalam kehidupan manusia dewasa ini adalah ignorance, Aku rasa masalah manusia sekarang ini akarnya adalah soal ketidakpedulian. Tidak peduli sama diri sendiri, mengabaikan rasa sakit, dan menutupi dengan bersikap semua baik-baik saja. Lalu gak sadar, lukanya yang gak sembuh itu menyakiti orang lain, demikian tuturDanik.

Danik menambahkan, ..lalu ketidakpedulian pada orang lain. Merasa kalau urusan orang lain tidak akan berpengaruh pada hidupnya. Padahal hidup ini saling terkait dan terkoneksi.

Danik, salah satu tarot reader hits dari Yogyakarta

Danik melihat animo masyarakat Yogyakarta terhadap tarot cukup bagus. Bahkan banyak yang tidak cuma tertarik untuk dibacakan tapi juga tertarik untuk belajar tarot. Namun klien Danik sendiri lebih banyak online dari berbagai kota di Indonesia, bukan sebatas di Yogyakarta saja.

Sebagai penutup, Danik memberikan tips untuk siapa pun yang berminat belajar tarot dan menjadi tarot reader, Bersikaplah open mind. Terbuka untuk hal-hal baru, menerima masukan. Terus belajar. Komitmen dan profesional. Termasuk tepat waktu.