Seringkali ngomong di depan publik menjadi masalah bagi sebagian orang, terutama untuk orang yang tidak suka bicara alias pendiam. Sedih sekali memang ketika kita punya pendapat atau mulut ini ingin memuntahkan isinya dengan pendapat yang sudah ada di ujung lidah tapi dengan rasa takut.

Terkadang hal ini tidak kunjung di keluarkan alhasil semuanya hanya terpendam dalam pikiran kita. Rasa tidak percaya diri mungkin didapati oleh semua orang dan hal ini pastinya terkadang kita selalu mengalaminya.

Bahkan sampai saat ini mungkin kita masih takut dengan pendapat yang sering kita kemukakan di depan publik. Mau tidak mau itu menjadi penyakit dalam diri kita.

Ada tipe-tipe orang secara tidak langsung yang saya sering amati ihwal permasalahan atas kepercayaan diri ini. Ada orang yang pendiam tidak suka berbicara ketika berinterkasi dengan orang dalam forum kecil.

Tapi ketika dia berbicara di ruang publik yang lebih besar dia sukses men-deliver pendapat-pendapat dia dan terkadang bisa membuat orang merasa aneh bahkan tidak percaya hal itu, dengan kebiasaan sehari-harinya.

Ada juga orang yang suka berbicara dan berinteraksi dengan orang dalam forum kecil, chit-chat, ngobrol, ngopi, tapi ketika dalam forum yang lebih besar cenderung dia tidak bisa mengeluarkan pendapat, mungkin malu ataupun tidak terbiasa bicara di ruang publik yang lebih besar.

Selanjutnya ada orang yang memang pendiam, dalam forum kecil diam dalam forum besar pun diam. Dan yang terakhir ada orang yang suka bicara dalam kedua forum tersebut baik kecil maupun besar.

Forum besar ini relatif menurut saya, besar berdasarkan orang-orang yang menghadiri pertemuan adalah orang-orang hebat dan jabatannya lebih tinggi dari kita ataupun besar dalam artian yang sebenarnya.

Menurut saya mungkin ada beberapa tahap secara teori yang mampu membangkitkan dan mengembangkan rasa percaya diri kita.

1. Membaca

Kasusnya ketika kita punya ilmu yang lebih dari lawan bicara kita, kita akan menyampaikannya lebih dan kita akan mendominasi pembicaraan yang sedang berlangsung. Dari mana kita bisa mempunyai ilmu lebih? dalam agama Islam, dan sebagai seorang muslim harus mengetahui urgensi dari membaca.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rosulullah, Nabi Terkahir adalah mengenai membaca. Baik itu konteksnya membaca dalam artian sebenarnya ataupun membaca keadaan, dalam Islam sudah diperintahkan untuk membaca sejak Rosulullah datang. Sungguh memang membaca buku, artikel, berita dan yang lainnya.

Hakikatnya adalah sumber ilmu yang pasti didapatkan oleh objek yang membacanya. Maka dari itu meningkatnya ilmu dengan membaca akan menjadikan kita lebih percaya diri, ketika kita akan mengeluarkan pendapat di forum kecil ataupun dalam forum yang lebih besar. Menjadi center point untuk diri kita.

2. Diskusi, latihan dan ambil ilmu orang.

Mungkin kita harus membiasakan diri untuk berlatih bercakap dalm diskusi-diskusi kecil, setidaknya untuk latihan berbicara atas apa yang sudah kita dapatkan dari ilmu yang sebelumnya sudah dipelajari.

Selain berlatih berbicara dalam forum kecil kita pun pasti akan mendapatkan ilmu lebih dari lawan bicara kita. Jelaslah pasti info didapatkan, tidak mungkin bacaan yang kita baca sama semua dengan apa yang lawan bicara kit abaca pasti ada hal yang berbeda, hal lebih yang bisa kita nikmati ilmunya.

Sering-seringlah berdiskusi, ngopi untuk melatih khazanah ilmu kita dan supaya mulut ini tidak kelu ketika berbicara.

3. Latihan di depan kaca atau bicara sendiri.

Saya sering melakukan hal ini, dalam hal lain ketika saya menonton film atau percakapan Bahasa Inggris atau Arab di ending percakapannya. Saya harus mengingat dan memparktikan apa yang sudah saya dengar, salah satu cara untuk melatih agar bahasa Inggris saya tidak belepotan.

Dalam hal lain pun sama ketika kita sudah mendengarkan kajian langsung ataupun di youtube tentang sejarah, sastra, ekonomi, geografi. Untuk mengingatnya saya cenderung sering mempraktikannya supaya apa yang sudah saya dengarkan bisa nempel dalam otak saya.

Exactly itu sangat bisa mengembangkan rasa percaya diri saya kembali. Agak aneh ketika orang lain tiba-tiba melihat dan mendengarkan kita berbicara sendiri, tapi lakukan hal ini mungkin bisa di kamar atau ruangan yang orang lain tidak bisa mendengar untuk pengawalan.

4. Do it now.

Ibaratkan jika kita terus hanya tahu masalah teorinya saja, bagaimana cara mengatasinya saja. Tanpa sama sekali mempraktikannya itu akan sia-sia. Di mulai dari sekarang adalah hal yang harus kita lakukan.

Buat kebiasaan itu mulai dari sekarang, kalau tidak kapan lagi. Dalam bukunya How to master yout Habits, Ust Felix Siaw mengatakan bahwa menimbulkan kebiasaan yang baik itu harus mempraktikannya dan terus mengulangnya.

Tidak mungkin satu hari, dua hari. Tapi tetap sabar untuk menjadikan kebiasaan baik tadi dan memunculkan dan mengembangkan rasa percaya diri kita kembali.