×
Sign in

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  Connect with Facebook   Connect with Google
Begini proses pembuatan mi letheg khas Bantul, Yogyakarta

0

Jalan-Jalan

Begini proses pembuatan mi letheg khas Bantul, Yogyakarta

Jika jalan-jalan ke Yogyakarta, jangan lupa cicipi mie satu ini.

Disclaimer

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail redaksi@brilio.net

Rania Mufidah

19 / 11 / 2019 11:35

Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata yang sering dikunjungi masyarakat. Tidak hanya terkenal tempat wisatanya saja, Yogyakarta juga terkenal dengan makanan khasnya yang sangat diminati. Mungkin kamu pernah mencoba gudek, krecek, bakpia ataupun cilok. Namun pernahkah kamu mencoba mi letheg khas Yogyakarta? 

Mi letheg merupakan salah satu kuliner mi yang berasal dari Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Di Yogyakarta, biasanya mi letheg juga disebut mi lethek. Dinamai mi letheg karena mi ini memiliki warna yang kusam dan terlihat tidak menarik perhatian. Mi ini memiliki warna kusam seperti kecokelat-cokelatan karena dibuat secara tradisional dengan mengunakan bahan-bahan alami.

Mi letheg terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan singkong. Mi ini terlihat seperti mi sohun namun memiliki warna yang sama. Mi letheg memiliki tekstur yang kenyal dan dan lebih tebal dibandingkan dengan mi yang terbuat dari gandum. Uniknya, mi letheg masih menggunakan cara tradisional dalam pembuatannya.

Mi ini diproduksi dengan bantuan tenaga sapi. Tenaga sapi ini dimanfaatkan untuk menggerakkan silinder yang beratnya 1 ton sebagai alat untuk mengaduk bahan baku mi. Bahan baku dari pembuatan mi letheg yaitu tepung singkong dan singkong kering atau disebut gaplek.

Selanjutnya adonan ini dikukus di atas tungku yang masih berbahan tanah liat. Setelah kadar airnya diatur, adonan mi dikukus kembali kemudian dipotong dan dicetak menjadi mi. Untuk mencetak adonan ini, dibutuhkan sebuah alat tarikan atau biasa disebut alat pencetak mi.

Loading...

Tarikan atau alat pencetak mi ini terbuat dari kayu tepeng dan membutuhkan sedikitnya 8 tenaga manusia untuk menggerakkannya. Masing-masing orang mendapatkan pembagian tugas yang jelas. Seperti ada yang bertugas sebagai penginjak balok kayu berdiameter 40 cm yang disebut munyuk karena gerakan dari pekerjaan ini yaitu meloncat-loncat seperti kera. Selain itu ada juga yang bertugas secara serempak untuk menarik kayu. Nah, setelah adonan selesai dicetak menjadi mi, kemudian dijemur di bawah panas matahari.

Cara pembuatan mi letheg memang tidak mudah karena masih membutuhkan alat-alat tradisional. Namun kamu tak perlu khawatir dengan warnanya yang kusam. Setelah mencobanya kamu akan melupakan warna mi letheg dan terpesona dengan rasanya yang enak.

Dari mi letheg kita bisa belajar bahwa jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya saja. Nilailah sesuatu setelah kamu benar-benar mengetahuinya dari dalam.

Source





Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    0%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

  • Love

    0%

Loading...

RECOMMENDED VIDEO

Wave white

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

-->
MORE
Wave red