Belum usai wabah Coronavirus di berbagai negara di dunia, beberapa waktu lalu kita digegerkan dengan sebuah berita dari Cina. Ada sebuah laporan kasus kematian pada tanggal 23 Maret 2020 di Provinsi Yunan di mana pasien ditemukan meninggal di atas bus dalam perjalanannya. Setelah melewati berbagai pemeriksaan, ternyata pasien dinyatakan positif Hantavirus.

Hantavirus adalah sebuah virus yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Nama Hantavirus itu sendiri berasal dari Hantan River di Korea Selatan, tempat awal wabah terjadi pada tahun 1978. Virus tersebut kemudian menjadi wabah kembali di Amerika Serikat pada tahun 1983. Wabah tersebut terjadi di empat daerah sekaligus dan disebut sebagai the four corner. Pemuda dengan kesehatan yang baik tiba-tiba mengeluh sesak napas dan tidak lama kemudian meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit setempat. Setelah diselidik ternyata pemuda ini terserang Hantavirus. Virus ini dapat menyebabkan gangguan fatal pada manusia.

Bagaimana penularan Hantavirus?

Sumber Hantavirus ini adalah binatang tikus. Tikus yang membawa virus ini dapat menularkan melalui air liur dan urinnya. Penularan Hantavirus ini tergolong airborne transmission, yang artinya air liur atau urin tikus yang terkontaminasi virus ini dapat menjadi partikel di udara, dan bila terhirup manusia akan menginfeksinya. Jalur penularan inilah yang paling sering terjadi karena paling mudah dan tidak disadari oleh penderitanya.

Jalur penularan lain juga bisa terjadi melalui gigitan tikus terhadap tubuh manusia serta melalui droplet transmission. Droplet transmission artinya jika manusia kontak dengan cairan urin dan air liur tikus yang terkontaminasi, kemudian memegang hidung atau mulutnya, akan terjadi risiko infeksi Hantavirus. Hingga saat ini penularan antar manusia jarang dilaporkan terjadi.

Siapa yang berisiko tertular Hantavirus?

- Orang yang berkontak dengan tikus, terutama yang tinggal di daerah perkebunan, persawahan, dan di pedesaan.

- Orang yang berkontak dengan urin dan air liur tikus yang dapat menjadi partikel di udara.

Apa gejala jika tertular Hantavirus?

Diperkirakan durasi kontak dengan cairan dari tikus hingga munculnya gejala adalah 1-8 minggu. Gejala pada masa awal penularan adalah lemas, demam, nyeri badan, nyeri kepala, pusing, menggigil, diare, mual, muntah dan nyeri perut. Kemudian gejalanya berubah menjadi batuk dan sesak napas. Sesak napas digambarkan seperti dada terikat dan hidung mulut tersumbat. Angka kematian akibat penyakit ini adalah 38%.

Pemeriksaan yang sulit dilakukan karena gejala awal dari Hantavirus ini sangat mirip dari banyak infeksi virus lainnya. Sedangkan jika penderita mencari pertolongan ke rumah sakit saat sudah terjadi sesak napas, menjadi lebih sulit.

Berikut ini merupakan beberapa cara pencegahan Hantavirus:

- Hindari kontak dengan tikus dan cairannya.

- Bersihkan dan tutup tempat yang sekiranya menjadi sarang tikus (jangan menyikat debunya karena dapat menjadi sumber penularan).

- Hindari menyimpan barang yang bisa menjadi sarang tikus.