Dalam buku Meraih Derajat Ahli ibadah yang diringkas dan dialihbahasakan oleh K. H. R. Abdullah bin Nuh (Buku asli merupakan tulisan Al- Ghazali denga judul Minhaj Al-Abidin), kita akan diajarkan bagaimana menjadi seorang ahli ibadah. Tak mudah menjadi ahli ibadah karena menurut Al-Ghazali kita harus melewati tujuh macam tanjakan. Tanjakan itu terdiri atas beberapa hal berikut ini.

1. Tanjakan ilmu.

Tanjakan pertama adalah tentang manusia yang harus menuntut ilmu, sebab ilmu adalah dasar dari tiap ibadah. Bagaimana ingin beribadah jika tidak mengerti tata caranya atau tidak mempunyai ilmunya?

2. Tanjakan tobat.

Tobat adalah perbuatan hati, membersihkan hati dan berniat tidak akan mengulangi dosa-dosa di masa lampau.

3. Tanjakan pengahalang.

Empat hal yang menghalangi ibadah yaitu dunia, makhluk, setan, dan nafsu.

4. Tanjakan gangguan.

Empat hal yang mengganggu ibadah antara lain rezeki, kekhawatiran dan ketakutan, musibah dan kesengsaraan, dan terakhir adalah ujian penderitaan takdir dari Allah SWT.

5. Tanjakan pendorong.

Mendorong diri agar selalu ibadah dengan cara selalu merasa Khauf, yakni takut siksa Allah SWT.

6. Tanjakan cacat atau aib.

Selamatkan ibadah dari dua hal, yaitu riya dan ujub.

7. Tanjakan puji dan syukur.

Setelah berhasil melewati 6 tanjakan di atas, hendaknya kita selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi kenikmatan dan juga diberi jalan untuk berhasil melalui tanjakan-tanjakan ahli ibadah.

Demikianlah tanjakan yang harus dilalui seorang hamba agar mendapatkan derajat ahli ibadah. Dikatakan tanjakan oleh Al-Ghazali karena tentu saja tidak mudah melewatinya. Namun hal yang tidak mudah tersebut adalah jalan menuju surga Allah SWT. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.