Atas dasar gender atau dalih kodrat, biasanya cewek dipandang tidak dapat melakukan beberapa hal yang kebanyakan dilakukan cowok. Hal-hal ini biasanya melibatkan aktivitas fisik dan kemampuan teknis dalam perkara rumah tangga. Padahal cewek sebenarnya juga bisa-bisa saja lho melakukannya.

1. Mengganti galon.

Sesungguhnya mengganti galon bukanlah hal yang mustahil bagi cewek. Terutama bagi cewek-cewek yang pernah mencicipi hidup di perantauan di mana tidak ada ayah, abang, atau adik laki-laki yang akan menggantikan galon yang kosong. Walaupun berat karena volumenya mencapai 17L, sekali dua kali mereka bisa kok membalik galon ke dispenser.

2. Mengganti bohlam lampu.

Sama seperti masalah galon, pada dasarnya cewek memang ribet tapi tidak suka ribet. Kebanyakan "cowok lebih tinggi dari cewek" adalah alasan kenapa bohlam lampu diganti oleh seorang cowok, padahalpada akhirnya cowok juga memanjat entah meja atau kursi untuk bisa menggapai langit-langit. Suatu saat nanti, entah karena suami sedang dinas luar kota, ada kalanya cewek akan menunjukkan kemampuannya mengganti bohlam lampu yang juga semumpuni para cowok.

3. Memasang regulator kompor gas.

Bisa jadi karena 'puteran' regulator atau penguncinya yang berat diputar, atau malah karena tidak berani dengan pikiran yang tidak-tidak seperti takut meledak, biasanya memasang regulator kompor gas adalah tugas para cowok. Padahal cewek pun bisa-bisa saja memasang sendiri regulatornya, asalkan berani dan kuat sedikit saja.

4. Me-'nyelah' motor.

Tidak jarang kita menemui kasus motor mogok di tepi jalan, kemudian ada bapak-bapak atau abang-abang yang menawarkan diri menyelahkan motor seorang perempuan. Ini sebetulnya lebih ke insting lelaki yang menganggap bahwa kaum hawa tidak bisa nyelah motor matic atau motor bebek mereka. Padahal tidak sedikit wanita bermotor ninja yang bisa menyelah motor mereka sendiri, apalagi motor matic dan motor bebek, pasti lebih mudah. Tips bagi yang belum pernah menyelah motor, pertama putar kunci pada posisi ON, kemudian 'selah'-lah motor dengan kaki kanan.

5. Menyalakan listrik yang konslet.

Pada umumnya listrik di rumah bisa tiba-tiba padam dikarenakan dua hal, pemadaman oleh PLN atau karena kekurangan daya. Umumnya para penghuni rumah paham jika indikator meteran menunjukkan angka I berarti padam oleh PLN, sedangkan jika menunjukkan O berarti daya listrik kurang. Tetapi lain halnya jika hanya listrik rumah kita padam, tetapi indikator menunjukkan angka I. Wanita yang sendirian di rumah akan mulai panik, bertanya ke tetangga sebelah atau langsung menelepon CS PLN. Padahal yang perlu dilakukan adalah mencabut semua stop kontak, mematikan semua saklar, kemudian menyalakan kembali saklar pada MCB (Miniatur Circuit Breaker, suatu perangkat yang berfungsi untuk mematikan aliran listrik begitu terjadi konslet semisal ledakan pemanas air, kabel terbuka yang ketetesan air dsb). Saat listrik menyala kembali, satu per satu saklar dan stop kontak dihubungkan kembali, begitu listrik mati lagi, maka akan ketahuan alat elektronik atau lampu mana yang menyebabkan konsleting listrik.

6. Memasang slot gembok pintu.

Para cewek yang tinggal sendirian atau ditinggal sendirian pasti pernah merasa paranoid dengan keselamatan dirinya. Berpikir kunci pintu bisa dibobol, rasanya sangat ingin sekali memasang kunci ganda dengan gembok. Tetapi tidak ada tempat untuk menyangkutkan gembok. Maka tidak sekali-dua kali, akhirnya para cewek ini pun pergi ke toko bangunan dan membeli slot kunci untuk pintu bagian dalam dan pengait (gerendel) gembok untuk pintu bagian luar. Terkadang penjual di toko bangunan menawarkan jasa pemasangan perangkat kunci ini, tetapi tidak sedikit kaum cewek yang merasa perlu menjaga privasi memilih untuk mencoba memasang sendiri. Jangan lupa harus ada obeng dan memastikan slot kunci maupun pengait gembok dilengkapi bautnya yaa!

7. Menyalakan sein yang sesuai saat akan belok.

Banyak orang mulai menggeneralisir bahwa emak-emak adalah penguasa jalanan yang mengemudi sekehendak hatinya. Mereka menuduh semua ibu-ibu gemar sein kiri saat akan belok kanan atau sein kanan saat akan belok kiri. Padahal mereka salah besar. Tidak sedikit abang-abang atau bapak-bapak yang khilaf lupa mematikan sein sepanjang jalan menimbulkan kemacetan dan kegalauan pengemudi lain. Kita sama-sama khilaf, maka mari sama-sama waspada saat berkendara, sabar dan jangan emosi.