Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang saat ini bisa dikatakan telah masuk dalam jajaran kebutuhan primer. Artinya pendidikan memiliki kedudukan yang setara dengan kebutuhan terhadap makanan dan minuman. Bagaimana jika kebutuhan itu tidak terpenuhi? Sudah pasti akan merugikan kehidupanmu secara langsung, dong.

Di samping itu, perlu diketahui jika hakikat pendidikan itu sendiri adalah proses seumur hidup. Maksudnya adalah prosesnya tidak berstandar pada jenjang formal seperti jenjang sekolah dasar, sekolah menengah, hingga selanjutnya. Sehingga apabila telah menyelesaikan semua jenjang formal yang ada bukan berarti proses pendidikan itu berhenti. Hal ini karena pendidikan adalah sebuah proses untuk memahami segala sesuatu tidak hanya yang bersifat materi pelajaran semata, melainkan juga semua hal di sekitar kita yang sering dinamakan dengan istilah realitas sosial karena realitas sosial selalu bersifat dinamis. Makanya butuh proses dengan waktu yang sangat panjang hingga kamu sedikitnya dapat memahami realitas sosial di sekitarmu yang selalu berubah-ubah.

Bicara soal jenjang pendidikan, kamu pasti sudah mengenal dan merasakan jenjang-jenjang formal pendidikan. Dimulai dari jenjang pendidikan anak usia dini atau sering disingkat PAUD, setelahnya masuk jenjang Taman Kanak-kanak, sampai masuk ke jenjang seperti Sekolah Dasar atau SD. Setelah 6 tahun proses dijalani selama di Sekolah Dasar dan lulus dari kelas 6 SD masuk jenjang Sekolah Menengah Pertama atau SMP selama tiga tahun sampai dinyatakan lulus dan melanjutkan lagi ke jenjang Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan yang juga ditempuh selama tiga tahun.

Nah, sampailah juga selanjutnya pada jenjang paling dinanti-nanti dan diimpikan para siswa kelas 12 akhir. Jenjang di mana gelar sebagai siswa ditambahi dengan kata maha di awalnya. Jenjang di mana kamu bebas berpakaian tanpa terikat dengan peraturan tata busana formal layaknya di sekolah dulu, tentunya dengan ketentuan umum seperti beretika dan sopan. Itulah jenjang perkuliahan di perguruan tinggi.

Dengan semua jurusan dan program studi yang ada di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, kamu pun memilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan. Setidaknya ada dua pertimbangan, yaitu minat dan wawasanmu atau prospek kerjanya. Selain itu ada juga yang tidak berdasarkan pada keduanya, alias hanya berdasarkan kebetulan atau keberuntungan bagi mereka yang memilih jalur beasiswa karena ada sebagian program beasiswa yang sudah lebih dahulu menentukan program studi mana yang harus diambil agar bisa diterima di perguruan tinggi. Terkadang memang selalu tidak sesuai dengan minat ataupun peluang kerja yang besar menurutmu. Contoh kasusnya seperti yang pernah dialami oleh penulis sendiri.

Terlepas dari semua tetek bengekproblematika perkuliahan seperti di atas, ada baiknya bagi kamu para calon maba alias mahasiswa baru juga memerhatikan hal-hal yang terkadang luput dari pandangan. Agar nantinya kamu tidak hanya sekadar menjadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang. Atau bahkan hanya menjadikan kuliah sebagai sarana pelampiasanmu yang memang sebelumnya pernah terikat dengan aturan-aturan sekolah denganmembebaskan dirimu hidup hedonis atau bahkan menjadikan kuliah sebagai ajang pencarian jodoh. Sebaiknya tidak, ya.

Yuk, ketahui tujuh hal penting yang perlu kamu perhatikan sebagai calon mahasiswa baru.

1. Dewasalah. Karena kedewasaan adalah pilihan.

Dengan kuliah bukan berarti kamu sudah dewasa karena dewasa adalah pilihan, bukan sekadar give and take dari Tuhan dalam perkembangan hidupmu. Ada yang yang bahkan sebelum kuliah pun sudah memiliki sikap kedewasaan. Bersikap dewasa ketika memasuki dunia perkuliahan berarti kamu harus selalu mengedepankan disiplin dalam belajar, mampu mengatur waktu untuk aktivitas setiap hari, serta tidak mengedepankan nafsu sesaat seperti untuk mencari pacar, ataupun yang lainnya.

2. Perhatikan esensi, bukan gengsi agar kuliahmu bermakna di masa depan.

Ini yang sering menjadi alasan kebanyakan orang untuk kuliah, yaitu hanya sekadar untuk mendapatkan ijazah, IPK tinggi, cumlaude dan seperangkat kebanggaan formal lainnya. Tidak salah, cuma ada yang lebih ngenabagi hidup kamu, yaitu knowledge and experience.

Sudah banyak orang-orang sukses di luar sana yang bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan formal tetapi mereka sanggup untuk terus berusaha semaksimal mungkin dan mematangkan kompetensi dalam bidangnya. Makanya, kompetensi dan kapasitasmu adalah yang terpenting. Meskipun ijazah dan yang lainnya adalah perantara administratif semata. Toh ketika kamu sanggup mematangkan keilmuan dengan serius selama berkuliah, secara otomatis kamu pun akan mendapatkan ijazah dengan nilai memuaskan. Betul, kan?

3. Mandiri ataupun beasiswa, sama-sama punya konsekuensi.

Bagi kamu yang kuliah melalui jalur mandiri dengan mengandalkan biaya dari orang tua, mulai berpikirlah ulang untuk tidak mengecewakan jerih payah orang tuamu. Bagi kamu yang mengandalkan jalur beasiswa, jangan senang dulu. Selalu ingat bahwa beasiswa adalah amanah. Yang namanya amanah tidak boleh disia-siakan, ya. Manfaatkan sebaik mungkin dan sebijak mungkin beasiswa yang kamu raih. Jangan sekalipun terpikir menyalahgunakannya untuk kepentingan yang tidak baik dan sia-sia agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan di masa depan karena apa yang telah kamu lakukan. Ingat, sebab akibat berlaku loh.

4. Jangan hanya berimajinasi, tetapi lihatlah lebih dekat realitas dunia perkuliahan.

Perkuliahan tidaklah seperti yang selalu kamu bayangkan ketika duduk di sekolah menengah. Memakai pakaian sesuka hati, bebas bergaul dengan siapa saja, dan segala imajinasi-imajinasi liar kita yang selalu dibarengi dengan kalimat enak ya jadi mahasiswa, begini begitu.Padahal banyak hal-hal yang akan kamu hadapi ketika kuliah bahkan bisa jadi lebih ngeri-ngeri sedap daripada apa yang pernah kamu rasakan semasa di sekolah menengah.

Mulai dari lingkungan dan kondisi sosial kampus yang masih baru bagimu sehingga tentunya wajib untuk bisa beradaptasi. Kamu akan menjadikan begadang sebagai gaya hidupmu (tapi tidak semua sih) karena tuntutan deadline tugas-tugas yang seabrek. Galau yang akan tiba-tiba menyerang setiap saat entah karena sebab apa pun itu. Nightmare dari para dosen killer yang bisa menghantui tidurmu, dan yang paling bikin gereget bagi semua mahasiswa adalah skripsi dengan berbagai sistematikanya yang bikin susah tidur. Belum lagi ditambah sulitnya mengunjungi dosen pembimbing dan akhirnya sampai sidang yang pasti bikin deg-degan para penantinya. Serta masih banyak lagi loh balada hidup mahasiswa.

5. Persiapan adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar.

Sangat disarankan bagi kamuagar siap siaga mempersiapkan segalanya untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa saja melanda suatu waktu, di antaranya seperti di atas. Sering-seringlah bertanya kepada kakak kelasmu yang sudah merasakan sensasi perkuliahan sehingga kamu bisa mematangkan dirimu semaksimal mungkin. Dengan persiapan yang matang baik secara fisik, mental, dan spiritual tentunya, kamu bisa melewati semuanya dengan santuy tanpa melalaikan semua kewajibanmu sebagai mahasiswa.

6. Pertimbangkan cita-citamu agar tidak hanya menjadi khayalan semata.

Masih ingat dengan cita-cita kamu sewaktu masih kecil? Ada yang ingin menjadi dokter, menjadi tentara, menjadi guru, presiden, dan lain-lain. Tetapi seiring perubahan yang kamu alami selama proses perkembangan jati dirimu melalui proses pendidikan yang ada, sering kali cita-citamu selalu berubah-ubah. Betul, kan? Tidak mengapa, hanya ketika kamu masuk pertama kali dalam dunia perkuliahan coba pikirkan dan renungkan secara matang apa yang menjadi impianmu kelak di masa depan. Karena masa depan ditentukan dari masa lalu yang selalu diambil pelajarannya, dan masa sekarang sebagai proses evaluasi untuk menjadi yang terbaik.

7. Pendidikan adalah proses seumur hidup, jadi teruslah berlajar!

Yang terakhir, selalu camkan dan ingat bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup. Ketika kamu lulus nanti menjadi sarjana hal itu bukan berarti proses pembelajaranmu selesai. Inilah yang sering kali dilupakan oleh para lulusan sarjana. Tetap teruslah belajar karena sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Nabi Agung Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, belajarlah dari sejak buaian hingga masuk liang lahat.

Itulah beberapa hal yang patut diperhatikan bagi siapa saja yang ingin mempersiapkan diri menjadi maba.Semua proses dalam kehidupan memiliki arti penting yang nantinya akan menentukan masa depanmu kelak. Sebagai salah satu proses kehidupan, kuliah juga memiliki arti penting untuk bagaimana membangun jati diri yang sesungguhnya sehingga dapat menjadikanmu manusia yang berkualitas lahir batin di masa yang akan datang. Selalu istikamah, ya!