Setelah 12 tahun belajar di sekolah dan tiga tahun terakhir berada di jenjang SMA/Sederajat, akhirnya kita akan melanjutkan jenjang terakhir yang paling atas dalam pendidikan, yaitu jenjang perkuliahan. Sering kali kita mendapat sedikit gambaran tentang bagaimana dunia perkuliahan dari orang tua, kerabat, bahkan kakak kelas semasa sekolah yang sedang berkuliah maupun telah lulus. Tak jarang kerabat maupun kakak kelas menakut-nakuti bahwa jenjang perkuliahan itu sangat berat dan kompetitif. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan beberapa kasus perpeloncoan yang terkesan memberatkan mahasiswa baru oleh oknum kakak tingkat di beberapa kampus yang tidak diketahui identitas lengkapnya.

Selain itu, hal yang paling sering menjadi permasalahan para pelajar SMA adalah memilih jurusan. Dahulu kamu mungkin sering berganti cita-cita ingin menjadi ini menjadi itu, tetapi lambat laun kamu semakin sadar bahwa memilih jurusan memang butuh komitmen tinggi. Selain memilih jurusan, kamu juga dihadapkan untuk memilih tempat kuliah. Akankah merantau jauh dari keluarga atau menetap agar dekat dengan keluarga?

Ditinjau dari berbagai permasalahan di atas, sebagai calon mahasiswa kamu harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk memasuki dunia perkuliahan. Mulai dari jurusan apa yang kamu pilih, di mana akan berkuliah dan sebagainya. Berikut ini merupakan hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum memasuki jenjang baru, yaitu perkuliahan.

1. Mengetahui jurusan kuliah yang kamu inginkan.

Sebagai calon mahasiswa baru kamu wajib mengetahui jurusan apa yang kamu pilih dan di mana akan berkuliah. Memilih dan menetapkan jurusan menjadi hal penting sebab selama berkuliah kamu akan mempelajari semua hal yang berkaitan tentang jurusanmu. Apabila merasa kurang cocok dengan jurusan yang dipilih, selama kuliah nanti kamu akan merasa terbebani dalam menjalankannya.

2.Memilih kampus tujuan.

Kampus juga menjadi salah satu pilihan penting. Banyak faktor yang dapat kamu jadikan acuan dalam memilih universitas. Di antaranya adalah lokasi, akreditasi, fasilitas, hingga biaya. Selain itu, beberapa universitas di Indonesia memiliki peminat yang sangat banyak. Entah universitas tersebut memiliki label terbaik dari yang terbaik, universitas tertua, atau universitas yang menghasilkan orang-orang penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.

3. Mengetahui jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi.

Setelah yakin jurusan apa yang kamu pilih dan di mana akan berkuliah, tentunya kamu harus tahu seleksi masuk di jurusan dan universitas yang kamu pilih. Seperti yang kita tahu, di Indonesia terdapat dua jalur masuk perguruan tinggi. Pertama ada SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang menggunakan nilai rapor sebagai indikator penerimaan dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang menggunakan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) sebagai indikator penerimaan.

Selain SNMPTN dan SBMPTN, seluruh universitas di Indonesia baik negeri maupun swasta memiliki jalur masuk lain yang disebut Jalur Mandiri. Bagi sebagian orang, jalur ini lebih baik dihindari. Mengapa? Karena melalui jalur ini, beberapa pihak universitas menarik uang pangkal dengan jumlah cukup besar. Uang pangkal adalah biaya uang gedung atau biaya pengembangan untuk universitas. Hal ini berbeda dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Mereka difasilitasi oleh pemerintah sehingga hanya perlu membayar biaya pendidikan per semester saja.

4. Ada UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Di sekolah, setiap bulan kamu pasti membayar yang namanya SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan). Saat kuliah, disebut dengan UKT atau Uang Kuliah Tunggal. Di mana UKT ini kamu bayar setiap semester atau enam bulan sekali.

Berbeda dengan sekolah yang besaran SPP jumlahnya sama rata sekian rupiah. Untuk UKT di perkuliahan, besaran nominal ditentukan dengan melihat kondisi perekonomian keluarga. Hal tersebut bertujuan untuk tidak memberatkan maupun meringankan salah satu pihak dan pastinya semua merasa adil. Nantinya, dari berbagai macam nominal UKT, terdapat praktik subsidi silang untuk menunjang kegiatan akademik seluruh mahasiswa.

5. Tak perlu takut dengan ospek.

Saat menjadi mahasiswa baru, kamu tidak perlu takut dengan perpeloncoan. Kasus perpeloncoan kepada mahasiswa baru saat kegiatan ospek dengan konsep yang dapat mengganggu mental dan psikis yang dilakukan oleh beberapa oknum memang menjadi momok menakutkan. Tetapi saat ini kamu tidak perlu khawatir, sebab sekarang pemerintah khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengeluarkan panduan kepada universitas terkait pelaksanaan ospek yang menjadi tanggung jawab penuh pimpinan universitas di mana tidak ada kegiatan ospek yang tidak sesuai dengan panduan.

Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh calon mahasiswa baru, mulai dari jurusan apa yang kamu pilih, di mana kamu akan berkuliah, apa saja jalur masuk perguruan tinggi yang ada di Indonesia, besaran biaya kuliah, dan konsep masa pengenalan kampus yang bebas dari perpeloncoan. Jadi, bagaimana persiapan kamu?